-Senin-
"Dor!"
"Hyaa! Ino! Apa-apaan sih kau ini?!"
Aku menatap tajam Ino. Kebiasaannya yang selalu membuatku kesal itu, dia selalu mengejutkanku. Dan itu menarik baginya.
"Hahaha sedang melamunkan apasih? Wajahmu serius sekali daritadi kuperhatikan." Dia mengambil jus strawberryku dan meminumnya.
Aku diam. Bimbang antara ingin menceritakan kejadian kemarin padanya atau tidak. Tapi sepertinya, percuma saja aku menyembunyikannya, karena akhirnya dia pasti akan tau juga.
"Aku bertemu dengannya kemarin, Ino ..."
Ino menatapku bingung, tak mengerti. "Bertemu siapa?"
"Itu ... Um ..." Aku tak tau kenapa lidahku kelu, tapi aku memaksakannya. "... Sa ... suke ..."
Ino langsung terbatuk. Dia berdehem sebentar sebelum berucap, "apa? Apa aku tidak salah dengar, Sakura? Kau bertemu siapa?"
"Kau tau siapa. Rasanya aneh sudah tidak menyebut namanya setelah sekian lama ..." Aku menunduk menatap meja.
"Oh, yaampun ... Dimana kau bertemu dengannya? Tunggu ... Bukannya dia tidak tinggal lagi di negara ini? Kenapa dia bisa ada disini?" Ino mendekatkan dirinya padaku. Menunggu jawabanku.
"Aku bertemu dengannya saat perjalanan pulang kemarin. Aku juga tak tau kenapa dia ada disini. Kami mengobrol sebentar di café dan dia mengantarku pulang.. Hanya sampai situ."
"Dia mengantarmu pulang? Hah?"
"Iya Ino." Salah satu hal yang tak kusukai ketika aku bercerita padanya adalah, Ino selalu mengulang-ngulang pertanyaan. Aku heran, dia ini telmi atau apa tapi, yasudahlah ... Lagipula, aku juga tak punya teman lain yang bisa kuajak untuk bercerita tentang masalah ini.
.
Kurang lebih, setengah jam kemudian, kami meninggalkan kantin, karena jam makan siang juga sudah hampir habis.
Baru saja kami sampai lobby, kakiku berhenti,membuat Ino yang berjalan di belakangku, menabrak punggungku dan mengomel.
Ino menyuruhku untuk jalan, sebentar lagi jam istirahat makan siang habis, tapi kakiku tak mau berjalan. Sampai akhirnya Ino menarikku, memaksaku berjalan.
Aku terseok-seok ditarik Ino sampai akhirnya, bahuku mengenai seseorang. Dan membuat file yang dibawa orang itu jatuh ke lantai.
Ino mendecih pelan sedangkan aku refleks meminta maaf dan memungut file nya yang jatuh.
Dan saat aku menengadah, seketika sekujur tubuhku lemas.
Ya Tuhan ... Kebetulan apalagi ini ...
Rasanya aku ingin berlari dari sini.
.
.:0o0:.
.
#Don't forget to vote and comment! It's means a lot to me!#
.
#Thank you!#
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
Fanfic-FIVE- Saat kupikir kau telah pergi... tapi ternyata pada akhirnya kau kembali dan menghancurkan pertahanan yang selama ini sudah susah payah kubuat. ✴️ Kau berbahaya. Sangat berbahaya. Aku harus menjauh darimu. Tapi sayangnya tubuh dan hatiku meno...