Setelah bertemu dengan pengacara Taehyung, Hyeri kemudian memutuskan untuk bertemu dengan Yoojung. Ia sama sekali belum menemukan jawaban tentang alasan Yoojung yang selalu membencinya, karena itu mungkin ini adalah waktu yang tepat. Banyak orang-orang yang kini berlari menjauh dari Yoojung, padahal gadis di bawah umur itu sangat membutuhkan banyak perhatian saat ini.
Hyeri datang bersama dengan Taehyung, Suga tidak dapat mengantar karena harus mempersiapkan ujian sekolah. Namun demikian Taehyung tak ikut bertemu dengan Yoojung, Hyeri yang melarangnya. Taehyung sendiri belum bisa memaafkan Yoojung.
Pertama-tama Yoojung enggan untuk diajak bertemu, ia sungguh tertekan untuk saat ini. Dari kabar yang diterima oleh Hyeri, beberapa orang polisi terus mendatangi Yoojung untuk meminta keterangan. Entah itu tentang masalah narkoba yang tengah menimpanya, atau mungkin sesuatu yang lain.
"Kenapa kau terus memintaku untuk bertemu? Kau ingin mentertawakanku?" tanya Yoojung sinis, pada akhirnya ia menyerah dengan kegigihan Hyeri.
"Aku mana sanggup untuk mentertawakanmu, aku datang sebagai temanmu yang ingin membantu."
Yoojung melotot, ia merasa tersindir oleh kata-kata itu.
"Kau ingin aku percaya?"
"Aku tidak ingin memaksa, tapi niatku memang begitu adanya. Karena aku tahu yang kau butuhkan adalah seorang teman yang mampu mendengarkan ceritamu. Aku tak membenarkan tindakan yang kau lakukan, menggunakan obat-obatan terlarang memang kesalahan besar. Tetapi itu masih bisa diperbaiki, kau hanya kehilangan arah sehingga mengambil jalan yang salah. Setidaknya kau tidak membunuh."
"Kau itu kenapa? Kau tidak waras ya! Setelah aku yang selalu menyakitimu, kau tetap ingin menjadi temanku?"
"Aku waras, sungguh waras. Itu karena aku berpikir dengan akal sehatku, aku tak ingin memiliki musuh dalam hidupku. Jadi aku ingin tahu alasan mengapa kau begitu membenciku. Apa kesalahanku padamu? Dapatkan aku memperbaikinya."
Yoojung terdiam, ia memegangi kepalanya erat. Tertunduk.
"Kau itu memang sangat keras kepala." Gumamnya.
"Aku tahu.."
"Aku tak pernah berpikir tentang alasan mengapa aku membencimu, aku menindasmu karena merasa hal itu dapat menenangkan pikiranku. Atau mungkin karena kau terlalu baik, tak pernah balik untuk membalasku. Aku terlalu iri padamu karena dengan segala hal kecil yang kau miliki, kenapa kau tetap bisa bahagia. Dengan hal kecil yang kau miliki, mengapa aku tak memilikinya. Aku tercekik dengan rasa iri, cemburu dan tekanan. Orang-orang yang kupercaya justru balik menusukku, sedang kau malah mengulurkan tangan. Ini bukan kali pertama kau meminta penjelasan, aku tahu kau sudah mencobanya beribu-biru kali."
Air mata menetes dari pelupuk mata Yoojung.
"Aku lagi katakan padamu, aku tak tahu alasannya Lee Hyeri. Kau terlalu baik untuk mendapatkan alasan kebencian, patutnya kau memang tak harus dibenci."
"Aku tak sebaik itu Yoojung, tentu saja aku pantas menerima alasan untuk dibenci. Aku menyadari jika aku bukanlah manusia yang sempurna, mungkin saja aku memang tanpa sadar selalu menyakiti perasaanmu. Aku mungkin saja seseorang yang munafik."
"Aku ingin meminta maaf padamu berulang-ulang kali. Hatiku selalu merajuk begitu, namun entah kata-katanya tak kunjung sampai."
Yoojung menangis hebat, sampai sesegukan. Inilah caranya, ia tak butuh paksaan untuk sebuah pengakuan. Temanlah yang paling tepat untuk ada di sampingnya saat ini. Dia hanya gadis di bawah umur, dengan ancaman mimpinya hilang. Salah siapa? Ini bukan persoalan salah siapa lagi, orang tuanya tak benar jika saling menyalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother and Boyfriend - KTH [END]
FanfictionLee Hyeri harus merelakan cinta pertamanya yang berakhir menyedihkan. Ia pun pindah ke seoul untuk memulai hidup baru dengan Ayah serta kakak tirinya. Namun, sang kakak sangat sulit ditemukan. Berbagai kejadian berlangsung di sekolah barunya. Ia sec...