Senin sore ini, Axel bersiap-siap untuk terbang kembali ke New York setelah menyelesaikan beberapa kontrak kerja sama di kantornya tadi. Ia merasa anak perusahaan yang berada di Philadelphia sudah lebih baik semenjak kehadirannya. Di satu sisi, ia enggan meninggalkan kota itu karna di sana ada seorang gadis yang sudah membuatnya bingung akan pikirannya sendiri, tapi di sisi lain pria itu masih harus tetap menjalankan tugasnya memimpin perusahaan raksasa mendampingi ayahnya di New York.Axel melihat ke layar Ipadnya mengecek beberapa email pekerjaan yang belum sempat dibacanya. Salah satunya adalah email yang berasal dari ibunya. Kimberly mengingatkan kembali kepada Axel agar dirinya tak melupakan acara penting di akhir pekan nanti, New York Fashion Show, dimana sang ibu akan memamerkan rancangan terbarunya untuk musim ini.
Semenjak menikah dengan Dave, Kim memulai usaha butiknya yang kemudian berkembang dengan membuka brand miliknya sendiri, KDNY, yang kini sudah menjadi brand kenamaan di seluruh dunia.
"Kak, I miss you so much, kakak tertampanku." jerit Valerie saat melihat Axel tiba di rumah lalu memeluknya. Hari ini pria itu memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumah orang tuanya. Ia sangat merindukan ibu dan adik kecilnya.
"Miss you, too, Val. Mama dimana?"
"Sedang di dapur menyiapkan makan malam."
Malam ini keluarga Smith dinner bersama yang menjadi rutinitas mereka.
Suasana makan malam terlihat hangat, ikatan yang terjalin di antara mereka cukup kuat. Sean yang meskipun sudah keluar dari rumah itu dan tinggal mandiri, tetap tak melupakan keluarganya. Sesibuk-sibuknya mereka, namun tak pernah melewatkan satu hari untuk quality time bersama keluarga.
"Bagaimana keadaan di Philadelphia, Ax?" tanya Dave, sang Ayah.
"Sudah mulai stabil, Pa."
"Baguslah."
"That's why aku kembali ke New York."
"Axel, akhir pekan nanti kau akan ajak siapa? Jangan bilang kau akan datang sendiri lagi." tanya Kim mengalihkan topik ke yang lebih ringan.
"As usual, Ma."
"Ma, jangan berharap banyak darinya. You know him so well laa." ledek Sean menimpali.
"Beberapa hari yang lalu, Mr. Douglas menghubungi Papa, dia menanyakanmu. Sepertinya dia ingin mengenalkan putrinya, Ax. Mungkin kau bisa mengajaknya." ucap Dave.
"Ah, ya betul sekali yang diucapkan Papamu. Mrs. Douglas akan menghadiri acara itu, mungkin kita bisa atur pertemuan mereka, Pa." balas Kim.
"Ma, Pa, No! Please jangan melakukan hal-hal semacam itu." tolak Axel, ia merasa tidak bersemangat dengan gadis manapun.
"Sepertinya aku curiga kalau Axel itu memiliki kelainan sex." tuduh Sean dengan muka tak berdosa.
"Sean, kau ini tega sekali." jawab Valerie mendengus disusul oleh kedua orang tuanya.
"Aku masih normal, Sean. Hanya belum menemukan wanita yang tepat."
"Then go find her. By the way, apa tidak ada yang menanyakanku nanti datang dengan siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)
RomanceAxel Abraham Smith, pengusaha bertangan dingin namun berpenampilan ketinggalan jaman dengan segala gaya berpakaiannya, berbeda dengan para pengusaha muda lainnya yang tampan, modis dan menjadi incaran banyak wanita, ia justru sama sekali bukan pilih...