02

497 16 5
                                    

Sudah 2 bulah aku bekerja di perusahaan Halim Group tapi aku tidak pernah melihat wajah CEO nya, dari informasi yg ku dengar katanya nama CEO kami itu Luckas Pratama Halim dia lelaki tampan bak dewa memiliki tubuh kekar dan maco sepeti Mister Global. Tapi sayang mereka bilang dia itu dingin dan cuek tidak pernah sekalipun tersenyum apalagi untuk menyapa, para karyawan disini semuanya menyukai ketampanan ceo kami khususnya kaum hawa hanya saja ketakutan mereka lebih besar. Jangankan mengutarakan suka memandang saja mereka tidak berani, karena katanya dulu pernah ada karyawan di pecat hanya karena mengatakan suka pada nya padahal dia itu sekretaris nya, inget sekretaris nya!! Ya tuhan betapa tidak punya hatinya orang itu. Entahlah aku jadi penasaran setampan apakah dia sehingga seluruh karyawan di sini menyukainya, aku jadi ingin melihatnya .

" oiiii... Lia, loe tau gak hari ini ada apa? Omaygatt gue seneng bahagia banget gue bakal natap muka tampannya itu setelah sekian lama dia gak muncul di sini " - dina berkata dengan keras di hadapanku seolah aku itu budeg.

"loe tuh kalo ngomong gak usah pake toa, gue gak budeg kali kuping gue bersih sehat walafiat gak usah teriak-teriak, mau loe di pecat? " - kataku kesal

"slow babe, sorry kalo gue kekencangan ngomongnya abisnya tuh gue bener-bener seneng, tau gak sih CEO tampan kita itu bakalan dateng hari ini" - katanya dengan wajah sumringah, akupun mulai membenarkan posisi duduk ku karena tertarik dengan omongan nya.

"beneran? Kalo pun iya emang kenapa kalo ceo kita ke sini ini kan perusahaan nya, terus apa tadi loe bilang setelah sekian lama? Emangnya pak Luckas jarang kesini, padahal kan ini perusahaan nya? " - kataku mulai bertanya

"iyalah mau kesini makannya gue seneng, lia sayangggggg........... loe tuh bego atau bodoh sih.. (wihh itu penghinaan, gak ada yg lebih baik kali)
Yg namanya ceo itu sibuk dan udah pasti kaya raya jadi gue mohon pake otak cantik loe itu untuk sedikit berpikir, ya jelas lah dia jarang kesini loe kira perusahaan nya ini doang apa" - busyeeettt ni temen kok aneh ya makin hari, tapi gpp lah gue ttep syg kok mungkin ini efek tergila-gilanya kali sama CEO kita jadi ngomong nya udah kaya emak-emak.

"oh yaudah gak peduli mau dia ke sini atau enggak yah gak ngaruh juga buat gue, lagian yah loe tuh berlebihan kalopun dia ada di sini juga kita-kita tetep gak di anggap kan loe sendiri yg bilang kalo dia itu dingin and cuek, so buat apa seneng gak guna mending loe kerja ini masih jam kerja belum waktunya istirahat, gue gak mau kerjaan gue numpuk gegara dengerin loe ngoceh yg gak berduit gue gak mau yah kalo hari ini harus lembur. Titik" - kataku panjang kali lebar dan sukses membuat Dina melongo kaya orang bego hanya karena mendengarkan ocehanku, sebenernya aku juga bingung kok bisa ya aku ngomong kayak gitu, padahal aku ini tipe orang yg cuek juga.

" ini lia kan?  Wuihh hebat, kalo di pikir-pikir omongan loe bener juga gak ada untungnya gue ngoceh. Mendingan kerja kalo udah beres bisa pulang, nyantai di rumah, tiduran,  nonton tv atau shopping. Tapi kalo kaga gue bakalan lebur semaleman dan mata gue merah, pantat kepos yg lebih parahnya lagi waktu tidur gue berkurang iihhh ogah gue juga. Yaudah deh gue kerja dulu " - katanya dengan brigidik ngeri membayangkan betapa sengsaranya kalo lembur, hahah akupun hanya bisa tertawa dengan sikap konyol nya itu.

"yaudah sono" - kataku

Akhirnya 3 jam berlalu menandakan waktunya istirahat untuk makan siang, akupun menunggu dina karena seperti biasa dia akan mengajak aku makan siang bersama. Tapi anehnya setelah 10menit menunggu dia tidak kunjung muncul lalu aku pun menelponnya.

Tuuuutttt.....
Tutttttt...
Tuttt

"halo" - jawab di sebrang sana

"iya halo, loe di mana katanya mau makan siang bareng ini gue nunggu udah 10 menit loe gak muncul juga, kalo kelamaan keburu waktunya abis" - kataku

"yahh sorry babe gue gak bisa makan siang bareng soalnya gue di suruh ngerjain berkas² penting dan harus selesai jam 11 nanti,  gue punya waktu 1 jam buat ngerjainnya. Maaf ya loe gpp kan makan siang sendiri " - katanya menyesal

"ya ampun dina kenapa gak bilang dari tadi kalo loe sibuk, apa perlu gue bantuin? Gue gak papa kok gak makan siang" - tanyaku menawarkan bantuan

"gak usah gue bisa sendiri kok, mendingan loe makan deh takut maag loe kambih loe kan punya penyakit maag. Udah ah sono jangan ganggu gue" - katanya perhatian

"yaudah kalo gitu, ntar gue bawain makanan buat loe bye" - kataku langsung menutup telpon dan berjalan keluar menuju kantin

Entah kenapa aku jadi gak nafsu makan kalo gak ada dina, aku berniat balik lagi ke atas mau bantuin kerjaan nya tapi dina pasti bakalan ngusir dan nyeret aku keluar karena yg aku tahu dia sangat keras kepala. Akhirnya akupun memutuskan keluar dari gedung ini untuk pulang ke apartemen mengambil obat maag ku yg tertinggal.

Setelah mengambil obat akupun langsung masuk lewat pintu belakang meskipun harus melewati parkiran. Dengan tergesa-gesa aku lari karena waktu ku tinggal 2 menit untuk masuk takut telat namun sial,

"aaaaaaaa....... " - teriakku jatuh terserempet mobil mewah dan kaki ku mengeluarkan darah. Rasanya sakit sekali aku sempat melihat seseorang keluar dari mobil itu dan selanjutnya pandanganku gelap.

Luckas P.O.V

Hari ini aku pulang ke Indonesia untuk mengurus perusahaan yg sudah aku tinggalkan selama 1 tahun yg lalu karena aku harus mengurus perusahan ku yg lainnya yg berada di Rusia. Aku tidak sempat pulang ke mansion dari bandara aku langsung menuju perusahaan namun sesampainya di parkiran aku terkejut karena supirku menabrak seorang wanita yg sepertinya dia karyawan di perusahan ku ini.

" maaf kan saya tuan,  saya tidak sengaja wanita itu berlari dengan tidak melihat kanan kiri " - ucap supirku

Dengan cepat aku keluar dan aku menemukan wanita itu pingsan dengan berlumuran darah di bagian kakinya, akupun langsung menyuruh pengawalku membawanya ke rumah sakit dan menyuruh tangan kanan ku membereskan semuanya. Aku tidak ingin bermasalah hanya karena hal spele ini, setelah itu akupun masuk ke dalam dan langsung di hadiahi tatapan kagum oleh para kaum hawa karyawan ku tetapi aku tetap saja cuek karena bagiku itu sudah biasa.

Sesampainya di ruangan ku aku langsung mengistirahatkan tubuh ku di kamar pribadi khusus CEO, yeah aku ini CEO muda di usia ku yg ke 26 tahun, aku tampan kaya aku memiliki segalanya dan aku bisa mendapatkan apa yg aku inginkan dengan cara apapun begitu pula membuang nya.
Katakan lah aku brengsek tapi mau bagaimana lagi dunia bisnis memang keji bukan.

.
.
..TBC
Kalo mau next jangan lupa voment :D

Kubuat Kau Menyesal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang