'Rumah yang dulunya tempat gue bahagia, kenapa tiba-tiba menjadi tempat yang gue nggak pengen kunjungi. ' batin Samudera menatap rumah mewah yang ada dihadapannya. Rumah dengan model klasik yang dapat menggumamkan kata 'wah' tetapi tidak dengan cowok itu.
"Assalamualaikum, " salam cowok itu sembari melangkah masuk kedalam rumah tersebut. Langsung saja kedatangannya disambut oleh wanita dewasa yang datang dari arah dapur.
Samudera terdiam, ada rasa rindu yang menyelimuti hatinya. "Samudera, kamu tinggal disini ya, " ucap Bulan, mamanya Samudera. Bulan sendiri memeluk anak keduanya dengan erat seakan jika longgar sedikit saja Samudera akan pergi entah kemana.
Samudera membalas pelukan Bulan dengan sama kencangnya. "Maaf, tapi Samudera nggak bisa. " bisiknya disela-sela pelukannya.
Bulan melepaskan pelukannya. Ia menatap sekali lagi Samudera yang sangat menyerupai suaminya itu. Bulan mengangguk mengerti dan menyuruh Samudera untuk istirahat dikamar yang dulu cowok itu tempati.
Langkah kakinya berjalan seiring penglihatannya menangkap banyak foto keluarganya. Mulai dari dirinya, Langit, Bulan, Bintang-ayahnya- dan seseorang yang sangat ia sayangi.
Sesampainya dikamar ia langsung menghempaskan tubuhnya kekasur yang dilapisi seprai berwarna abu-abu itu. Kamar yang bernuansa kayu itu membuat nyaman sipemiliknya. Tapi itu dulu, bukan sekarang yang hanya dijadikan kamar biasa bukan istimewa seperti dulu.
"Mending gue chatingan sama bebep Mentari, "ucap Samudera pada dirinya sendiri. Tangannya yang sudah memengang ponsel segera mencari kontak pacarnya.
Samudera : bebep?
Tak lama kemudian satu getaran berasal dari ponsel cowok tersebut.
Mentari : apaan?
Samudera : Cuma ngetest
Mentari : Gak jelas lo, babi.
Samudera : iya aku juga Cinta kamu 😚
Mentari : gk jls lo myt 🐵🐒
Samudera : 🐷😚💙
Mentari : bdmt
Samudera : Bila nanti saatnya telah tiba....
Mentari : lo mati? Alhamdulillah 😎
Samudera : jahatnya yaallah:( apa salah dedek yang emesh ini????!
Mentari : dedek gundoruwo lo mah cocoknya.
Samudera : jangan, nanti para hantu suka sana gue :*
Samudera : Ku ingin kau menjadi istriku....
Mentari : ogah! Mending gue nikah sama Shawn 😚😚😚
Samudera : Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan....
Mentari : lo aja sana, gue sih nggak mau 😏
Samudera : Berlarian ke sana kemari dan tertawa.....
Mentari : ntar gue disangka gila, padahal kan lo doang yang nggak waras.
Mentari : itu lirik lagu ya?
Samudera : yah:( kok tau sih. Nggak jadi kan gue mau gombalnya.
Mentari : najis!!!!
Samudera : iya aki tau, aku ganteng 😎😎
Mentari : benerin aja dulu typo nya. Ganteng iya kalau disandingin sama otan yg ada di kebun binatang.
Samudera :ini lebih sakiy daro pads ketusuk jarum lhi :((
Mentari : typo lo kurang banyak nyet,
Samudera : tau nih keypad laknat
Mentari : udah ah, pengen tidur gue.
Samudera : yaudah good night babe :**
Mentari : good bye sayang 😚
Samudera : kok?
Mentari : good night too 🔪🔪🔪🔪
Samudera : 😘💙😍💕🐶💏
"Gue geli sendiri bacanya, alay banget ya gue." gumamnya bangkit dari tempat tidurnya untuk membersihkan tubuhnya.
****
Mentari tersenyum sendiri kala melihat isi pesan yang berasal dari pacarnya, Samudera. topik yang sangat tidak penting membuat malas untuk membahasnya. Namun jika bersama dengan cowok itu topik apa saja masuk seakan tidak ingin berhenti.
Tadi setelah ia membenarkan buku pelajarannya untuk besok ponselnya tiba-tiba begetar dan menampilkan nama 'kuda nil gesrek' diponselnya.
Kadang jika berbicara atau beraktivitas dengan orang yang disayang akan merasa senang. Memang, bahagia itu sederhana. Mentari gadis yang sangat kaku untuk mengungkapkan perasaannya karena ia sendiri tidak tau untuk mengawali. Untung saja Samudera selalu menggenggamnya membuat ia bisa berjalan bersama-sama dengan cowok itu.
Cinta memang tak harus diungkapkan secara berlebihan, atau diucapkan secara terus-menerus. Cinta seharusnya di ungkapkan dengan peduli satu sama lain, menggenggam erat, menjaga perasaan pasangan, serta bersedia menjadi sandaran ketika salah satu hancur.
"Jika dulu lo nggak nabrak gue, kita nggak akan bersama. " gumamnya menatap luar jendela yang sengaja ia buka. Angin berhembus membelai wajah cantiknya, hari memang sudah malam tapi tidak menutup kemungkinan jika Mentari tidak suka.
Gadis itu sangat suka, menghirup angin malam-malam adalah kesukaannya. Dilihatnya jam menunjukan pukul 10 malam yang mengharuskan gadis itu untuk tidur.
Setelah membaca doa Mentari menutup matanya. Ia tidak tau apa kedepannya yang akan terjadi, entah terjadi pada hubungannya atau yang lainnya. Tapi ia berharap agar bisa terus bersama dengan cowok yang telah masuk kedalam kehidupannya, Samudera.
****
Gaeesss, sorry kalau ada typo yang membuat mu tercyduck. Jangan lupa VOTE and COMMENT. Suka gemes sama yang jadi silent readers. Tapi nggak papa berati ada yang suka cerita aku secara nggak langsung.
Baca juga cerita temen aku. Buka aja worknya di tizy1234
See you 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
SeMen Couple
Teen Fiction"Jangan narik rambut gue kuda nil, " ucap seorang gadis dengan wajah yang sangat marah. cowok yang di depannya hanya cengengesan melihat wajah gadis itu. "gue suka ngeliat wajah lo lagi marah, kaya ada manis manisnya gitu. " jawabnya dengan mengedi...