6.jatuh cinta?"

96 15 2
                                    

"Cinta itu datang tanpa bisa lo prediksi, kapan, bagaimana, siapapun dia, dia yang buat lu nyaman dan perasaan itu tumbuh dengan sendirinya tanpa kita sadari".


                                         🌹🌹🌹

Hari ini, Vale full mengikuti jam pelajaran, tumben memang.

Biasanya Vale lebih sering nongkrong di warung belakang kantin bersama beberapa cowok yang suka membolos, Vale hanya cewek sendiri diantara cowok-cowok tukang bolos itu.

Bel pembawa kebahagiaan alias Bel istirahat sudah berdering.

"Wayohhhh, ngapain lo diem mulu disitu." Adel menggetkan bersama Qiana dan Fhatin.

Vale yang sedang duduk berdiamsedari tadi,  duduk di mejanya sambil memaikan pulpen dengan buku yang masih berantakan di atas meja, sudah seperti anak pintar saja.

"Kursi-kursi gue kali hoh." jawab vale.

Ia memang sedang tidak karuan, jujur saja, pikirannya terus menerus memikirkan si cowok iblis itu tetapi ia tidak mau memikirkannya, jadi bingung plus bloon gini- pikir vale kepada dirinya sendiri.


Author:"Itulah yang dikatakan kalo hati tidak bisa dibohongi, mau bagaimanapun kita tak mau memikirkannya, tetap saja, hati berkata lain."

"Setau gua ya, Vale itu anti sama yang namanya ngelamun-ngelamun kaya orang idiot gitu." Ucap Qiana.

"Emang kayak idiot na?." tanya Vale kaya Ada polos-polos nyeremin gitu loh.

"Si Qiana terlalu jujur, polos sekali kau nak." ucap Adel disertai tawanya.

"Tapi bentar deh, ngerasa ada yang beda ga sih sama si vale? ko ada yang aneh gitu." tanya Fhatin kepada mereka.

"Iya yak, si vale sering ngelamun-ngelamun gitu, bengong gajelas, terus jarang kumpul ma kita, terus sering ikut jam pelajaran,terusssss,,

"Terus terus aja terus kayak tukang parkir lu." Qiana memotong ucapan adel.

"Yye samanya lu tahik." ucap  fhatin.

"Emang gitu ya?." Tanya Vale LAGI.

"Tuh tuh, kayak orang bloon nanya terus ,bisanya juga judes." kata Adel.

"Ceritain deh ada paan,jangan dipendem-pendem sendiri, mendem itu gaenak, kayak kita memendam perasaan sama si doi, terus dia ga peka-peka sama kita,atitnya tu disini gaiss disinii. Ucap Qiana dramatis menjijikan.

"Mulai deh ni anak, polos-polos si Ratu Cinteh."
l

edek Adel.

"Intinya kenapa?." tanya Fhatin kepada Vale.

Vale sudah merasa benar-benar diintrogasi kalau seperti ini, tapi ia juga memang menyadari perubahan sikap dia akhir-akhir ini, karena memang pikiran dia juga tidak karuan, apa sebaiknya Vale ceritakan saja kepada 3sahabatnya ini?."

Sebenarnya tidak masalah jika Vale menceritakan apa yang sudah membuat dia sering melamun beda dengan sikap dia yang judes, galak, tapi Vale tau pasti dia akan ditertawakan jika ketahuan kalo pikiran dia selalu saja memikirkan Julian si cowok iblis itu, tapi apalah daya Vale juga tidak mengerti lagi,apa Vale harus curhat saja biar lega? ah rasanya bukan Vale banget.


Author:"Sesuatu yang di pendam sendiri itu tidak enak, berbagi saja apa yang kamu rasakan, agar kamu lega, setidaknya sahabatmu bisa membantu."

Ketiga sahabat Vale masih tidak percaya apa yang telah vale ceritakan, yang tidak dipercayainya ialah bagaimana bisa seorang vale jatuh cinta?.

(Vale juga manusia woi😌,bisa jatuh cinta, dengan siapa saja, kapan saja, siapapun dia, bagaimanapun dia, seburuk apapun dia, tapi dia ganteng hehe, karena cinta datang tanpa bisa kita duga).

"Itu mah namanya lu jatuh cinta Val."
Ucap adel.

"Hah? enggalah yakali, malesinn."

"Wessssss malesssssssssssssss."ucap Qiana.

Adel,fhatin,Vale langsung menatap qiana dengan tatapan seolah berkata"Bacok anak orang ga dosa kan?."


"Iya lu jatuh Cinta itu, kita bisa ngelak, tapi mau gimana pun yang namanya hati ga bisa di bohongin,
lu harus bisa apa yang hati lu mau, kadang kalau udah cinta pandangan kita sama orang itu suka berbeda."
Ucap fhatin. So iye lu ikan patinn haha.

Vale masi diam, berfikir dengan kata-kata yang diucapkan temannya.

"Nah itu, pandangan lu sama dia perlahan berubah dengan adanya perasaan, kaya dulu lu pikir semua tentang dia itu buruk dan sekarang seolah-olah dia itu perfect." Ucap Qiana.

"Gini ya val, Cinta itu datang tanpa bisa lo prediksi, kapan, bagaimana dengan siapa, siapapun dia, dia yang buat lu nyaman dan perasaan itu tumbuh dengan sendirinya tanpa kita sadari." Ucap adel.

"Del, tumben lu bener." ucap Fhatin dengan wajah datar.

Sedangkan vale masih merenung diri memikirkan kata-kata yang diutarakan oleh ketiga sahabatnya, apa benar ia jatuh cinta? memiliki perasaan pada cowok iblis itu? rasanya engga banget.

Tau lah, kalo gini Vale pussing sama yang namanya perasaan.







Halloo❤apdet nich:'v
Tuh vale lagi bingung sama perasaan sendiri,aku juga bingung dengan teka teki teka teki mu😂

Dipart ini gak ada juli ya huhu:((
Oke next ya🍭🍭
Voment dong😗

My Sensitive Girl friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang