05

393 9 0
                                    

Luckas P.O.V

Aku duduk di cafe virgo sendirian, kalau bukan karena bundaku aku tidak sudi duduk sendiri lebih baik aku bersenang-senang dengan jalangku yang pasti lebih nyaman dan membuat aku puas. Setelah beberapa menit kemudian wanita yg aku tunggu tiba dan kini dia berada di hadapan ku dengan mata memandang takjub kearahku, aku tahu dia pasti mengagumi ketampananku yeah karena semua wanita memang begitu hanya melihat tampang nya saja tanpa tau lebih dalam. Tapi memang dasarnya juga aku sempurna maka aku biarkan saja wanita di hadapan ku menatapku sampai kenyang, walaupun aku akui aku sangat risih tapi mau bagaimana lagi pesona seorang Luckas Pratama Halim memang tidak bisa diragukan. Setelah di lihat dari dekat wanita di hadapanku ini cukup cantik hanya saja dia terlalu sederhana, jika wajahnya di beri polesan make up ku rasa dia akan lebih cantik. Ah tapi itu tidak penting, yg terpenting sekarang adalah menjalankan rencanaku untuk memanfaatkan wanita di hadapan ku ini sampai waktu yg sudah di tentukan.

"haii.. " - sapa ku dengan raut wajah datar, namun yg di sapa malah bungkam hanya menatapku hingga akhirnya aku menyuruh pedro untuk menyadarkannya dengan menyuruh menepuk pundaknya.

"oo.. Ha haiii.. " - jawabnya terputus-putus karena gugup, aku kembali menatap dia dengan datar tapi tidak menunjukan sikap dinginku padanya, yah kalian tau sendiri seandainya aku bersikap dingin aku yakin wanita di hadapan ku ini tentu akan ketakutan dan rencanaku gagal.

"aku ingin mengatakan seauatu padamu nona, sebelumnya perkenalkan aku Luckas Pratama Halim CEO di perusahaan Halim Group, kau pasti sudah tau" - kataku

"ii iya Pak saya sudak tau, bapak bos di tempat saya bekerja. Kalau boleh tau ada apa ya bapak ingin bertemu saya? Apa saya punya salah atau bapak mau membahas tentang kecelakaan 2 hari yg lalu, kalau iya saya minta maaf saya akui itu kesalahan saya Karena tidak melihat kanan-kiri" - katanya dengan menunduk takut. Ck dasar wanita aneh tadi dia dengan berani menatapku dan sekarang dia menunduk takut seolah takut aku memecatnya. Hahah dalam hati aku ingin tertawa

Aku memberanikan diri meraih tangannya dan mengengamnya seketika dia pun menatapku dan ingin melepaskan genggaman tanganku, namun aku lebih cepat dan tanggap mengeratkannya hingga iya mengernyit bingung.

"apa yang kau katakan tadi hm? Kenapa kau menunduk apa kau takut?kalau iya, buang pikiran itu karena semua pikiran yg ada di otak cantik mu itu salah" - kataku mulai merayunya, dan yeah SUKSES aku bisa melihat pipinya merona

"aku memintamu bertemu bukan untuk membahas masalah itu, tapi aku....

Aku ingin mengatakan sesuatu, kalau aku menyukaimu " - lanjutku, dan dia melotot dan melepaskan genggaman tangannya dariku sepertinya dia akan menolak tapi dengan cepat aku berkata..

"aku mohon kau jangan berpikir yg macam-macam tentangku, aku mengatakan itu sungguh-sungguh padamu, aku tidak berniat buruk terhadapmu jika kau masih bingung kau bisa memikirkannya dulu. Aku tidak memaksamu untuk memberikan jawaban sekarang aku memberimu waktu 1 minggu, ku harap kau tidak mengecewakanku " - kataku menambahkan dengan memamerkan senyuman maut ku yang tidak pernah aku berikan pada siapa pun kecuali pada keluargaku dan aku yakin secepatnya dia akan luluh.

"kenapa kau diam saja, apa kau tidak enak badan? " - tanya ku lembut

"tidak" - jawabnya singkat, sepertinya dia masih syok akan perkataan ku tadi tapi aku tidak ambil pusing karena beberapa menit setelah ini dia pasti akan kembali seperti semula.

"ya sudah kalau begitu kau mau pesan apa, sepertinya kau belum makan siang" - tanyaku karena dia diam saja, jujur sebenarnya aku muak dengan sandiwara ini tapi aku harus bertahan sampai rencana ku berhasil.

"ahh.. Tidak usah Pak saya tidak lapar, lebih baik saya kembali ke kantor pekerjaan saya belum selesai" - katanya sambil bangkit untuk berdiri tapi dengan cepat aku menahannya dan menyuruhnya duduk. OMG wanita ini memang aneh di saat bersamaku saja dia masih memikirkan pekerjaan, apa dia lupa siapa aku heh? Aku ini CEO nya jadi tidak perlu dia melakukan itu .

"ya tuhan... Apa kau lupa aku ini atasan mu? Kenapa kau masih memikirkan pekerjaan di saat bersamaku? Apa kau pikir aku akan memecatmu hanya karena hal itu? Tentu saja tidak Sayang aku tidak segila itu" - kataku sedikit kesal, dan tanpa sadar aku memanggilnya sayang entahlah aku juga tidak tahu, jujur baru kali ini aku menghadapi wanita seperti ini, sepertinya di memang wanita baik-baik tidak seperti jalangku yang hanya memanfaatkan tubuhku untuk kepuasaan nya dan hartaku.

"aku tida...

"stop lia, aku ingin kau makan siang bersamaku dan aku tidak menerima penolakan apapun, apa kau ingin penyakit maag mu kambuh? " - tanyaku sedikitposesif dan memberikan perhatian dan itu sukses membuat dia mulai tertarik terlibat percakapan denganku, yah aku tau semuanya tentang dia dari informasi yg di dapatkan oleh Pedro.

"bapak tau dari mana" - tanya nya penasaran

"stop, jika kita sedang berdua dan di luar kantor jangan panggil aku bapak, aku tidak suka dengan panggilan itu karena itu membuatku terlihat tua. Dan soal aku tau dari mana tentang penyakit maag mu, tentu saja aku mencari taunya karena seorang lelaki yg serius akan tau segala hal tentang wanitanya" - kataku meyakinkan

"yasudah sekarang kau makan jangan banyak bertanya " - lanjutku setelah makanan di hidangkan dan lia pun mengangguk patuh. Yeah rencana pertama berhasil kurasa dia mulai jinak.

Beberapa menit kemudian kami selesai menyantap makan siang masing-masing dan tak lama setelah itu ponsel lia berbunyi dan dia pun berdiri sambil mengatakan..

"maaf pak saya ke kantor duluan, saya mendapat sms dari pak Harry untuk segera menyelesaikan berkas-berkas yg tadi di berikannya" - katanya setelah itu berjalan tapi aku mencekal pergelangan tanyannya dan berkata..

"bareng dengan ku saja, lagi pula kita satu kantor dan satu lagi, panggil aku dengan sebutan mas saja" - kataku yg langsung menggandeng dia tapi dia melepaskan tangannya

"tidak usah pak eeh mas, saya bisa naik taxi sen.. " - katanya langsung bungkam saat aku memelototinya

"kau tau aku siapa? " - tanyaku dia pun mengangguk

"so, masih berani membantah? " - lanjutku

"eemm.. Ti tiii dakk pak eh mas" - jawabnya gugup karena ketakutan, akhirnya aku puas melihat dia yg lagi-lagi menurut. Hey jangan kira aku tidak tau, aku sangat peka terhadap sikapnya kenapa dia menolak untuk ke kantor bersamaku, tentu saja aku tau alasannya, dia tidak ingin di hadiahi tatapan aneh oleh para karyawan ku tapi tentu saja aku menginginkan hal itu, justru itu sebagian dari rencanaku - batinku tersenyum miring

10 menit berlalu akhirnya kamipun sampai di kantor, begitu mobil berhenti wanita itu langsung turun begitu saja dan dengan cepat berjalan seakan dia menjauhiku, heeyy apa kakinya tidak merasakan sakit? Padahal kemarin dia baru saja tertabrak dasar keras kepala - batinku

Tapi tentu saja langkahnya kalah cepat dengan ku dan dengan sekejap aku bisa berdiri di sampingnya. Lalu tanpa basa-basi akupun langsung melingkarkan tanganku di pinggangnya hingga iya terkejut dan ingin melepaskan nya, namun tentu saja aku semakin mempererat pelukan ku dan membiarkan seluruh karyawan menyaksikan adegan langka ini hingga kami berhenti di depan lift khusus petinggi. Aku pun langsung membawa dia masuk kedalam dan memberi isyarat pada pedro agar iya memberikan kami sedikit privasi karena aku ingin memberi sedikit kejutan untuk calon wanita sementaraku ini dan dia pun mengerti.

Dan saat ini aku dan wanita ku ini sedang berada di dalam lift, aku bisa melihat wanita di depanku ini kesal aku tau dia pasti sedang mengucapakan sumpah serapah nya dalam hati, hahahaa tapi aku tidak peduli. Aku membalikan tubuhku agar bisa berhadapan dengannya dan menatap nya intens, sepertinya wanita ku ini salah tingkah dan mulai ketakutan. Hahah aku ingin sekali tertawa namun aku tahan. Aku semakin mendekat namun dia mundur, mendekat lagi namun lagi-lagi dia semakin mundur hingga dia tidak bisa kemana mana lagi karena punggungnya telah membentur dinding dan aku sukses menguncinya dengan kedua tanganku..

Kubuat Kau Menyesal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang