Malam yang Hangat

18 3 0
                                    

Singgah,
Tak sangka hari kemarin akan berakhir seperti itu. Berakhir dengan karangan bunga dan kupu-kupu diperut.
Ya, aku jatuh hati
Kepada senyummu
Kepada parasmu
Kepada suaramu
Kepadamu

Desiran sang malam
Tak lagi terasa ditubuh ini
Menghangat ketika bahu ini jadi sandaran lelahmu,
Menghangat saat mendengar lantunan suara saat kau bercerita,
Menghangat dengan melihat kau tertawa,
Menghangat saat retina dua insan saling bertemu,
Menghangat dengan secangkir susu hasil tanganmu disamping macis-macis hasil hobi anehmu.

Ingin kutahan jalannya si tuan waktu
Agar tak sedetikpun Ia bergerak.

Apa daya,
Silau sang mentari membelai kelopak mata
Gagal menahan si tuan yang angkuh berjalan itu
Berharap tuan melewati jalan yang sama seperti kemarin, pinta hati.
Jalan yang sempit dan berliku-liku namun begitu indah.

Tentang kemarin yang penuh misteri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang