Bab 27 Siska

2.1K 143 2
                                    

Hal simple yang paling membahagiakan adalah:
Pas buka watty,
Ada notip Vote
Notip komen
Notip add KYDK to reading list
Follow ane.

Berasa jadi Sinta yang kegirangan kalo dapet notip pesan dari Alden.

Kode coy!
Ehehe...

Lope lope
Firda
___________________________

         Di hari yang kebetulan mendung sejak subuh tadi ini ternyata membawa berkah bagi si kembar. Hari pertama mereka berdamai terasa semakin damai kala pelajaran sejarah kali ini kosong.

Tidak ada tawuran, tidak ada sejarah, tidak ada mengantuk, dan tidak ada beban. Sungguh indah hari ini.

         Di saat seluruh penghuni kelas sudah hilang entah kemana, Siska masih saja anteng duduk di bangku kebanggaannya dengan berbekal sebuah novel sebagai hiburan.

Di luar sana sedang hujan rintik-rintik membawa kesejukan tersendiri bagi Siska. Ketenangan yang di dapatkannya hari ini benar-benar berlipat-lipat.

Kelima kawanannya sedang berkelana di surganya sekolah, yaitu kantin. Tadi, Siska menolak ikut bersama mereka dengan alasan malas.

Sitta, Vira, Viola, dan Detta hanya mengangguk mengiyakan. Mereka berempat mengira Siska seperti itu karena ada Sinta juga di rombongan mereka.

Padahal Siska menolak karena benar-benar sedang malas.

Ya, mereka berempat masih belum tahu perihal perdamaian yang terjalin antara si kembar tadi malam.

Bukan karena tidak mau memberi tahu, hanya saja si kembar terlalu malas kalau sampai mereka berempat menanggapi heboh berita itu.

Toh nanti kalau sudah waktunya tahu, mereka pasti akan tahu dengan sendirinya. Biarkan semua berjalan seiring waktu.

          Konsentrasinya membaca novel buyar ketika ponsel yang ada dalam sakunya bergetar.

AlnoDavid : ping!
AlnoDavid : jamkos ya?
AlnoDavid : asik dong

Kening Siska berkerut heran. Darimana Alno tahu kalau kelasnya sedang kosong? Dan bukannya Alno sekarang sedang ada pelajaran?

Siska meletakkan ponselnya di atas meja. Dia tak menghiraukan benda pipih itu lagi walaupun terus bergetar. Siska tau bahwa itu pasti pesan dari Alno.

          Bagaikan sambaran petir yang merusak ketenangan hujan, datanglah Shasha Raditta yang kini sudah berdiri di samping meja Siska. Sosok yang sekarang menjadi satu-satunya musuh bebuyutan Siska.

Tak mau tersulut emosi, Siska tetap berusaha mengabaikan cewek itu.

"Heh?!", panggil Shasha dengan nada nyolot.

Siska berdecak. Dari sekian banyaknya hari, kenapa harus hari ini dia berurusan dengan gadis gila ini?

Padahal hari ini adalah hari pertama Siska mendapat ketenangan jiwa raga setelah terbebas dari kecaman Sinta. Namun lolos dari sang adik kembar, muncul lagi satu musuh yang menyerangnya.

"Apa?!", ketus Siska. Masih tak memandang Shasha di sampingnya.

"Alno emang belain elo, tapi gue masih nggak percaya dia pacaran sama cewek udik cupu kaya lo! Gue bakalan buktiin itu", desisnya. Lengkap dengan telunjuk yang terarah pada Siska.

Kembar yang Dikembar-kembarkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang