1). Calon suami lagi, lagi, dan lagi

529 36 3
                                    

Pertemuan adalah salah satu jalan yang diberikan kepada kita untuk mengenal dan mencoba untuk saling memiliki.
🍃

Rio. Pria mapan pemilik Alxndr Corp itu nampak sedang uring-uringan. Tampak dari apa yang ia kerjakan.

Sedari tadi ia selalu memarahi sekretaris atau pun karyawan yang menghadap kepadanya.

Padahal mereka tidak melakukan kesalahan. Ia hanya sedang tidak baik mood -nya.

Penyebabnya adalah tadi pagi, Dea. Calon tunangan pria itu datang untuk meminta acara pertunangannya lebih dicepatkan. Dan dia akan menunggu Rio di butik yang ia inginkan nanti siang.

"Argh, bisa gila gue!" geram Rio.

Ia melihat ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah menunjukkan 12:09. Ini sudah masuk waktu istirahat dan dia akan menemui kekasihnya sesuai waktu yang kekasihnya inginkan.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Walau pun sedang kesal, ia tidak akan melampiaskannya dengan kebut-kebutan. Ia masih sayang nyawa.

Tak lama, mobil audi hitam itu sudah sampai di salah satu butik yabg terkenal di daerah itu. Pafillia Butik.

Ia tahu nama butik itu karena hampir setiap minggu Dea mengajaknya kesitu. Hebat banget kan? Setiap minggu guys!

Rio segera mengunci mobilnya dan masuk ke dalam. Dea tadi sudah mengchatnya kalau cewek itu sudah datang kurang lebih hampir setengah jam.

"Sayang udah datang? Bagus yang mana?" suara Dea membuat Rio menoleh ke arah kanan.

Disana ada Dea dan pemilik butik itu. Dea menunjuk ke arah dua gaun yang sangat glamour menurut Rio.

Gaun yang satu berwarna merah maroon dan yang kedua berwarna gold. Dan kembali kepada alasan yang pertama. Gaun itu terlalu mewah untuk acara pertunangan yang hanya mengundang beberapa orang penting saja.

"Sayang, kedua gaun itu terlalu glamour untuk acara tunangan. Mending yang lain saja," Rio dengan jujur mengungkapkan pendapatnya. Bukan karena ia tidak mampu untuk membeli gaun itu, ia sangat mampu.

"Lha terus? Aku mau yang sempurna sayang! Masa mau pakai yang biasa aja sih?" balas Dea.

"Setidaknya yang tidak terlalu glamour! Ini cuma acara pertunangan!"

"Apa maksudmu? Cuma? Cuma acara pertunangan? Jadi menurutmu ini bukan acara yang berharga Yo?"

"Bukan begitu, hanya saja..."

"Hanya saja apa?" bentak Dea. Ia kesal karena Rio tidak menuruti kemauannya.

"Hallo. Emm, bisa saya bantu!" Ify menjadi penengah kali ini. Dan Rio harusnya berterima kasih kepada gadis ini.

"Em, carikan beberapa gaun yang simple tapi yang sedang terkenal. Jangan yang terlalu mewah, ok?" balas Rio.

"Rio gak bisa gitu!" Dea hendak menolak apa yang dikatakan Rio. Tapi Rio langsung meletakkan jari telunjukknya di depan bibir Dea, tanda harus diam.

[YLS#1] Menanti Cintamu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang