1

77 1 0
                                    

"Ibu pergi dulu ya sayang, jaga dirimu baik-baik" ujar Sierra ke Ann, anak tunggalnya. Sierra memeluk Ann dengan erat.
"kapan Ibu kembali?" tanya Ann
"as soon as possible, hun" jawab Sierra
"aku akan merindukan mu, bu" kata Ann dengan mengencangkan pelukan nya dan air mata yang bercucuran.
"Ann, Ibu akan kembali, jangan khawatir, ada yang menjaga mu selama aku pergi" ucap Sierra
Ann melepaskan pelukan nya
"siapa bu?" bingung Ann

"aku" ujar pria yang tiba-tiba saja muncul dari belakang Sierra, dia adalah Andrew Gord, tetangga mereka.
"hey Ann" sapa Andrew
"hi uncle drew" jawab Ann
Sierra pun menarik kopernya ke mobil dan Andrew membantu memasukan kopernya ke bagasi.
Sierra sekali lagi memeluk putri kesayangan nya.
"Ibu akan bawakan kamu oleh-oleh nanti" hibur Sierra
"promise?" Ann memberikan jari kelingkingnya.
"i promise, dear" Sierra mengaitkan kelingkingnya.

Sierra mengecup dahi putrinya.
"bye sweety"
"bye mom"
Sierra lalu masuk kedalam mobil.
Jack sang supir pun menjalan kan mobilnya.
Andrew merangkul Ann
"tenanglah Ann, Ibu mu akan kembali nanti" ujar Andrew
"perasaan ku tidak enak uncle, aku merasa akan ada hal buruk terjadi, itu sebabnya aku sangat berat untuk membiarkan ibu ku pergi, aku takut terjadi apa-apa padanya" jelas Ann.

Andrew mengusap punggung Ann
"sshhh hey hey, everything is gonna be alright, jangan khawatir Ann" kata Andrew
"thanks Uncle" jawab Ann
"sebaiknya kita masuk" Ann pun mengangguk setuju.
.
.
"aku lapar uncle" kata Ann sambil memegang perutnya.
"okay, kamu mau makan apa? Biar uncle pesan kan"
Ann tampak berpikir dan akhirnya dia memutuskan untuk makan sup ayam dan pizza saja karna berhubung ini sudah masuk jam makan malam.

Mereka pun makan dengan tenang.
Setelah nya, Ann beranjak ke washtafel dan mencuci piring kotor.
"uncle?" panggil Ann
"ya Ann?"
"apa ibu ku sudah menelfon?" tanya Ann
"belum Ann, mungkin dia belum landing" jawab Andrew.
Ann pun diam dan menyelesaikan pekerjaan nya.

Setelah itu, mereka berdua duduk di ruang tv dan menonton film bersama.
Tak lama, Ann tertidur di bahu Andrew. Andrew yang sadar akan itu langsung melihat wajah polos Ann yang sangat tenang dalam tidurnya. Andrew memindahkan kepala Ann ke pahanya dan menatap Ann lekat, memperhatikan setiap inci wajah Ann.

Tiba-tiba saja kepala Ann bergerak ke kiri dan kanan membuat getaran pada selangkangan Andrew.

"ahh" desah Andrew
Dia mengelus rambur Ann pelan
"lakukan lagi, baby girl" bisik Andrew di telinga Ann
"ugghh uncle?" Ann pun terbangun.
"yes baby girl?"
"apa aku tertidur tadi? Dan siapa itu baby girl?" tanya Ann
"ayo kita pindah ke kamar mu sayang"
Andrew bergairah sekarang, penis nya telah berdenyut karena gesekan kepala Ann.

"uncle kenapa?" bingung Ann
"Uncle ingin sesuatu sayang, apa Ann mau membantu uncle?" tanya Andrew
"tentu Uncle, apa kau sakit?"
"tidak sayang, pertama, panggil aku Daddy okay?"
Ann kebingungan.
"Daddy?"
"iya baby girl, penggil aku daddy"
Ann terdiam sejenak
"Kenapa?" tanya Ann
"Karena daddy akan mengabulkan permintaan mu dan kamu akan mengambulkan perintah daddy, sekarang cepat duduk di paha daddy" ujar Andrew sambil menepuk pahanya.
"Aku tidak mengerti uncle" Ann menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Begini Ann..." Andrew menarik nafas panjang sebelum melanjutkan omongan nya "uhh... umm.... kamu tidak akan mengerti untuk sekarang tetapi kamu akan mengerti sendiri ketika kamu sudah dewasa nanti"
"Hmm begitu? Apakah ini karena uncle ingin menikahi ibu ku?" Tanya Ann dengan wajah lugunya.
"Tidak.. oh.. astaga my innocent girl"
Andrew menepuk jidatnya.
"Jadi??" Tanya Ann sekali lagi yang masih penasaran.
"Luapakan. Sekarang duduk lah di sini"
Ann pun duduk disana.
"ahh" lenguh Andrew
"Uncle? You okay? Aku berat ya?" tanya Ann
"tidak sayang, sekarang goyangkan pantat indah mu" seru Andrew
"goyang bagaimana uncle?"
"just shake your ass baby, arah memutar"
Ann pun menggerakan pantatnya memutar perlahan.
"agak tekan kedepan sayang"
Ann melakukan nya dan Andrew pun tampak sangat menikmatinya.
"ahh baby girl... uuhhh"

Pantat Ann terus menekan penis Andrew hingga Ann merasakan gembulan pada pantatnya.
"Uncle, ada benjolan di pantat ku" ujar Ann memberhentikan goyangan pantatnya.
"itu penis sayang, kamu mau liat?"
"apa menyeramkan?"
Andrew terkekeh
"tidak sayang, kau tidak pernah liat penis sebelumnya?"
"tidak uncle, tapi aku pernah mendengar teman ku berbicara tentang penis" jelas Ann
"benarkah? Baiklah agar kau tidak penasaran, buka lah celana ku dan lihat penis ku"
Ann pun mengangguk lalu membuka celana Andrew.

Ann melihat gundukan besar di balik celana dalam calvin klein Andrew.
"sebelum kau buka itu, aku mau kamu elus itu dulu baby, dan remas"
Tangan Ann pun mengelus gundukan itu perlahan.
"ahh remas baby"
Ann meremas benda itu yang membuat Andrew mendesah hebat.
"Uhh keras sekali uncle"
"uhhh babygirl... Mmm yeah"

'Kriing kriing kriing'

Tiba-tiba suara telepon masuk dari ponsel Ann memberhentikan kegiatan mereka.
.
.
.
.
.
.
.
Voment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang