From : +628218903xxxx
Jl. Kenanga, apartemen Amarta Luxurious no.319 lantai 4.Oke, sekarang udah malem. Dan mendingan gue istirahat buat siapin tenaga besok. Gue harus bangun pagi!
Esok hari. Pukul 08:43 WIB
Lelaki itu pun segera mengendarai mobilnya dan mendatangi apartemen di alamat yang tertera di pesan itu.
Sebentar lagi, dan gue bisa tau semuanya. Semua ini bakalan segera ketemu titik terangnya.
Lelaki itu sudah sampai di depan gedung apartemen itu lalu memasukinya.
Ia langsung menuju lantai 4 dan mencari unit nomor 319.
Ketemu!
Segera lelaki itu memasukkan password dari apartemen itu dan pintu pun terbuka.
Ia baru akan melangkahkan kakinya saat tiba-tiba ada pesan yang masuk dari orang suruhannya.
From : +628218903xxxx
Dia ada di kamar dengan pintu berwarna cream. Kuncinya ada di dapur didalam toples "Monde Butter Cookies" berwarna biru. Kuncinya saya cat warna hitam.Dan segera lelaki itu menutup pintu apartemen dan melangkahkan kakinya ke dapur dan mencari toples yang dimaksud.
Dapat!
Segera dia melangkahkan kakinya ke kamar berpintu cream itu dan membuka kuncinya.
"Lo siapa?"
Baru saja lelaki itu membuka pintu kamar tersebut dan sudah diteriaki gadis itu. Gadis itu terlihat seperti...... takut, -mungkin-
"Gue bukan siapa-siapa. Tapi kalo lo pengen keluar dari tempat ini, ada beberapa syarat yang harus lo penuhin!"
"Terserah mau syarat kayak gimana, yang penting gue keluar dari sini!"
"Oke. Kita mulai."
"Pertanyaan pertama, lo kenal cowok yang bernama Kevin Geraldine?"
"Gue kenal sama Kevin."
"Oke. Pertanyaan kedua, lo punya hubungan apa sama Kevin?"
"Gue gak ada hubungan apapun sama Kevin."
"Oke. Next. Pertanyaan ketiga, apa lo kenal sama cewek ini?" ucap lelaki itu sambil memperlihatkan sebuah foto.
"Gue kenal, namanya Tata Geraldine, adiknya Kevin."
"Oke. Lo udah jawab tiga pertanyaan dan bener semuanya,"
"Jadi gue udah bisa pergi?"
"Belum. Masih banyak yang pengen gue tanyain ke lo. Pertanyaan keempat, lo kenal sama dua cewek ini nggak?"
"Gue nggak kenal. Tapi gue sering liat mereka, dan mereka sok kenal banget sama gue."
"Lo yakin lo nggak kenal sama mereka?"
"Yakinlah!"
"Lo kan bisa aja bohongin gue, gimana bisa gue percaya?"
"Keluarga gue emang licik, tapi gue nggak. Gue beda sama mereka. Gue nggak suka bohong. Dan buat hal ini, gue bener-bener jujur."
"Oke, gue bakal coba buat percaya sama lo."
Gadis didepannya mengangguk.
"Pertanyaan kelima, apa lo punya dendam sama Kevin, Key, atau Tata, ataupun keluarganya?"
"Gue nggak pernah bermasalah sama mereka. Gue emang pernah diPHPin Kevin, tapi gue nggak nyimpen dendam sama sekali. Dan Tata sama Key, mereka berdua juga nggak punya urusan apapun sama gue."
"Kalo lo nggak bermasalah sama mereka, kenapa lo sering banget ketemu sama Kevin? Misalnya Kevin ada di kafe X, dan lo juga ada disitu, oh iya, Tata pernah bilang ke gue kalo dia sering liat lo waktu dia lagi jalan sama Kevin. Sekarang, lo jelasin ke gue, kenapa bisa gitu?!"
"Jujur ya, gue belum move on dari Kevin. Ya jadinya gue ikutin kemanapun Kevin pergi. Alhasil, dimana ada Kevin, disitu pasti ada gue. Tapi 2 bulan terakhir ini gue udah gak pernah buntutin Kevin lagi. Karena due cewek itu ngintilin gue kemanapun gue pergi, dan itu bikin gue risih. Jadi gue pilih dirumah atau pergi ketempat pribadi gue sendirian."
"Oke, penjelasan lo bisa diterima. Pertanyaan keenam, lo tau nggak kalo Kevin kena tembak di bahu kanannya dan sekarang dia koma?"
"What?! Are you fucking kidding me? Jangan bercanda! Jangan bohong lo!"
"Gue serius. Kevin udah koma 3 minggu-an mungkin. Dan Tata juga sekarang koma karena jadi korban tabrak lari didepan kantor Kilstaro. Tata udah koma selama 7 hari."
"Oh My God! Gimana bisa? Siapa yang tega ngelakuin itu ke mereka?"
"Gue nggak tau. Awalnya gue kira itu semua ulah lo, tapi setelah gue culik dan introgasi lo, gue tau, lo bukan pelakunya. Sorry ya, gue minta maaf banget. Gue tau gue jahat banget sama lo. Gue bener-bener minta maaf. Lo mau maafin gue, Ca?"
"It's okay. Nope. But, lo udah nemu siapa pelakunya?"
Dan lelaki didepannya menhela nafas lelah.
"Dan sayangnya....... belum."
Gadis yang dipanggil "Ca" itupun hanya memandangnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Seperti ada kesedihan, kemarahan, kekecewaan, dan berbagai emosi lainnya yang bercampur menjadi satu.
Tak lama, gadis itu pun menangis dan hujan pun ikut turun seakan tau isi hati gadis yang sedang bersedih tersebut.
Langit pun menangis saat mengetahui kenyataan ini.
###
Haihaihai!
Gw sengaja bikinnya gak terlalu jelas siapa aja tokoh yang terlibat.
But, gw harap kalian udah nemu Cluenya di part sebelumnya.
Mungkin udah ada yang bisa nebak siapa aja tokoh yang terlibat di part ini?
Dan kayaknya makin kesini konfliknya makin lama makin banyak, beruntun, dan gak selesai-selesai ya?
Maaf banget. Bingung mau bikin penyelesaian konfliknya kayak gimana. Dan kayaknya ini masih seru, so, gw belum mau nyelesaiin konfliknya.
Dan sekali lagi maaf, kalo ceritanya nggak nyambung atau gimana, gw jg masih baru di dunia orange.
Gw masih butuh banyak2 belajar. Masih sering typo sana-sini.
Gw tau, cuitan gw kebanyakan. So, gw akhirin cuitan gw ini,
See you next chapter!
Love,
K I K I
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Bad Boy
Teen FictionApa lagi yang lebih sakit dari penghianatan orang yang kau beri kepercayaan? Apalagi jika orang itu sangat kau sayangi, rasa kecewa itu seakan membunuhmu secara perlahan. Keluarga yang berantakan membuat Tata memilih lari menjauhi keluarganya. Apaka...