18

1K 128 12
                                    

"Joy, apa yang kau lakukan? Kenapa kau bertindak diluar akal sehatmu? Dimana Joy yang dulu aku kenal?".

Perkataan Minhyuk sukses menohok hatinya. Joy menulikan pendengarannya, berharap jika lelaki yang sudah sejak lama ia cintai tidak pernah mengatakannya.

"Jawab aku Joy, kau bukanlah tipe wanita seperti ini. Kemana Joy yang penuh kasih? Kemana Joy yang selalu tersenyum? Kemana Joy yang selalu melindungi sahabatnya? Aku tidak lagi menemukannya di dalam dirimu".

Joy menelan ludahnya susah payah, menyiapkan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Minhyuk bukanlah hal mudah baginya. Ini adalah kali pertama mereka berbincang lagi, setelah Minhyuk memutuskan untuk pergi dari sisinya dan menetap disisi Soojung.

"Aku berubah bukan tanpa alasan. Kau sendiri tau jika aku mencintaimu. Kejadian di masa lalu memang benar kesalahanku. Kesalahanku yang terlalu cemburu dan naif hingga akhirnya menghancurkan persahabatanku dengan Soojung. Namun, mengapa kau juga ikut pergi meninggalkanku? Bukankah itu tidak adil untukku?".

"Kau masih menanyakan alasan mengapa aku meninggalkanmu saat itu? Aku ingin kau berubah, kau harus menyadari kesalahanmu dan meminta maaf pada Soojung. Dia lah yang paling terluka disini, dia kehilangan kepercayaan dari oppanya, dia mengalami cedera, dan dia kehilangan dirimu. Bukankah keadaan Soojung menjadi begitu menyedihkan karena tingkah kekanakanmu?".

"Kang Minhyuk! Berhentilah membelanya. Aku seperti ini karena terluka melihatmu diabaikan olehnya. Disaat aku mengemis cinta darimu, dia malah menyia-nyiakannya begitu saja! Jadi berhentilah membelanya! Berpalinglah padaku!".

Joy tidak mampu lagi membendung air matanya. Katakanlah jika ia begitu egois memaksa Minhyuk untuk mencintainya. Tapi nyatanya disaat kita begitu mencintai orang lain, kita bisa bertindak egois dan melupakan akal sehat kan?

"Berhentilah Joy. Jangan salahkan Soojung saat kau sendiri menyadari jika akulah yang salah. Aku mencintai Soojung karena hatiku yang memilihnya. Maaf aku tidak bisa mencintaimu, jatuh hati bukanlah kesalahan. Hatiku yang memilih Soojung. Masalah Soojung akan membalas perasaanku atau tidak itu adalah pilihannya".

Minhyuk menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan perkataannya. Rasanya tenggorokannya tersumbat oleh perasaannya sendiri. Bohong jika ia tidak merasakan sakit hati saat Soojung tidak memilihnya.

"Sama seperti hatiku yang memilih Soojung, Soojung pun memiliki hati yang bisa memilih prianya. Hatinya berhak memilih siapa yang ia cintai. Sama sepertimu yang berhak mencintai siapa pun. Soojung pun begitu Joy. Aku mohon berhentilah menyalahkannya, Soojung sama sekali tidak bersalah disini". Minhyuk memegang pundak Joy dan memandangnya teduh. Terluka, Minhyuk tau jika Joy begitu terluka. Namun ia tidak bisa membiarkan masalahnya berlarut-larut. Bagaimana pun saat ini adalah saat yang tepat untuk menghentikan semuanya.

"Datanglah, minta maaflah kepada Soojung. Aku tau itu sulit bagimu, tapi fikirkanlah kembali. Aku merindukan Joy-ku yang dulu. Ayo kita kembali berteman seperti dulu, aku berjanji akan melupakan semuanya. Bukalah pintu maafmu untukku juga. Maafkan oppa yang tidak bisa membalas perasaanmu".

Minhyuk mengusap puncak kepala Joy dan tersenyum. Ia lantas pergi meninggalkan Joy dan kembali ke rumah sakit. Hatinya sedikit lega setelah menyelesaikan masalahnya dengan Joy. Ia harus kembali menyiapkan perasaannya. Cepat atau lambat, Soojung juga akan menyelesaikan permasalahannya dengannya. Sama seperti Joy hari ini, ia harus bersiap untuk menerima penolakan dari Soojung.

🍄🍄🍄

"Kau begitu bodoh! Selama ini Minhyuk menyukaimu! Kenapa kau tidak peka terhadap perasaan orang lain?".

Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang