10

851 17 3
                                    

Lia P.O.V

akhirnya setelah 1 minggu aku di kurung di rs hari ini aku bisa bebas, iya aku di kurung selama 7 hari mereka bilang aku harus istirahat hingga sembuh total aku di larang bekerja padahal aku rasa sakit seperti ini sepertinya terlalu berlebihan. Tapi mau bagaimana lagi, mereka sangat berkuasa saat ini aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan bunda lionna itu.

Saat ini aku sudah berada di apartment, kira-kira sekarang pukul 04.37 kurasa ini masih terlalu pagi untuk mandi lebih baik aku tidur lagi. Namun tiba-tiba hp ku bunyi..

Tringggg..
Tringggg...

Aku meraih handphone ku dan melihat nama si penelpon namun no nya tidak di kenal, ah palingan salah sambing - batinku
Aku kembali melanjutkan tidurku tapi lagi-lagi hp ku itu terus-terusan bunyi dan yg nelpon tetap no tadi. Akhirnya aku memutuskan untuk menjawabnya dengan menggeser tombol hijau.

"halo" - kataku, namun di sebrang sana tidak ada sahutan

" halo? Ini siapa " - lanjutku namun masih tidak ada jawaban, aku jadi kesel juga nih

"halo? Ini siapa sih, kalo gak niat nelpon ya gak usah, ganggu tau gak! " - kataku dengan keras dan langsung mematikan sambungan secara sepihak.

Tidak beberapa lama hp ku bunyi lagi, dan dia lagi dia lagi yg nelpon. Dengan kesal aku menggangkat panggilannya

"Loe budeg ya? Udah gue bilang loe tuh gang..

Terdengar deheman ..

" halo" - suara di sebrang

"Nah tinggal gitu doang apa susahnya. Dari tadi kek ngomong, ini siapa ada perlu apa?apa anda tidak memiliki jam di rumah sehingga menelpon saya di waktu sepagi ini?" - kataku nyolot, lama-lama kesel juga

" saya luckas" - jawabnya, seketika aku bungkam, what??? Luckas? Apa dia kekasih ku? Eh ralat bos ku? Ya ampun kalo iya bisa-bisa gue di pecat dari kantornya

" ekhem...maaf luckas mana yah? Saya lupa teman saya yg namanya luckas banyak? " - kataku dengan lembut, aku takut di benar² bos ku

"Apa sebegitu banyaknya hingga kau tak mengenali suara ku? Aku ini bos sekaligus kekasihmu? Apa kau ingat? " - jawabnya terdengar dingin, hah apa dia marah? Tapi kenapa? Tau ah biarin aja lah toh gak penting juga, eh tapi klo aku biarin bisa² aku bener² di pecat

"Ohh, maafkan saya pak saya benar² tidak mengenali suara anda, kalo begitu bpk ada perlu apa yah pagi² menelpon saya? " - kataku dengan nada selembut mungkin

Aku kira dengan berkata lembut dia akan luluh namun tak di sangka dia malah lebih dingin dari yg tadi ,sepertinya dia benar2 marah padaku, ya tuhan ! Dia itu kenapa? Begini salah begitu salah

"Apa aku tidak boleh menghubungi kekasihku sendiri?
Dan aku sudah sering memperingatimu agar tidak memanggil ku dengan sebutan itu, aku tidak suka" - bentak nya .itu sukses membuat tubuhku merinding, aku yg awalnya mengantuk dan kesal padanya kini aku berubah menjadi takut, takut akan sesuatu yg akan dia lakukan padaku. Yah otak ku ini memang menyebalkan, aku selalu lupa untuk tidak memanggilnya dengan bpk. Lagi-lagi di bentak, padahal hanya masalah kecil, dasar kekasih durhaka.

"Iya maaf mas aku lupa, otak ku lemot makanya selalu manggil mas begitu" - kataku , aku kehabisan kata-kata

"Maaf katamu? Kamu pikir itu cukup?" - jawabnya dengan nada tinggi, tuh kan dia itu kasar banget sama cewek, tapi masih mencoba sabar ,kalo api di balas api pasti gak bakalan selesai ini masalah. Aku harus mengalah

"Iya terus mau mas apa? Aku harus ngapain biar kamu mau maafin aku, apa perlu aku loncat dari lantai 109 sekarang? " - kataku

"APAA...tutttt.........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kubuat Kau Menyesal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang