Bab 4

15 2 0
                                    

Yura menutup mulutnya menahan tangisannya dan beranjak dari tempat duduknya menuju pintu keluar caffee.
'Brakk'
Tanpa sengaja ia menabrak seseorang didepan pintu keluar caffee.
"Maafkan aku" ucapnya pelan.
"Yura.."
Yura berpikir sejenak. Suara itu? Suara yang tidak asing lagi di telinganya. Sontak ia mendongak memastikan kalau pemilik suara itu adalah orang yang dekat dengannya.
"Eunwoo??" ucapnya parau.
"Kau baik-baik saja?" tanya eunwoo.
Tanpa ba bi bu, yura menghambur ke pelukan eunwoo. Ia menangis sejadi-jadinya didada bidang milik eunwoo. Itu sudah semacam kebiasaan baginya, setiap kali ia menangis pelukan menenangkan dari eunwoo selalu ada untuknya kapanpun.
"Kenapa hatiku sakit sekali?" tanya yura.
"Tenanglah" eunwoo mengusap pelan rambut coklat kemerahan milik yura. Eunwoo merasakan sedikit perih disudut hatinya melihat gadis yang di cintainya menangis seperti ini, tapi ia juga bahagia bisa menjadi orang pertama yang yura cari untuk menumpahkan masalahnya.
"Cinta sepihak memang menyakitkan" batin eunwoo.
*******
Minho meninju pohon disampingnya. Matanya menatap geram kearah gadisnya yang tengah dipeluk erat oleh pria lain! Ingin rasanya ia menarik paksa yura dari pelukan eunwoo tapi ada secercah keegoisan yang membuatnya urung melakukannya. ia memukul-mukul dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.
"Kenapa ini sakit sekali!!?"
Ia berjalan gontai menuju mobil sportnya dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. lampu lalu lintas berubah merah tanda berhenti tapi itu tidak berlaku sama sekali bagi minho. Ia menerobos tak peduli.
"Awaaaaasss!!!" teriaknya. Suara decitan dari ban mobilnya yang bergesekan dengan aspal yang memekakan.
**********
'You have a massage, you have a massage'
Dengan malas ia meraih ponselnya diatas nakas samping tempat tidurnya.

From : Cha eunwoo
To : Kim yura

Minho kecelakan!! Dia dirumah sakit sekarang

Manik coklat gelap yura membulat sempurna. Dengan langkah lebar ia meraih tas kecilnya dan mantelnya. Hatinya berdegup kencang bukan karna dia sedang jatuh cinta tapi ia cemas sangat sangat cemas!!

Yura baru saja ingin membuka pintu ruangan minho dirawat tapi ia urung melakukannya karena matanya yang belum kering dengan air mata menemukan sosok gadis disamping tempat minho terbaring. Gadis itu terisak pilu sembari memenggenggam tangan minho. Yura berlari sekuat tenaga yang tersisa. Ia menghempaskan tubuhnya ke salah satu bangku taman rumah sakit. Ia memukul dadanya persis seperti yang dilakukan minho saat melihatnya berada diperlukan eunwoo.
"Kenapa aku menangis??" tanya nya lebih kepada dirinya sendiri.
*****
Minho membuka pelan matanya. Yang pertama ia lihat adalah langit-langit putih yang tidak asing lagi dimatanya. Tentu saja itu rumah sakit! Apa lagi??
Ia mencoba bangun tapi rasa sakit di kepalanya dan ada sesuatu yang menahan lengannya membuatnya urung melakukannya. Ia menoleh dan mendapati seorang gadis tengah tertidur lelap berbantalkan lengannya.
"Yura..?"
Gadis itu sontak mendongak dan pupuslah sudah harapan minho, dia bukan yura! Tapi nayoung.
"Kau sudah sadar? Syukurlah" nayuong menghembuskan nafas lega.
"Aku akan panggil dokter"
Nayoung beranjak dari tempat duduknya. Tak perlu waktu lama Dr. Han masuk keruangan minho.
"Apa yang kau pikirkan saat mengemudi ??" tanya Dr. Han sembari memeriksa keadaan sahabatnya itu.
"Tidak ada" jawab minho datar.
"Kim yura?" tebak Dr. Han
Mata minho spontan Melirik nayoung yang wajahnya berubah murung.
"Kau bicara selalu saja sembarangan!!"
"Terserah dan ya.. Benturan dikepalamu cukup parah jadi jaga kesehatanmu'
"Apa kau lupa ?? Aku ini seorang dokter!"
"Yayaya"
"Nayoung.. Pulanglah, kau pasti lelah" ucap minho
"Tidak"
"Jika tidak manager jung akan marah besar" bujuk minho
"Ya baiklah"
***********

Jangan lupa di vote yaaaaaaaa

love has goneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang