Pertemuan

97 8 0
                                    

          Ciiiiiitttttt....... Pintu toilet berdecit seperti ada seseorang yang membukanya,

"Mel lo ngapain sih di toilet lama-lama ?"

"Eh Ra maafin gue ya, gue lupa kalau lo daritadi nungguin gue."

"Iya iya udah la cepetan kita ke kelas udah mau bel masuk ni."

***

             Mereka adalah sepasang sahabat yang satu bernama Ameliora Deivalien yang satunya lagi Niara. Amel selalu mampir ke toilet sebelum jam pelajaran dimulai, karena ia sering sekali mimisan pagi-pagi begini. Meskipun begitu Niara sahabatnya tak pernah mengetahui kalau Amel memiliki riwayat penyakit yang Niara tahu kehidupan Amel baik-baik saja seperti kehidupan orang lain damai sejahtera tanpa ada masalah.

***

     Saat jam istirahat Amel dan Niara pun pergi ke kantin untuk mengantri makanan saat itu juga Amel menangkap sosok dengan manik mata coklat yang indah sedang duduk disudut kantin.

"Mel!!!"

"Eh iya ada apa?" Sontak Amel tersadar dari lamunannya,

"lu daritadi melamun mulu kita lagi ngantri loh ntar antrian lo direbut gimana? Trus nggak dapat makanan gimana? Nanti lo makan apa?"

"Eh iya maaf hehe", Niara pun hanya bisa mendengus melihat tingkah laku sahabatnya yang satu ini.
       
Saat Amel dan Niara sedang menyantap makan siang mereka Niara pun membuka percakapan,

"eh Mel lo tahu gak?"

"Hmm, nggak tahu apaan?"

"Coba lo lihat disudut kantin ada cowo duduk sendiri"

"iya emang kenapa?"

"Dia ganteng yaa gue kayaknya suka deh sama dia "

"oh siapa sih dia kok duduk sendiri?"

"Dia ketua drum band namanya Richard Gantara, dia ganteng banget kalo lagi latihan maupun tampil wajahnya keliatan lebih seksi kalau berkeringat, yaa dimana cowo ganteng kayak dia pasti banyak wanita yang ngincar ngincar dia bahkan wanita itu cocok banget sama dia cantik, famous, dan kaya duh kayaknya gue gak mungkin bisa dapetin Richard gue bukan tandingannya sudah pasti gue kalah digaris depan sama saingan gue yang bertebaran, tapi gue heran tumben dia sendirian biasanya dia ngumpul ngumpul dengan gengnya." Disaat Niara sedang berceloteh ria Amel hanya melamun membayangkan sosok itu kenapa dia bisa mengambil alih isi pikiran Amel secepat ini.
          Richard sedang memperhatikan wanita berkepang dua yang memakai kacamata itu lama, ia merasa bahwa wanita itu menarik perhatiannya padahal Richard sangat memilih untuk urusan tipe tapi mengapa ia sangat tertarik dengan wanita cupu ini, ketika sedang serius menatap gadis yang tak jauh dari tempat duduknya tiba tiba ada seseorang mengulurkan susu kotak padanya seketika itu Richard menoleh dan mendapati gadis dengan manik hitam kelam, rambut yang terurai bergelombang warna pirang, hidung mancung, dan kulit putih bersih yang gadis itu miliki. Namanya adalah Luna, Luna adalah sosok wanita ketua osis yang menyukai sosok Richard Gantara, berbagai macam cara yang Luna lakukan demi mendapat perhatian dari sosok yang ia cintai, namun tetap saja pria itu tak mau menoleh padanya entah karena sikap dinginnya pada setiap wanita atau sudah memiliki kekasih ataupun karena tidak pernah menyukainya.

"Ekhm Richard nih gue beliin susu kotak buat lo semoga lo suka ya"

"iya makasih" sambil menerima sekotak susu.

" hmm by the way gue boleh duduk disini gak, ikut gabung"

"iya boleh kok duduk aja", Luna pun duduk dihadapan Richard dan menatap pria itu yang sedang melamun.

"Chard lo kok melamun sih lagi mikirin apa" Richard tersentak dari lamunannya kemudian berdeham menghilangkan suasana akward yang mengelilingi atmosfer disekitar mereka kemudian berbicara,

"hmm sorry ya Lun gue harus balik ke kelas dulu dan makasih lagi untuk susu kotaknya", Richard pergi meninggalkan gadis itu yang sedang mematung menatapnya.

***

       Kringgggg...... kringgggg.... bel pulang sekolah berbunyi akhirnya pelajaran sejarah dikelas Amel usai, gadis itu segera merapikan buku bukunya dan memasukannya ke dalam tas seketika Niara menghampiri sahabatnya sambil berkata,

"eh Mel lu sibuk gak hari ini?"

"Nggak, emang kenapa?"

"Hmm bisa temenin gue gak?"

"Kemana?"

"Ke toko aksesoris gue mau beli sepatu"

"untuk siapa? Tumben beli yang begituan"

"ada deh rahasia gue beli sepatu untuk hadiah seseorang"

"woahh... siapa? Pacar baru ya", ledek Amel sambil tekekeh,

"ish banyak omong lo ye"

"hehe iya iya yaudah yuk buruan". Mereka berdua pun pergi ke toko aksesoris yang Niara bilang, ketika sedang asik melihat-lihat tiba-tiba kepala Amel terasa pusing dan perlahan ia merasa ada sesuatu yang mengalir keluar dari hidungnya dengan cepat Amel segera menuju toilet tanpa memberi kabar pada Niara, ditoilet Amel membersihkan darah mimisannya kemudian meminum obat pereda yang selalu dibawa Amel kemanapun, setelah selesai Amel keluar dari toilet alangkah terkejutnya ia bertemu dengan sosok memiliki manik coklat yang pernah ia lihat dikantin sebelumnya, sedangkan pemilik manik tersebut hanya menatap sekilas dan masuk kedalam toilet tubuh Amel terasa kaku saat berpapasan dengan pria tersebut namun kemudian ia tersadar dan segera kembali menemui sahabatnya.
         Tiba disana, sahabatnya sempat marah karena mencari-cari gadis itu yang menghilang entah kemana tapi kemudian berubah menjadi senyuman yang tak dapat diartikan karena Niara sangat senang,

"Mel, sayang lo gak ada disini tadi gue bertemu dengan Richard dan sempat ngomong-ngomong gitu sama dia aduh gue senang banget", seru Niara sambil setengah berteriak,

"terus lo ngomong apa sama dia dan dimana sepatu yang lo beli katanya sudah selesai gue mau lihat dong"

"sepatunya udah gue kasi sama Richard dan tadi sih cuma bicara tentang ukuran sepatunya tapi gue merasa senang banget"

"ooo jadi ceritanya sepatu itu buat Richard, kalo gitu yuk kita pulang pasti Oma udah nungguin gue"

"yaudah yuk"

"eh bentar kok Richard bisa disini sih lo yang suruh dia kesini?"

"Nggak gue juga gak tahu kenapa dia ada disini padahal gue kan mau kasi surprise ke dia tapi gak apa apa juga sih toh gue juga gak tahu ukuran kakinya berapa jadi beruntung dia ada disini ntar gue beli sepatu nya kekecilan atau kebesaran lagi."
       Terlintas dipikiran Amel kenapa hari ini ia bertemu terus sama Richard dan pertemuan mereka bermula dikantin kemudian di toko aksesoris kenapa bisa kebetulan gini, apa jangan-jangan Richard membuntutinya lagi, tapi tidak mungkin buat apa Richard membuntutinya dia bukan siapa-siapa oh atau jangan-jangan dia punya kesalahan sama Richard sehingga dia diteror sama Richard akh! Apapun itu Amel tak mau ambil pusing siapa tahu ini semua emang cuma kebetulan saja, dan mungkin ini akan jadi 'pertemuan pertama' nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai👋 selamat datang di cerita pertama aku maaf kalo gaje yaa maklumi saja sebagai Author pemula dan jangan lupa setelah baca vote and comment yaa readers gomawo💚
            

I'M OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang