Minho merasa bosan didalam kamar rawatnya dan memutuskan untuk jalan-jalan ketaman rumah sakit. Ia memicingkan matanya melihat sosok gadis tengah tertidur disalah satu bangku taman. Ia berjalan pelan menghampiri gadis itu.
"Nona, jangan tidur disini"
Tubuh gadis itu bergeser dari bangku, minho yang melihatnya dengan sigap menahan tubuh gadis itu agar tidak jatuh ketanah. Ada rasa penasaran yang kuat dalam hatinya ketika menyentuh gadis itu, ia merasa tidak asing dengan gadis ini. Ia menatap dengan tatapan menyelidik pada gadis itu. Gadis itu memakai jeans pendek dan dipadu padankan dengan mantel coklat muda. Kini matanya terarah pada wajah gadis itu yang sebagian tertutupi rambut. Ia menyeka rambut gadis itu agar dia tau apa yang membuatnya merasa aneh dengan gadis itu. Manik hitam minho membulat sempurna.
"Yura??"
Dengan sigap minho menggendong yura dan membawanya kedalam rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
*******
Yura mengerjapkan matanya sembari memijat pelipisnya.
"Syukurlah, kau sudah sadar"
Yura yang belum sepenuhnya pulih mencoba bangun dengan susah payah. ia sedikit tersentak ketika tangan kokoh memegang kedua bahunya membantunya bangun.
"Minho?? kau sudah sadar?"
"Yaa. Kenapa kau bisa ada ditaman rumah sakit?"
"Tentu saja itu karnamu!"
"Karenaku?"
"Iya!"
"Matamu bengkak, sepertinya kau menangis cukup lama"
"Iya aku menangis karena aku melihatmu ..." ada jeda panjang sebelum yura menyelesaikan ucapannya.
"Apa?" tanya minho penasaran.
"karena kau kecelakan dan terluka parah" lanjut yura sekenanya.
"Jangan bohong"
"Apa??"
"Kau pikir aku bodoh? Aku tau kau menangis karena kau melihatku dengan nayoung kan??"
"Bagaimana dia bisa tau?" batin yura
"Aku melihatmu didepan pintu kamar rawatku sebelum kau pergi"
"Tidak"
"Sudah akui saja!"
"Iyaa!! Aku kesal melihat tanganmu disentuh gadis lain! Hatiku ngilu, saat melihatmu terbaring lemah dan bukan aku yang ada disampingmu! Melainkan gadis lain!!!"
Dengan tiba-tiba minho mendekap tubuh yura.
"Terimakasih telah memberitahuku tentang apa yang kau rasakan, aku tau benar kalau kau masih mencintaiku"
Yura kembali menangis diperlukan minho.
"Aku mencintaimu tapi aku takut" batin yura.
#flashback On
*seoul senior high school
"Kim yura!!" panggil eunwoo sembari merangkul tubuh mungil yura.
"Sepertinya kau senang sekali hari ini? Ada apa?" Yura mengamati wajah manis pria disampingnya.
"Bukankah aku sudah pernah ceritakan tentang saudari kembarku? Yang menjadi trainee di salah satu entertainment terkenal?"
"Entahlah aku lupa" jawab yura polos.
"Aiss kau ini! Dia Cha nayoung nama panggungnya Park nayoung"
"Dia sudah punya nama panggung? Apa dia sudah debut?"
"Belum, mungkin sebentar lagi" jawab eunwoo sekenanya.
"dasar bodoh! Kau tidak tau apa-apa tentang saudarimu sendiri?? Dasar payah!"
"Yang payah itu kau! Bleee"
Eunwoo berlari meninggalkan yura.
"Hei!! Jangan lari!" teriak yura sembari mengejar eunwoo yang sudah jauh didepannya.
'Braakk'
Yura tanpa sengaja menabrak seseorang dan seketika tubuh yura oleng, namun tangan kokoh dengan sigap menahan tubuhnya.
"Yura.. Kau tidak apa-apa??"
Yura sejenak memandangi setiap inci wajah tampan pria yang tengah menahan tubuhnya. Pria yang selama ini tengah begitu dekat dengannya.
"Kau berat!"
Yura tersadar dari lamunannya langsung bangun dan berdiri tegap.
"Maaf"
"Cuma maaf?" goda pria itu
"Terimakasih"
"Cuma itu?"
"Minho!!!" panggil seseorang dari arah belakang membuat keduanya spontan menoleh.
"Nayoung???"
"Nayoung? Saudari kembar eunwoo!" batin yura.
Nayoung menghampiri mereka.
"Kau pindah kesekolah ini?"
"Iya. Jadi aku bisa selalu menempel denganmu" jawab nayoung manja. Sontak minho menoleh kearah yura yang seketika murung.
***********
Gimana gimana?? Seru nggak? Di vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
love has gone
FanfictionKim Yura aku kehilangan kekasihku setelah aku sudah melewati begitu banyak rasa sakit. Dia memintaku untuk tetap bahagia walau bukan bersamanya, bagaimana itu mungkin?? Choi Minho Aku mencintainya tapi kurasa Tuhan berkehendak lain. Aku pergi, sete...