Core 1.5

620 101 32
                                    

Aku rasa tidak ada salahnya bersungguh-sungguh dalam simulasi kali ini.

"Baiklah, aku terima." aku pun berjabatan tangan, pertanda bahwa aku menyetujui pertaruhannya kali ini.

---

Jika aku tahu akhirnya akan seperti ini, aku tidak akan mau menyetujui pertaruhan yang konyol itu.

Aku tarik kata-kataku kembali, ternyata tindakanku salah karena telah bersungguh-sungguh dalam simulasi itu.

Kau tahu, akibat dari tindakan konyolku itu, aku di pindahkan ke akademi yang selama ini tidak ingin aku masuki.

Dan sekarang aku ingin kembali ke hari dimana aku menyetujui taruhan ku dengan Kid. Sayangnya kapsul waktu tidak dapat digunakan oleh sembarangan orang.
Apalagi digunakan hanya untuk hal sepele, dan hanya orang tertentu yang bisa menggunakan kapsul waktu.

"Bagaimana reaksi nya tentang hal ini?" gumamku sambil berdiri di depan aula.

"Apa yang kau lakukan disini? Segera masuk, acaranya akan dimulai." ujar seorang pria paruh baya yang membawa sebuah buku setebal 7 cm.

Aku hanya mengangguk, dan pria paruh baya itu masuk ke aula.

Tidak ingin di kira penyusup, aku masuk ke aula dan berusaha untuk tidak menarik perhatian, berusaha menyembunyikan hawa keberadaanku.

"Baiklah, kepada semua siswa harap tenang karena acara akan segera dimulai." ujar seorang laki-laki yang berbicara menggunakan pengeras suara.

"Ternyata acara seminar ya?" gumamku sambil melipat kedua tanganku di dada.

"Oi, kau!"
Terdengar samar-samar suara seseorang memanggil, tapi aku tidak yakin dia memanggilku, maka aku mengabaikannya.

"Oi, apa kau tidak mendengar? Aku memanggilmu." serunya kembali, kali ini aku menoleh kearah Sumber suara.

Ternyata seorang laki-laki yang mungkin seumuran denganku.

"Kau Fread Gotz kan? Segera pergi ke belakang panggung." titahnya sambil menunjuk sebuah pintu berwana coklat di dekat pintu keluar.

Aku pun menuruti perkataannya, menuju pintu berwarna coklat yang ia tunjuk.

"Tanpa menunggu lama lagi, mari kita mulai acaranya, tetapi, sebelum itu akan ada pengumuman hasil simulasi Core, dan ada 4 orang yang mendapatkan nilai sempurna." pembawa acara itu terus berbicara dengan riang, sangat jelas terdengar. Tentu saja, sekarang aku berada tepat di belakang panggung.

Melihat orang berlalu-lalang, berlarian kesana-kemari, membuatku sedikit pusing.

"Kita panggil ke-4 siswa tersebut.
Pertama dari kelas 2 S, Arist Zeed." terdengar suara tepuk tangan memenuhi aula.

Tiba-tiba cahaya muncul tepat di tengah panggung, seorang laki-laki berumur 16 tahun tiba-tiba telah berada di atas panggung.

Dia membungkuk memberi hormat

"Maafkan saya karena telah muncul dengan tidak sopan, ini adalah bom teleport yang saya kembangkan sendiri."

Semua orang berdecak kagum dibuatnya.

"Hoho, ternyata ada juga siswa yang terlewat jenius selain adikku." gumamku yang masih Setia mengintip di belakang panggung.

"Sungguh penemuan yang sangat hebat, baiklah kita panggil siswa ke 2, masih dari kelas 2 S, Rick Smith."

Suara tepuk tangan lagi-lagi memenuhi aula saat muncul laki-laki dengan seragam yang dikeluarkan.

Eh? Dikeluarkan?

World Freak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang