Biarkan waktu yang akan menjawab semuanya. Semua tentang kisah kita yang bahkan tidak tau kapan kita memulai semuanya
Blue tahu jika dirinya dalam masalah. Dia tau bahwa akan ada bencana yang menimpanya dan dia bahkan tahu jika Ceo perusahaannya sedang dalam mood yang tidak baik saat ini.
Mood yang tidak baik ya? Bukankah setiap hari moodnya memang tidak baik
Blue mencoba menenangkan detak jantungnya yang tidak beraturan karena ketakutan. Sekarang dia yakin bahwa jika ada orang yang paling menyeramkan didunia ini maka jawabannya Mr Gavyn. Entah kenapa, Mr Gavyn selalu menjadi urutan teratas dalam tingkat keburukan versinya
"A-apa yang anda lakukan sir?" tanya Blue gugup
Gavyn tidak menjawab dia semakin mendekat bahkan mempersempit jarak diantara keduanya. Blue terkesiap dan semakin merapatkan tubuhnya kedinding lift.
Blue merapalkan do'a dalam hati mencoba menguatkan dirinya sendiri. Dia bahkan harus menahan diri untuk tidak menampar Ceo dihadapannya ini. Apa yang harus dia lakukan jika terjadi sesuatu padanya? Apa dia akan berbuat yang tidak-tidak kepadanya? Apa dia akan dibunuh secara kejam atau mungkin dimutilasi lalu mayatnya disimpan didalam lemari pendingin?
'Apa yang aku fikirkan!!' batin Blue
Dia merutuki dirinya sendiri dalam hati. Mencoba mengusir rasa takut yang ada didalam hatinya, dia menggeleng-gelengkan kepala mencoba meyakini bahwa dia bisa.
Blue mendongakan wajahnya dan menatap balik mata Gavyn yang sedang menatapnya. Dia terkesiap saat jari-jemari tangan Gavyn menelusuri setiap inci kulit wajahnya
'Sialan! Apa yang dia lakukan!" batin BlueBlue mencoba mendorong dada bidang didepannya dengan sekuat tenaga. Dia berusaha mengumpulkan kekuatannya namun gagal. Dia menelan ludahnya susah payah saat tubuh Gavyn semakin merapat pada tubuhnya, dia bahkan dapat mencium deruan nafas beraroma papermint yang masuk melalui indera penciumannya.
"Kenapa?" tanya Gavyn
Blue mengerutkan alisnya bingung "Kenapa apanya?!"
"Bahkan kamu masih bisa melawan saat posisimu sedang seperti ini" ucap Gavyn dengan seringaiannya
"Lepas!" Blue kembali mendorong dada Gavyn namun sekali lagi gagal dan berakhir dengan Gavyn yang mencekal pergelangan tangannya
"Sir apa yang anda inginkan?" Blue mencoba berbicara setenang mungkin
"Apa yang aku inginkan?" tanyanya "Aku bahkan tidak yakin bahwa kamu bisa memenuhi permintaanku"
"Kau bahkan belum mengatakan keinginanmu! Jadi bagaimana bisa aku memenuhi permintanmu!" tegas Blue
Gavyn mendekatkan wajahnya, matanya menatap benda kenyal dihadapannya yang berwarna pink. Dia memperpendek jarak diantara keduanya hingga hidung mereka saling bersentuhan satu sama lain.
Blue yang merasa posisinya sudah tidak aman segera bergerak cepat dan menendang selangkangan atasannya. Blue berjalan keluar dari lift tanpa menghiraukan Gavyn yang meringis karena menahan sakit
Blue memasuki ruangannya dengan perasaan dongkol. Kurang ajar sekali Ceo baru perusahaannya, apakah dia tidak tau bahwa Blue selalu berusaha menjaga bibirnya agar tidak terjamah oleh bibir laki-laki lain yang belum sah menjadi suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
RomanceDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...