📍ENAM📍

5.7K 279 5
                                    

Keesokan harinya...
Seperti biasa,jam 6 tepat Rara sudah siap untuk menuju sekolahnya. Hari ini Rara ingin sarapan terlebih dahulu karna ia ingin memakan coklat pemberian sepupu Deriel.

"Pagi Ma,Kak"Sapa Rara saat tiba dimeja makan. Mama dan Kakaknya kini tengah menyiapkan sarapan untuk mereka makan pagi bersama.

"Pagi juga Ra"Jawab Mama dan Chella.

Lalu,Rara duduk dibangku meja makan dan menunggu makanan siap untuk disantap. Menu kali ini ada nasi goreng seafood,hmmm yummy!!

Setelah siap disajikan,mereka sekeluarga langsung menyantap sarapan mereka. Kalian pasti bingung dimana keberadaan Papa Rara kan? Papa Rara sudah meninggal 3 tahun yang lalu,penyebabnya adalah serangan jantung dadakan. Oke,lupakan!

Setelah selesai sarapan,Rara berpamitan kepada Chella,Mama dan juga Rado.

"Rara berangkat dulu ya"Kata Rara.

"Hati hati dijalan ya"Jawab Mama. Rara hanya mengangguk dan mengambil kunci mobilnya. Lalu,Rara masuk kedalam garase dan mulai mempanaskan mobilnya terlebih dahulu. Setelah dirasa cukup,Rara mengendarainya menuju sekolahan.

Selama diperjalanan,Rara terus memakan coklat pemberian dari sepupunya Deriel.

"Eh,ngomong ngomong gue kan belum tau siapa nama sepupu Deriel? Kenapa gue nggak nanya aja sih? Goblok banget dah gue jadi orang"Kata Rara saat menyadari dirinya belum berkenalan dengan sepupunya Deriel. Kemudian,Rara berinisiatif untuk men SMS sepupu Deriel lagi. Rara meminggirkan mobilnya dan ia mulai mengetikkan pesan untuk sepupunnya Deril.

To:0812********
Hai! Gue boleh tau nggak siapa nama lo? Soalnya Deriel nggak pernah ceritain lo ke gue.. And makasih ya atas coklatnnya gue suka.

Begitulah pesan yang diketikkan oleh Rara. Setelah itu Rara melajukan mobilnya lagi menuju sekolahan. Setibanya disekolah,Rara memarkirkan mobilnya di basement dan berjalan ke kelasnya.

Setibanya dikelas,Rara langsung duduk dan mengambil novel yang ia pinjam kemarin. Dia berniat untuk membacannya lagi. Namun,baru saja ia membuka novel tersebut,Vanilla dan Shellyne masuk kedalam kelas.

"Hai Rara!! Kantin yuk! Dan lo tau nggak? Dikantin ada Kakak Kakak cogan,lumayanlah bisa dimodusin"Kata Shellyne kepada Rara

"Kalian nggak liat gue lagi baca novel? And untuk masalah modus,kalian berdua aja ya gue lagi males modus"Jawab Rara.

"Ra! Lo kenapa sih?! Kenapa lo berubah?! Kenapa lo jadi cupu?! Apa gara gara lo berteman dengan Fani?! Iya?! Sampai sampai lo ngelupain sahabat lo"Kata Shellyne yang sudah geram dengan tingkah laku Rara yang sudah berubah.

"Whats wrong? Apa gue salah kalau gue mau berubah? Apa gue salah kalau gue mau jadi Rara yang baik?"Tanya Rara.

"Apa gue salah kalau gue mau jadi Rara yang baik? Bukanya seorang sahabat itu harus mendukung segala keputusan sahabatnya?"Tanya Rara lagi.

"Nggak! Lo nggak pernah bakalan salah! Karna lo memang selalu benar Ra! Udahlah! Gue cape ngomong sama lo,gue cape nawarin sesuatu ke lo dan ujung ujungnya lo juga nolak tuh. Oke,terserah lo mau ngapain,I dont care!"Jawab Shellyne dan pergi meninggalkan Rara dan Vanila.

"Shellyne kenapa sih Van?"Tanya Rara.

"Mm gue juga nggak tau Ra mungkin lagi PMS. Ya udah kalau gitu lo lanjutin aja baca novelnya,gue mau nyusul Shellyne dulu.. Bye"Jawab Vanilla dan berlari mengejar Shellyne. Rara hanya memaklumi keadaan tersebut dan melanjutkan membaca ceritanya.

Saat sedang asyik membaca novel,ada sebuah pesan masuk. Rara pun membukannya

From:0822********
Lo! Gue tunggu di gudang sekolah. Sekarang! Nggak pake lama!

Rara mengernyitkan dahinya saat melihat pesan tersebut. Rara pun menutup novelnya dan berjalan menuju arah gudang. Setibanya didepan pintu gudang,Rara didorong oleh beberapa orang untuk masuk kedalam gudang. Lalu,mereka mengunci pintu gudang tersebut.

"Aaaaaaa!!!"Pekik Rara saat dirinya terkunci didalam gudang.

"Woi!! Siapapun tolongin gue!!"Teriak Rara.

"Diam! Lo harap dengan lo teriak bakalan ada yang nolongin lo? Jangan harap!"Jawab seseorang dari luar pintu gudang.

"Apa sih mau lo? Apa salah gue?!"Bentak Rara.

"Salah lo? Salah lo banyak Ra! Lo udah ngerebut semua yang ada digenggaman gue! Lo kira gue nggak sakit? Sakit!"Jawab orang tersebut. Rara terdiam. Perlahan,air matanya bercucuran lagi. Dia sangat takut sendirian apalagi di gudang sekolah. Tak lama kemudian,Rara mendengar suara langkah kaki menjauh dari arah gudang dan itu tandanya orang tersebut sudah pergi.

"Deriel,tolongin aku. Aku takutt"Kata Rara dan terus mengeluarkan air matanya.

"Tolong!!!"Pekik Rara sekuat tenaganya. Dia sangat berharap ada orang yang akan membantunya.

Disisi lain,Daniel sedang berjalan ke arah gudang. Dia berniat untuk mengambil bangku.
Namun,Daniel mendengarkan teriakan seorang gadis perempuan.

"Hallo,ada orang?"Tanya Daniel.
Rara langsung bakit dari duduknya.

"Iyaaa ada gue,gue Rara siswi baru. Tolongin gue please gue takut"Jawab Rara.

"Rara? Ini gue Daniel. Lo minggir dari dekat pintu ya biar gue dobrak"Kata Daniel menginstruksikan.

"Oke"Jawab Rara. Lalu,Rara menghindari dari pintu dan selang beberapa detik kemudian,Daniel mendobrak pintu gudang tersebut. Saat sudah terbuka,Rara langsung keluar dan reflex dia memeluk Daniel.

"Makasih,makasih banyak lo udah nolongin gue"Kata Rara saat masih dalam isakanya. Daniel mematung,dia tidak menyangka bahwa Rara akan memeluknya.

"Iya sama-sama. Lagian ngapaian sih lo ke gudang?"Jawab Daniel.

"Gue tadi disuruh orang buat ke gudang,sampai didepan pintu gudang gue didorong terus dikunciin. Gue nggak tau siapa dia"Kata Rara mencoba menjelaskan.

"Ya udah,lo sekarang udah aman. Lo nggak perlu nangis lagi"Jawab daniel. Rara mengangguk.

"Mendingan lo ke kamar mandi,lo bersiin dulu muka lo"Kata Daniel lagi. Rara mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi. Setibanya dikamar mandi,Rara langsung mencuci mukannya dengan air. Setelah dirasa cukup,Rara kembali lagi kedalam kelasnya.

Setibanya dikelas,semua orang sudah berada didalam kelas.

"Lo! Kenapa telat?!"Bentak Oliv. Rara hanya menundukkan kepalanya.

"Udah Liv,tadi dia dikunciin di gudang terus gue nyuruh dia cuci muka"Jawab Daniel.

"Jadi kamu nyelamatin dia?"Tanya Oliv.

"Iya"Jawab Daniel.

"Hah,enak ya diperhatiin sama cowok orang"Kata Oliv. Rara tidak menghiraukan Oliv dan kembali duduk ketempat duduknya.

"Lo nggak apa apa Ra?"Tanya Fani.

"I am okay"Jawab Rara memaksakan senyumannya.

~~~
Yeay,update lagiii.. Alhamdulillah hari ini aku bisa update lagi. Jangan lupa vote and comment ya. Dan follow akun instagram aku yaitu fatyaamaulani dan kalau mau nanya nanya silahkan tanya. Makasihh buat yang udah baca cerita ini

RAQUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang