COME BACK HOME
Jimin dan Taehyung masih setia saja menemani Yoongi dalam kamarnya, ngomong-ngomong Yoongi sudah keluar dari rumah sakit tadi pagi, rasanya ia lega harus meninggalkan penjaranya.
Dua makhluk didepannya tak bosan melihat Yoongi yang nampak malas meladeni keduanya. Bahkan Yoongi sendiri tak enak pada Jungkook, Yoongi bukan orang yang tak peka, ia sadar betul siapa yang Jungkook suka.
Sedari tadi ketiga namja itu nampak terdiam kehabisan bahan obrolan. Taehyung sendiri merasa kikuk, entah perasaannya atau apa, tapi ia rasa ada yang berbeda antara Jimin dan Yoongi. Apakah ia telah melewatkan sesuatu?
"bisakah kalian pulang saja, aku mau tidur". Ucapan sinis Yoongi kembali terdengar menggema. Jimin dan Taehyung menghela nafas memaklumi macan betina yang baru keluar kandang itu. Keduanya mengangguk dan berjalan keluar.
"selamat beristirahat Yoongi-ah". Itu Jimin yang berucap, sedang Taehyng kicep merasa aneh dengan Jimin.
Yoongi tak menjawab, ia lebih memilih menenggelamkan tubuhnya dalam selimut bermotif kumamonnya.
Jungkook kini memandangi langit di balkon kamarnya, ia menatap sendu hamparan hitam yang terhias beberapa bintang namun tak ada bulan. Seperti dirinya yang kini terlupakan.
"apa aku harus menyerah?".
Jin dan Namjoon nampak duduk berhadapan disebuah cafe dikawasan dekat taman kota, setelah mengantar Yoongi keduanya berahir disini.
"apa kau sadar sikap beberapa teman kita berubah Joonie-ah". Yang ditanya nampak berpikir dan setelahnya mengedikkan bahu.
"maksutku sikap mereka sedikit aneh dari sebelumnya". Tambah Jin.
"seperti apa?". Namjoon merasa dirinya masih tak paham.
"contohnya Jimin, kau tak melihat dia berubah lebih agresif dan masokis, kadang aku jengkel melihatnya". Namjoon hanya terkekeh mendengarnya.
"lalu Tae juga, dia jadi ikut-ikutan mengekori Yoongi seperti Jimin, kadang aku merasa kasihan melihat Jungkook". Namjoon kemballi membola tak paham.
"jangan bilang kau tak peka,kau tak tau kalau si Kelinci besar kita menyukai Tae". Namjoon menggeleng sedang Seokjin mendengus lelah.
"kau pintar tapi lola juga".
"heiii.. jangan begitu". Namjoon menjawab tak terima.
"jungkook ahir-ahir ini terlihat lesu, aku paham sih, kupikir dirinya cemburu dan tak nyaman". Namjoon mengangguk setuju.
"dan yang terahir yang paling aku tak mengerti". Seokjin menghentikan ocehannya, padahal Namjoon nampak serius menyimaknya.
"Hoesok menghilang kemana?". Namjoon tercekat, pasalnya benar yang dikatakan kekasihnya itu, namja lonjong itu tak terlihat batang hidungnya selama seminggu ini.
"mungkin dia sedang sibuk, kudengar adiknya bersekolah di jepang, mungkin ia mengurusi kepindahan adiknya". Seokjin mengangguk menanggapi pendapat kekasihnya.
Dalam gelap yang menyelimuti tubuh pucat itu terbangun dengan kejang yang menjalar diseluruh tubuhnya, nafasa terengah kedua jemarinya meraup wajah yang berlumuran keringat dengan tatapan ketakutan. Baru saja ia memimpikan hal menakukatkan yang pernah ia sangkal. Bolehkah kali ini saja dirinya egois. Bolehkah kali ini melupakan semuanya seolah tak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Bother (Minyoon)
Fanficperasaan berat sebelah.. aku menyukaimu.. yah! memang kau menyukaiku, tapi menyukai diriku yang lain.. myg - pjm - kth bl loves ( yaoi )