Epilog

234 16 3
                                    

“Maaaa, Tia nakal tuh…. Dia ngambil boneka aku…” Ria merengek memanggil mamanya.

“Enggak Maaa, Ria bohong, ini boneka akuu,” balas Tia tak mau kalah.

“Ih, Tia. Boneka kamu yang topinya warna kuning. Yang merah itu punya aku!” bentak Ria.

Tia masih memeluk boneka itu erat. “Kebalik. Yang merah punya aku!”

Indri berjalan keluar dari dapur. “Aduh, ada apa sih? Gentian mainnya ya, sayang.”

“Tapi itu boneka aku, Ma…” rengek Ria lagi.

“Ya udah, sekarang taro bonekanya. Besok Mama buang aja kalau kalian berantem kayak gini.” Mereka terdiam menunduk.

“Ayo sekarang makan.” Mereka hanya menurut.

Setelah makan mereka kembali bermain bersama. Ria memilih mengalah daripada boneka kesayangannya dibuang. Dia akhirnya memainkan boneka yang lain.

Dua jam kemudian mereka telah tertidur di sofa dengan boneka berserakan dimana-mana. Indri hanya bisa tersenyum dan menggendong kedua anaknya ke kamar.

Setelah memakaikan selimut, dia membereskan semua boneka. Setelah selesai, bel pintu rumah bordering. Dia berjalan untuk membukakan pintu.

“Hai,” sapa Tirta sambil tersenyum manis di depan pintu. Indri hanya bisa membalas senyumnya.

“Mana si kembar?” tanya Tirta sambil masuk ke dalam.

“Tidur. Aku rasa mereka capek berantem seharian.”

Tirta tertawa. “Masih bisa kamu handle, kan? Mereka masih kecil, belum bisa rebutan cowok, kok. Soalnya kalau sampai itu terjadi, aku gak tau harus berbuat apa. Apalagi kalau salah satu memilih kabur dari rumah. Dia tersenyum menggoda Indri. Indri tertawa dan memukul lengan suaminya itu.

Lima belas tahun berlalu sejak pertengkarannya dengan Inka. Pertengkaran rumit yang membawa akhir yang indah untuknya dan juga adiknya. Seandainya tak ada pertengkaran itu, Indri dan Tirta tak akan pernah tahu perasaan masing-masing. Setiap masalah pasti akan memiliki akhir tersendiri. Beginilah akhir yang dimilikinya dan Tirta.

-END-

Taraaaa~

Akhirnya selesai juga.. Aku sadar cerita ini jauh dari kata menarik, tapi makasih ya yang masih tetap mau baca hingga part akhir :) Yang mau kritik silahkan di comment aja, sekalian votenya ya kawan :D

Teman-teman, aku lagi bikin projek cerita thriller nih, judulnya 'The Death Card'. Sebenernya lagi nyoba bikin aja sambil liat respon readers wattpad. Coba dibaca ya^^ jangan lupa kasih pendapat lewat comment and vote biar ceritanya berlanjut. Terima kasih :)

Sweet Story 3 | When Indri Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang