Kembali?

1.1K 42 0
                                    

Dari banyaknya hari.. Kenapa Nadya harus merasakan patah hati kembali sehari setelah ulang tahunnya. Yang harusnya menjadi moment indah karena Nadya memiliki orang-orang yang menyayangi dirinya.

Malam itu.. Banyak yang Nadya pikirkan. Sampai akhirnya perlahan sahabat-sahabat Nadya tahu bahwa hubungan Nadya dan Rafa sudah putus juga alasan kenapa hubungan mereka bisa putus.

Mela : Nad kenapasi lu gak cerita sama kita? Emang kita tuh siapa lu Nad.. (Tanya Mela lembut)
Ara : Tau ih Nadya.. Harusnya lu cerita aja. Lu jugasih udah tau Rafa kaya gitu masih aja mau jadi pacarnya. (Rutuk Ara)
Rini : Udah udah ih dengerin Nadya ngomong dulu kenapa. Kan kasian lagi kaya gini malah kena omel dari lu lu pada. (Kesal Rini melirik Ara)

Nadya yang mendengar perkataan Rini barusan akhirnya mengangkat kepalanya setelah lama diam sambil menundukka kepalanya.

Ya.. Sejak kejadian malam itu, Nadya tiba-tiba menjadi lebih diam dan jarang tertawa. Sahabat-sahabat Nadya sudah hafal apa yang terjadi pada Nadya jika Nadya sudah bersikap seperti itu. Pasti Nadya sedang ada masalah. Sampai akhirnya mereka tahu dari Kholik kalau Nadya sudah putus dengan Rafa. Kholik juga menjelaskan perihal Rafa yang sekarang sudah balikan dengan Inaya bahkan memiliki selingkuhan yang Kholik sendiri tidak kenal.

Semua sahabat Nadya geram ketika mengetahui alasan Nadya mulai menjadi pendiam sekarang. Samapi akhirnya mereka sepakat untuk menanyakan sendiri pada Nadya, tapi tidak boleh ada yang mengomeli Nadya. Karena disaat seperti ini Nadya butuh dukungan. Butuh sandaran. Bukan omelan dari sahabat-sahabatnya. Dan disini lah mereka menanyakan hal itu pada Nadya.

Nadya : Rin.. Gua gapapa ko. Gua cuman belum terbiasa aja ngerasain sakit hati kaya gini.. Gua kira gua bisa ngerubah Rafa, tapi nyatanya gua malah merusak diri gua sendiri. (Ucap Nadya tersenyum miris dengan pandangan kosong melihat ke arah lapangan didepan kelas).
Sinta : Udah Nad lu puas-puasin aja sedihnya jangan ditahan. Tapi jangan memberatkan diri sendiri juga.. (Ucap Sinta menasehati sambil mengusap bahu Nadya pelan)
Ara : Iya Nad jangan ditahan. Lu mah suka kebiasaan apa-apa ditahan. Kebelet berak aja ditahan hahahah (Canda Ara yang langsug mendapat senggolan dari Mela)

Nadya melihat Ara yang cengengesan jadi ikut tersenyum melihat kelakuan sahabat-sahabatnya itu. Yaa.. Lagi-lagi Nadya merasa beruntung memiliki mereka.

*********************

Sebulan.. 2 bulan.. Nadya mulai menjadi Nadya yang ceria kembali dengan dorongan dari sahabat-sahabatnya untuk bangun. Bangun dari kesedihan.

Pulang sekolah Nadya dan Rini mengikuti eskul padus. Mereka memang memiliki hobi yang sama. Tertarik pada musik. Suka menyanyi biarpun suara mereka pas-pasan tapi mereka sering membuat video cover lagu yang justru mengundang tawa jika ditonton.

Mereka latihan untuk acara pelepasan mereka nanti. Ketika Nadya dan Rini masuk kedalam kelas dimana tempat latihan mereka akan dilakukan, Nadya berpapasan dengan Kusuma. Kusuma merupakan teman Nadya saat kelas 7.

Dulu Nadya sangat dekat dengan Kusuma, tapi karena saat itu ada masalah dengan Kusuma serta sahabatnya mereka jadi jauh. Hingga akhirnya Kusuma kini kembali hadir dihadapan Nadya.

Pandangan mereka bertemu. Entah kenapa ada rasa canggung diantara mereka. Sontak Nadya langsung mengalihkan pandangannya pada deretan bangku yang akan mereka tempati.

Pelatih padus, Bu Nurul sudah datang dengan selembar kertas. Bu Nurul menyuruh Rini menuliskan isi dari kertas itu dipapan tulis. Isi kertas itu ialah lagu berbahasa sunda.

Lalu Bu Nurul memanggil Kusuma agar maju kedepan dan mempelajari not musik dikertas itu dengan melodi keyboard(piano mini).

Oh jadi Kusuma yang bakal ngiringin.. (Batin Nadya)

Bu Nurul : Disini siapa yang ngerti bahasa sunda? Maju sini coba tolong diartikan dari lirik lagu ini. (Ucap Bu Nurul)

Tidak ada yang merespon ucapan Bu Nurul sampai akhirnya Kusuma menyebut nama Nadya.

Kusuma : Nadya noh bu, diakan orang sunda. (Ucap Kusuma menunjuk Nadya).

Sedangkan Nadya yang sedikit pemalu itu merutuki apa yang Kusuma bilang itu.

Sampai akhirnya Bu Nurul menyuruh Nadya maju. Nadya pun menurut dan mulai mengartikannya dengan cara manulis dibawah bait pada kertas itu. Kusuma pun hanya tersenyum sekilas melihat Nadya yang terlihat kesal atas ulahnya itu.

Waktu istirahatpun tiba. Disitu anak-anak sibuk melihat Kusuma unjuk kebolehannya memainkan keyboard. Nadya pun ikut melihat bersama Rini disamping Kusuma.

Kusuma melirik Nadya sekilas lalu memainkan melodi dari lagu Christina Perry "A thausand years".
Lalu Kusuma menarik Nadya agar ikut mamainkannya. Karena Nadya tidak bisa, Kusuma pun mengambil alih sambil berkata.
Kusuma : Gua yang mainin, lu yg nyanyi coba Nad. Suka sama lagunya kan? Pasti hafal dong.. (Ucap Kusuma sambil tersenyum)

Ya.. Nadya memang suka dengan lagu itu. Lagu yang menceritakan penantian seorang wanita yang amat lama. Kusuma tahu hal itu karena semasa mereka dekat, Nadya sering menyanyikan lagu itu.

Nadya pun menyanyikan lagu itu dengan diiringi musik keyboard yang dimainkan Kusuma.

Sepulang eskul Nadya menyempatkan diri ke musolah sekolah sebentar untuk menunaikan solat asar. Ketika keluar dari musolah, Kusuma sudah menunggu Nadya dengan senyum yang sempat membuat Nadya jatuh hati.

Kusuma : Udah kelar solatnya? (Tanya Kusuma melihat Nadya sedang memakai kembali sepatunya)
Nadya : Iya udah.. Lu gak solat? (Jawab Nadya diiringi pertanyaan pada Kusuma)
Kusuma : Udah tadi :)

Tiba-tiba Kusuma duduk disebelah Nadya dan mulai berbicara.

Kusuma : Nad.. Gua minta maaf ya, dulu kita kayanya deket banget tapi sekarang kaya orang yang gak saling kenal. (Ucap Kusuma memandang Nadya)
Nadya : Minta maaf kenapa.. Gua gatau kenapa lu ngehindarin gua sampe segitunya.. Tapi yaudalah udah lewat juga kan. (Jawab Madya santai)
Kusuma : Iya Nad.. Mangkanya gua mau minta maaf.. Kita bisa kan deket kaya dulu lagi? (Ucap Kusuma berusaha menyentuh hati Nadya)
Nadya : Hemm.. Gua gatausi.. Yang pasti kita temenan kok. Tapi gakaya dulu deketnya. Lu paham lah hidup itu maju bukan mundur. Sekarang udah beda Kum.. Udah ya gua balik, udah sore nih. (Ucap Nadya sambil berdiri)
Kusuma : Yaudadeh. Hati-hati ya Nad. (Ucap Kusuma tulus)
Nadya : Assalamualakum..
Kusuma : Waalaikumsalam..

********************

Baru saja Nadya sampe rumah, Rini sudah datang kerumahnya. Rini meminta Nadya menemani dia u tuk menemui Opik, pacarnya. Nadya pun menemani Rini menemui Opik didepan Idelmart. Disitu Opik bersama temannya.

Nadya menunggu Rini diparkiran sambil sesekali melihat Rini dan Opik sedang berbincang. Disitu Nadya sempat bertatapan mata dengan temannya Opik. Kalau dilihat-lihat temannya Opik itu tinggi, putih, mancung dan terlihat.. Anak soleh. Karena saat itu terlihat dari pakaiannya dia memakai baju koko putih dan sarung. Samapi akhirnya Rini menghampiri Madya dan mengajaknya pulang.

##########################

Maaf atas banyaknya typo bertebaran😂 Ada beberapa bagian yang harus direvisi. Mohon maaf jika ceritanya sedikit berantakan. Revisi akan tetap berlanjut kok😁
Ohiya author memasukkan imajinasi author pada beberapa bagian untuk mempermudah alurnya. Tapi sebagian besar cerita masih Non-Fiksi dan pengalaman pribadi author😀

Salam kedip dari author😉
Temukan aku di instagram @pebibee

Cinta Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang