Best Mistakes +jaedo

Ruangan itu terlihat sedikit temaram karena pencahayaan itu kurang. Pria itu terlihat berfikir, waktu sudah menunjukan tengah malam tapi ia masih enggan menutup matanya. Sesekali matanya melirik kearah pintu utama yang terhubung langsung dengan ruangan keluarga. Doyoung, menghela nafas untuk kesekian kalinya. Matanya ia tutup sejenak, mendadak kepalanya terasa pening. Ntah berapa kali ia sudah melewatkan makan malam, makan siang hanya untuk seseorang Jung Jaehyun yang telah mengacak acak kehidupan seorang Kim Doyoung. Menjungkir balikan dunia yang sudah Doyoung tata dengan rapih. Tiga tahun bersama Jung Jaehyun ternyata masih belum cukup untuk saling mengenal satu sama lain. Banyak sifat yang sangat bertolak belakang, contohnya Doyoung yang cerewet dan Jaehyun yang pendiam. Dan yang lainnya. Tapi Doyoung belum bisa mengerti seorang Jung Jaehyun hingga hari ini.

Pintu utama rumah itu terbuka,menampilkan seseorang berambut coklat acak-acakan. Kancing kemeja terbuka dua, berjalan sempoyongan. Doyoung segera menghapiri Jaehyun, membopong tubuh besar itu kemudian membaringkan tubuhnya di atas sofa. Dilihatnya wajah itu dengan seksama, hidung nya memerah, diikuti dengan pipinya. Bau alkohol menguar dengan kuat membuat Doyoung harus menahan nafasnya. Sungguh- Doyoung sangat benci dengan bau alkohol dan rokok yang becampur menjadi satu. Dan Jaehyun membawa itu semua. Tangan Doyoung dengan telaten membuka sepatu yang melekat di kaki Jaehyun, kemudian bangkit untuk mengambil selimut di kamar. Tapi gerakannya terhenti saat sebuah tangan besar menggengam erat tangannya, Doyoung menoleh mendapati Jaehyun yang membuka matanya.

"Tetap disini.. Aku mohon." Ucapnya lirih, Doyoung terdiam lagi. Sebisa mungkin tidak mengeluarkan air mata yang sejak tadi sudah menumpuk. Dengan gerakan cepat, Jaehyun menarik lengan Doyoung kemudian membaringkan Doyoung disebelahnya. Doyoung tidak terkejut, dia sudah terbiasa dengan perlakuan Jaehyun seperti ini. Jaehyun yang mabuk, kemudian melampiaskan segalanya pada Doyoung. Doyoung sudah terbiasa, dengan semuanya. Karena dia cinta, dia mencintai dengan tulus pria yang tengah mendekapnya. Doyoung tidak peduli, jika ia hanya dianggap pelampiasan oleh Jaehyun, karena Doyoung sudah berjanji pada Jaehyun akan memberikan seluruh hidupnya pada Jaehyun.

Walaupun pada kenyatannya, Doyoung adalah teman untuk Jung Jaehyun, begitu pula Jaehyun untuk Doyoung.

Doyoung meringis saat ia mengingat bahwa mereka tidak lebih dari seorang 'sahabat' atau yang biasa di sebut Friends with benefit.

Ntah sampai kapan, mereka akan bersahabat. Mungkin sampai nanti, sampai mereka sadar.

Doyoung memiliki Johnny.

Kenyataan yang lucu bukan? Disaat Doyoung sudah memiliki tambatan hati dan ia malah berpelukan, menghabiskan waktu bersama, making love dan semuanya tentu dengan Jung Jaehyun.

Jaehyun menikmati? tentu. Begitupun dengan Doyoung.

Mereka adalah dua insan bodoh, saling mencintai tapi tidak bisa saling memiliki. Karena takdir berkata lain, Jaehyun yang terlambat dan Doyoung sudah menggandeng Seo Johnny.

Tapi, bolehkah Doyoung berharap? suatu saat ia bisa bersama lelaki dihadapannya ini, menghabiskan waktu sampai mereka menua. Bisakah ia? Akan kah Tuhan mengabulkan do'a darinya yang berdosa ini?

Ntah lah.

Doyoung semakin merapatkan diri pada Jaehyun, Jaehyun semakin mengeratkan pelukan pada pinggang ramping milik Jaehyun.

Jaehyun menurunkan wajahnya sedikit kemudian mengarahkan bibirnya pada leher Doyoung, menghirup aroma citrus yang menguar dari tubuh Doyoung. Kemudian memberikan kecupan kecupan ringan, diiringi dengan hisapan kuat pada leher yang akan selalu membuatnya gila.

"A-aah J-jaehyunie." Desah Doyoung, mendengar itu Jaehyun semakin gencar untuk menyentuh Doyoung. Tangannya kini sudah gencar untuk menggoda tubuh ramping milik Doyoung. Doyoung hanya memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan yang Jaehyun berikan. Tanpa sadar, air mata Doyoung turun. bersamaan desahan yang memenuhi ruangan tersebut.