2 tahun silam - 15th, April
16.45 - SMP 1 Sakti Jaya
Kegiatan di sekolah belum juga berakhir sampai sore ini. Ada yang sedang ekstra, entah itu basket, futsal, voly atau paskibra.
Kebetulan sekali Rena adalah senior paskibra di Smp nya. Jadi, disetiap minggu nya ia harus memantau keadaan adik kelasnya. Meskipun ia tidak turun langsung kelapangan.
"Baiklah saya akhiri pelajaran ini. Silahkan berkemas dan pulang." ucap Pak Yadi selaku guru matematika.
"Na, kamu hari ini ada les ya?" Tanya Novi sohibnya.
"Iya, aku duluan ya, aku udah telat." Sambil berjalan kesana kemari mencari sesuatu.
"Kamu cari apa ,Na. Kok kelihatannya bingung gitu."tanya Novi heran sambil mengerutkan dahinya melihat Rena sedari tadi mondar-mandir.
"Hp aku hilang Nov. Tadi aku taruh di atas meja."
"Coba cari di tas."
"Udah, ngga ada semua."
"Mana mungkin ada Hp yang jalan sendiri. Coba kamu ingat ingat lagi."
Rena memutar bola matanya ke atas dan mencoba mengingat. Ingatan Rena berhenti saat seorang cowok datang meminjam pensil.
"Rafka!" Teriak Rena tepat di samping telinga Novi dan berlari meninggalkannya tanpa berpamitan.
Novi yang mengerti keadaan dan situasi hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.
Rena berjalan tanpa memperdulikan sapaan adik kelasnya. Rena kali ini sangat marah. Sudah capek karena banyak tugas, terlambat masuk les, dan terakhir, Seseorang yang selalu membuat moodnya turun.
"Rafka, balikin." Mengadahkan tangannya meminta mengisyaratkan untuk segera mengembalikan hpnya.
"Apasi Na! Lo ngga jelas."
"Kembaliin hp ku." Pinta Rena to the point.
"Kalo lo tanya ke gue, gue tanya ke siapa?" Jawab Rafka ketus.
"Rafka! Ngga usah bercanda. Aku serius."
"Gue duarius Rena."
"Rafka!"
"Rena!"
Amarahnya memuncak kali ini, benar benar sangat marah dan kesal. Mengapa ada pria seperti ini!
Rena melangkahkan kakinya menuju parkiran tanpa memperdulikan cowok yang mengejarnya di belakang. Ia segera mengambil sepeda anginnya mengayuhnya secepat mungkin.
Ia sungguh tak peduli sekarang. Poninya bergerak kenan dan kekiri seiring ia mengayuh pedalnya cepat.
Suara mesin motor terdengar mendekat kearahnya dan menghadang tepat di depan yang membuat pengemudi sepeda angin tersebut ngerem mendadak.
Cheettt...
"Na, maaf." Masih pada posisinya di atas motor matic nya.
"Apa!" jawab Rena ketus.
"Jangan marah." sambil meletakkan hp Rena di keranjang sepedanya.
"Minggir, mau aku tabrak!"
"Apa? Martabak?"
Rena malah mendengus sebal. Rafka tak pernah serius namun itu malah membuatnya ingin tertawa.
"Maafin gue dulu," pinta Rafka.
Rena hanya diam mencari jalan keluar. Karena Rafka telah menahannya untuk tidak pergi sebelum memafkannya.
"Maaf, resek lagi. Maaf, resek lagi... gitu aja terus sampai sukses." Sambil membuang wajahnya melihat sisi kanan
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKA [LENGKAP] ✔
Novela JuvenilRena Aladilla, si gadis polos berparas culun kerap menjadi bahan bully di SMP nya memiliki seorang sahabat yang cukup tampan, Rafka Vhalega. Seorang most wanted yang bersahabat dengan gadis cupu di sekolahnya. Sungguh, cerita yang mungkinan terjadi...