please dont (cerpen)

1.5K 171 22
                                    

Baekhyun sedang duduk di tangga sendiri, kemudian muncul Irene yang ikut duduk di tangga lebih tepatnya sebelah Baekhyun. Irene masih terus memperhatikan Baekhyun yang fokus bermain handphone, hingga membuatnya gemas ketika Baekhyun tersenyum yang membuat matanya membentuk bulan sabit juga pipi yang mirip seperti mochi itu tercetak jelas. Irene mencubit pipi gembul Baekhyun dengan gemas. Baekhyun tidak terima di perlakukan seperti anak kecil Baekhyun menampis tangan Irene namun Irene terus saja melakukan hal itu mencubit pipi Baekhyun dengan gemas tanpa ampun. Hingga akhirnya muncul Chanyeol dari balik pintu kamar yang melihat keributan di tangga.

“yakk apa yang kalian lakukan hah? Ini masih pagi” tegur Chanyeol lalu ia merangkul Irene.

Baekhyun masih tidak terima dengan tindakan Irene hingga saat ia akan mengejar Irene Chanyeol datang ia terus saja mengumpat di balik badan Chanyeol. Begitu pula Chanyeol yang terhanyut dalam suasana candaan mereka. Chanyeol ikut menjahili Baekhyun dengan menggelitiki pinggang Baekhyun hingga membuat Baekhyun kesal Baekhyun menendang pelan lutut Chanyeol. Bukan marah justru Chanyeol tertawa, tentu saja dengan Irene yang masih ada di rangkulan Chanyeol dan tangan Irene yang memeluk pinggang Chanyeol posesif.

“yakk kalian telah melakukan pembullyan terhadapku ini tidak adil. Chan menyingkir aku harus memukul yeoja nakal ini. yakkk Irene kemari kau!! Akan ku buat pipimu membengkak juga” amuk Baekhyun berusaha meraih Irene namun lagi – lagi terhadang dengan tubuh Giant Chanyeol

Esok harinya masih dengan jam yang sama. Irene sedang berkaca di ruang tengah, Chanyeol datang memeluk Irene dari belakang dan membuat Irene terlonjak kaget.

“hei kau mengagetkanku” tegur Irene kesal dan mempoutkan bibirnya. Chanyeol justru semakin mengeratkan pelukannya pada Irene.

“kau menggemaskan dan selalu cantik di pagi hari” puji Chanyeol

“dan kau selalu mengeluarkan gombalan anehmu di pagi hari. Iyakan” jawab Irene.

“aku tidak menggombal ini dari hatiku” jawab Chanyeol
Mereka terhanyut di dalam obrolan dengan Chanyeol yang masih setia memeluk posesif pinggang Irene dari belakang. Siapa yang tau jika seseorang di belakang mereka tepatnya di tangga melihat adegan itu. Baekhyun seketika menjadi bingung sendiri dan menggaruk tengkuknya. Juga ada persaan sakit di dalam hatinya kala ia melihat adegan itu. Baekhyun akhirnya kembali ke atas dan masuk ke kamarnya. Saat sampai di kamarnya ia berbaring sambil memejamkan mata mencoba melupakan kejadian beberapa detik yang lalu baru saja ia lihat. hatinya terlalu perih kala ia melihat mereka berdua. Seolah Baekhyun adalah benalu di dalam rumah ini.

Esok harinya Baekhyun, Chanyeol dan Irene duduk di ruang tengah. Mereka mengobrol seperti biasanya. Tapi Baekhyun justru seperti nyamuk di sana, Baekhyun duduk di single sofa sedangkan Chanyel dan Irene yang ada di Sofa panjang. Baekhyun mempoutkan bibirnya kesal melihat mereka berdekatan. Padahal mereka tidak ada hubungan apapun.

“terus saja bermesraan di depanku” cibir Baekhyun sambil mencebik.

“memangnya kenapa hah? Kau iri iya hahahahah” ejek Chanyeol bahkan Irene juga tertawa melihat raut muka Baekhyun. Tak taukah jika ia cemburu. Ini menyebalkan bagi Baekhyun.

“cih tidak pantas tau tidak melakukan hal seperti itu tanpa adanya hubungan yang jelas” ejek Baekhyun.

Chanyeol dan Irene saling pandang lalu mereka berdua kembali tertawa lagi. Baekhyun menyernyit dan kembali mencebikkan bibirnya lucu. Irene menyender pada bahu Chanyeol begitu pula Chanyeol yang melirik ke arah Irene sambil tersenyum.

“siapa bilang kami tidak punya hubungan yang jelas?” ujar Irene. Baekhyun menaikkan alisnya.

Lalu Irene dan Chanyeol mengangkat tangannya bersamaan tepat di depan muka Baekhyun. Di jari keduanya terdapat cincin couple. Baekhyun kaget dengan kenyataan pahit itu. ingin sekali rasanya ia meneteskan bulir bening yang tertahan di kelopak matanya.

Please Dont Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang