7.menyebalkan

65 14 2
                                    

Silahkan saja terus menganggu pikiranku, walau bagaimanapun aku akan melarang hatiku untuk jatuh cinta padamu, walau sebenarnya aku sudah terlanjur jatuh cinta padamu.
VALERIA.A.C.


Ia masih bingung dengan apa yang ada di pikirannya saat ini, yang jelas selalu ada cowok iblis itu dipikirannya.

ia masi tidak mengerti apa yang dirasakannya, ia berjalan entah dengan memikirkan ucapan yang dikatakan oleh sahabat-sahabat nya.

BRUK

tanpa sadar ia jalan dan menabrak sesorang, w
Cewek itu jatuh, jatuh dengan keadaan yang sangat memalukan, dengan posisi ia menubruk dada bidang seseorang dan jatuh dengan keadaan vale berada di atas tubuh cowok itu dengan posisi tiduran di depan kelas.

Vale bangun dari jatuhnya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, ia menyadari nya jantung nya sedang bergerak tidak normal sekarang.

Ya cowok itu Juli,  yang menabraknya tadi lalu terjatuh dengan posisi yang memalukan dan membuat tatapan mereka bertemu tanpa suara.

Dan kini cowok itu menahan vale yang ingin melenggang pergi dari hadapannya setelah menabrak nya begitu saja.

Vale melihat tangan kanannya yang dipegang oleh Juli, tatapan mereka kini bertemu.

Cie saling tatap mulu,awas suka:v

"Mau kemana?." ucap Julian.

"Bukan urusan lo." jawab Vale ketus.

"Judes amat jadi cewek galak lagi, jangan galak-galak amat, nanti gua gajadi suka." ucap Juli dengan cengiran khasnya.

Pliss astaga, ucapan lu bikin jantung gua lari-larian bego. 'batin Vale.

"Apaan si lo." Sinis Vale.

"Ini kaki lo berdarah gini juga, ga ngerasa apa." kata Juli seraya berjongkok memperhatikan luka yang ada di lutut kanan Vale.

Vale sendiri benar-benar tidak tahu ada luka itu di lutut kanan nya.

mungkin tadi kebentur dinding dekat depan pintu kelas Juli, ia tidak merasakannya lagi pula ia bodo amat dengan itu hanya luka sedikit saja tidak akan membuat dia mati bukan?.

"Makannya punya mata itu digunakan dengan baik, bisa jatoh gitu, harus diobatin nanti infeksi." ucap Juli seraya mendongak menatap cewek itu karena posisi ia kali ini sedang berjongkok memperhatikan luka Vale,dengan niat untuk mengobatinnya.

"Lu yang nabrak gua." kata Vale singkat.

"Yyaudah gua obatin ikut gua." Tanpa persetujuan Juli menarik lengan Vale.

Juli selesai mengobati luka Vale, dan tadi ia bilang Juli akan mengantar Vale sampai rumah, karena kaki lutut Vale yang luka.

Vale pikir juli terlalu lebay buat seorang cowok, dasar banci luka segini doang, dikira kaki gua mau di mutilasi kali yak.batin Vale.


Terkadang kita menganggap dia berlebihan,tapi justru yang bersifat berlebihan itu spesial


▧▧▧


Bel Sekolah sudah berbunyi, dan kini Vale berjalan untuk pulang, ia masih ingat bahwa tadi Cowok Iblis itu akan mengajaknya pulang bersama, tapi sudahlah Vale lebih baik pulang sendiri dari pada dengan Cowok iblis menyebalkan itu.

Ia sedang dihalte bukan untuk menunggu bus, tapi karena hujan, dan ia sedang menunggu angkutan umum di halte dekat sekolah nya.

Angkutan umum tidak kunjung lewat, padahal Vale sudah menunggu 30 menit dihalte, vale hanya menatap ke arah jalanan seraya mengunyah permen karet, dengan mengggunakan jaket kulit hitam kesayangannya.

Sebuah motor terhenti tepat di depan halte,vale diam tidak peduli dengan nya, ia tahu pasti itu Juli si cowok iblis.


"Woi, gua nunggu lo di parkiran, terus gua ke kelas lu, gua ke area belakang sekolah gada juga, tadi kan gua udah bilang, lu balik bareng gua, masyalloh lu selain galak, judes terus tuli ya."

ucap julian panjang lebar dengan posisi masih duduk di motor ninja nya menggunakan helm full face yang bagian mulut helm ia buka.


"Gua aja ga nyuruh lo nungguin gua."

begitulah vale ketika orang mengucap panjang lebar ia malah menjawabnya singkat.

"Cepet naik, keujanan nih gua."

Benar-benar menyebalkan. 'batin Vale.

Julian mengantar Vale sampai rumah, malah ia bertemu dengan Ibunya Vale, sementara Ve tidak mengucapkan terimakasih malah Ibu nya lah yang mengucapkan.

Juli tidak habis pikir,mengapa Ibu dan Anak sangat berbeda, Ibu nya sangat seorang Ibu yang baik sementara Vale, cewek bersifat cowok, galak, judes, tapi cantik, - pikir juli, ia tersenyum sendiri.

Entah dari kapan perasaan suka terhadap cewek itu muncul dihatinya, lalu ia melenggang pergi dari halaman rumah Vale dengan Motor Ninja hitamnya itu.

.

.




















Part ini panjang ya uhuyyyy💘
mungkin ini cerita makin absurd ya😂
Maklumi kalau ada typoo ya hehe
Tapi Voment yaaa❤❤❤❤❤❤❤❤
Salam dari juli buat para readers🌚

Part ini panjang ya uhuyyyy💘mungkin ini cerita makin absurd ya😂Maklumi kalau ada typoo ya heheTapi Voment yaaa❤❤❤❤❤❤❤❤Salam dari juli buat para readers🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


My Sensitive Girl friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang