berawal dari bola basket

83 6 2
                                    

Seorang siswi keluar dari mobil putihnya dengan earphone yang masih berada di telinganya.
Sorot mata para murid  SMA Pelita harapan langsung tertuju pada gadis itu.

Siapa sih yang gak kenal sama Zefanya Scholastica?, gadis yang memiliki rambut berwarna coklat asli dengan wajah yang sangat cantik itu sangat terkenal di SMA Pelita Harapan.

Fanya hanya berjalan santai menuju kelasnya. Dengan tangan di masukkan ke almamater hitamnya dan earphone masih menempel manis di telinganya dia menuju kelas 11-MIPA1.

"Fanya"

"Kak Fanya"

"Kakak"

"Zefanya"

Fanya hanya tersenyum merespon sapaan siswa siswi yang melihatnya.

Akhirnya dia pun masuk ke kelasnya. Kelasnya sudah terlihat ramai. Fanya pun langsung duduk disamping Siska yang sedang membaca novel yang sangat tebal.

"Tumben dateng jam segini?" Tanya Siska sambil melihat Fanya.

"Macet" ucap Fanya.

Siska hanya menangguk dan melanjutkan aktivitasnya.

****

Seorang pria berjalan santai masuk ke gerbang sekolah. Dengan salah satu lengan dia masukkan ke saku celananya dan yang satu memegang tali tasnya. Pandangan para siswi langsung tertuju pada pria itu.

Siapa sih yang gak kenal dengan pria dingin bernama Rafaca Charmelo?. Sang ketua tim basket yang berpenampilan jauh dari kata jelek dan jangan lupakan otaknya yang sangat encer itu sangat terkenal di SMA Pelita Harapan.

Rafa hanya diam dan tetap menuju kelas 12-MIPA1 saat semua siswi melihatnya bahkan menyapa nya.

Rafa duduk disamping Angga yang sedang memainkan ponselnya.

"Telat?" Tanya Angga

"Macet" ucap Rafa dingin.

Angga hanya ber 'oh' ria.

****

Bel istirahat berbunyi nyaring yang menandakan semua murid keluar dari kelas. Fanya dan Siska masuk kedalam kantin dan duduk dipojok, tempat langganan mereka.

Mereka pun akhrinya memesan makanan dan minuman. Setelah lama menunggu, akhirnya pesanan mereka pun datang.

"Eh... itu si Rafa ganteng parah" ucap Siska sambil melihat Rafa yang baru saja masuk ke kantin.

Fanya hanya diam, dia malah mengikat rambut coklat sebahu miliknya dan mulai memakan nasi goreng pesanannya.

"Eh..  lu gak terpesona apa sama Rafa?" Tanya Siska sambil memakan mi instan pesanannya.

"Apa cakepnya sih dia?, sampe lu semua pada suka sama dia?. Menurut gue nih ya, dia itu sombong, sok dingin, tertutup, ih... pokoknya gitu dah" ucap Fanya.

"Tapi dari situ kita jadi penasaran sama kepribadian dia"

"Berarti itu bukan suka, tapi kepo"

"Bodo amet lah... yang penting gue suka sama dia"

" eh dimana mana tuh ya... cowok yang ngejar cewek bukan cewek yang ngejar cowok" ucap Fanya kesal.

"Ih... kenapa sih lu selalu kayak gitu?, seakan akan tuh gue yang salah"

"Emang lu salah"

Siska hanya memutar bola matanya malas.

****

Rafa hanya diam saat duduk di kantin bersama Angga. Dia sedang melihat seseorang yang sedang berbicara kepada temannya dengan sedikit kesal. Entah kenapa dari gerak gerik cewek itu membuat Rafa merasa penasaran dengan dia.

RafanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang