Resolusi Valentine

82 8 4
                                    

(Ruang makan dengan meja dua kursi tertata rapi untuk candle light dinner yang intim.Di sebelah kanan duduk Tim, seorang laki-laki 40 tahun.pengusaha sukses, mengenakan tuksedo tanpa topi.Di kursi sebelah kiri duduk istrinya Kim, 32 tahun, cantik dalam gaun malamnya yang berwarna hitam).

TIM (mengangkat gelas anggur)
Untuk makan malam yang indah, Kim sayang.

KIM
(balas mengangkat gelas anggurnya dan melakukan toast dengan Tim, tersenyum.)
Sebagian besar adalah hasil karya Belvedere, sayang. Aku hanya membantu sebisaku. Untuk merayakan Valentine ke sepuluh kita.

TIM
Kecantikanmu membuat anggur ini terasa hambar, sayang.

KIM (tertawa)
Gombalanmu masih membuat jantungku bergetar (meletakkan gelasnya dan mulai memotong steak di piringnya)

TIM
Aku senang kamu setuju untuk merayakan malam Valentine di rumah saja, bukan di Paris seperti yang setiap tahun kita lakukan

KIM
Aku suka Idemu ini, Sayang. Perubahan suasana yang menyenangkan, setelah selama ini selalu merayakan hari-hari libur di luar negeri. Mungkin kita sudah teralu tua untuk suasana pesta yang hiruk pikuk.

TIM
Ya, benar untukku. Aku sudah bertambah tua, tapi kamu masih tetap seperti sepuluh tahun yang lalu, Sayang. Malah lebih cantik lagi. (menggigit sepotong steak). Rasanya luar biasa.

KIM
Terima kasih. Aku memesan langsung dari Houston.

TIM
Bagaimana jika kita memulai tradisi baru? Mulai sekarang kita akan mengumumkan apa yang paling kita inginkan pada hari Valentine."

KIM
Tapi, Sayang. Bukankah biasanya orang-orang mengungkapkan keinginannya sebagai resolusi Tahun Baru?

TIM (tersenyum)
Seharus demikian. Tapi Malam Tahun Baru kemarin bukankah kita terlalu mabuk hingga terkapar di Lily Beach sebelum detik-detik pergantian Tahun? Lagipula, apa salahnya mengucapkan resolusi Valentine sebagai tradisi kita berdua? Apakah kamu ingin mengungkapkan resolusi Valentinemu sekarang?

KIM
Karena ini adalah idemu, sebaiknya kamu yang duluan, Sayang.

TIM
Baiklah. Resolusi Hari Valentineku adalah... (drum roll) aku akan membunuhmu malam ini.

KIM (senyumnya berubah menjadi seringai kejam)
Benarkah? Kebetulan resolusi Hari Valentineku juga... (drum roll)membunuhmu malam ini.

TIM
Dan bagaimana kamu akan membunuhku, Sayang? Apakah kamu diam-diam membeli pistol di pasar gelap? Atau mencekikku dengan kedua tanganmu yang halus itu? Membunuh seekor lalat saja kamu tak sanggup, Sayang.

KIM
Tidak perlu, sayang. Sebentar lagi kamu akan mati dengan sendirinya.

TIM (membelalakkan mata)
Apa yang telah kamu lakukan?

KIM
Steak itu? Aku bubuhkan racun yang mematikan namun tak meninggalkan jejak.

TIM (tertawa)
Kau meracuniku?

KIM
Kamu pikir aku main-main? Sepuluh menit.nyawamu akan melayang, Tim Sayang. Apa kamu masih bisa tertawa sekarang?

TIM
Dari mana kamu mendapatkan racun? Dari Belvedere?

KIM (tertegun)
Kamu meracuniku juga?

TIM
Anggurnya.

KIM
Ya Tuhan, tidak!

TIM
Tapi Belvedere memberiku penangkal racun untuk berjaga-jaga jika aku keliru memilih gelas. (bergegas ke lemari pajang dekat pintu dan membuka laci)Dimana? Kim, apa kamu mengambil botol kaca kecil di sini?

Pada Sebuah Bangku Taman (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang