part 1

276K 1.4K 17
                                    

Throwback
"Papa, kenapa mama pergi?" tanyaku kepada papa saat mama pergi dari rumah. Papa hanya diam dan memelukku.
Sebagai anak yang baru berusia 11 tahun masih belum mengerti tentang apa arti perceraian tetapi aku harus menerima kenyataan pahit itu. Mama pergi meninggalkanku dan papa hanya untuk memilih hidup bahagia bersama selingkuhannya.
"Papa yang sabar ya masih ada acel disini. Acel selalu bersama papa". Ucapku untuk menenangkan papa yang masih terlihat kecewa dan sedih.
Aku tau aku memang bukan anak kandung dari papa dan mama, mungkin saja itu menjadi alasan berpisahnya kedua orang tua angkatku.

#

Saat ini aku sudah berusia 18 tahun. Aku tumbuh menjadi gadis cantik, pintar dan juga sexy. Dengan body bak gitar spanyol semua mata lelaki bisa tertuju kepadaku. Buah dadaku juga lumayan besar diatas rata-rata anak seusiaku.
Karena hidup tanpa seorang mama aku menjadi cewek yang nakal. Setiap malam suka clubbing, kissing dengan pacar aku, pakai pakaian yang terbuka sana sini.
Tapi disisi lain aku pakai pakaian itu untuk papa, karena sampai sekarang masih belum mencari wanita lain untuk menggantikan mama.
"Hei kenapa kamu belum tidur sayang?" tanya papa saat hendak melewati ruang tamu
"Engga bisa tidur pa" rengekku kepada papa saat papa hendak duduk disofa sebelahku. Aku pun memeluknya sangat erat sampai-sampai buah dadaku menempel sempurna didada papa. aku saat ini hanya memakai tanktop bewarna peach tanpa bra karena kalau aku tidur gak pernah pakai bra, dan hotpants sebokong. Saat aku memeluknya papa sedikit tegang mungkin papa bisa merasakan buah dadaku yang menempel didadanya.
"Jangan suka tidur malam-malam sayang. itu enggak baik untuk kesehatan" jawab papa sambil tangannya mengusap bagian belakangku dengan lembut.
"Papa juga jangan suka tidur malam ya, nanti kalo sakit gimana hayo". jawabku dengan jari-jari menggoda diatas dadanya. Aku merasa papa tubuhnya semakin menegang.
"Yaudah ayuk tidur sekarang" ucap papa sambil melepaskan pelukanku dan langsung berdiri untuk mematikan Tv.
Akupun hanya tertawa dalam hati karena ulahku papa bisa terangsang. "itu masih permulaan pa" ucapku dalam hati sambil mengejar papa yang sudah masuk kedalam kamarnya

Antara Aku dengan PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang