Untukmu Bidadariku...

19 0 0
                                    

Pada hari itu... Aku melihat seorang bidadari bersedih. Aku tak tahu apa yg terjadi, karena di saat itu aku belum jatuh hati. Saat ia bercerita kepadaku, aku baru mengerti apa yang sedang ia alami. Ternyata ia  sedang patah hati. Aku mencoba untuk membantunya. Hari demi hari berlalu. Niat yang awalnya hanya untuk membantu membuat hatiku luluh. Entah mengapa di hari esoknya aku selalu memikirkan dia. Awalnya ku mengira hanya sebuah perasaan yang singgah. Namun hari demi hari berlalu, akupun tahu bahwa ini bukanlah sebuah rasa yang hanya singgah. aku bercerita kepada dua orang sahabatku, awalnya mereka terkejut dan tak percaya. Akupun juga berpikir begitu. Namun rasa yakin ini tumbuh. Waktu demi waktu berlalu. Aku yang awalnya ragu, kini tak lagi seperti itu. Bidadari yang saat itu sedang merasakan apa yang namanya patah hati, aku mencoba membuat ia tersenyum. Setelah beberapa hari berlalu, ia mulai memperlihatkan senyum manisnya. Ia mulai menampakan pelangi di hari-harinya. Aku merasa bahagia. Waktupun berlalu. Saat itu ada sebuah masalah yang melibatkanku. Masalah yang membuat ia menangis lagi. Di malam itu ia berkata padaku "jangan emosi ya, aku gamau kakak kenapa napa". iya memang benar, ia adalah adik kelasku. Sampai sekarangpun aku masih tak tau mengapa aku bisa mencintainya. Lalu keesokannya, aku berkata padanya tentang perasaanku, perasaan yang takkan pernah bisa ku dustai, perasaan bahwa aku mencintainya. Lalu hari demi hari berlalu. Sampai disaat itu, saat dimana ia membalas perasaanku. Saat dimana ia berkata kepada ku bahwa ia mencintaiku. Aku pun terkejut. Aku bahagia karena ia memiliki perasaan yang sama. Sebelum saat itu, aku sering membuat quote2 yang mewakili perasaanku. Perasaan jikalau aku bersedih, senang, maupun patah hati. Namun sejak keberadaan bidadari di hari-hari ku. Aku menjadi lebih bersemangat, hari hariku dipenuhi oleh kebahagiaan. Walau terkadang rasa cemburu tak tertahan, namun itu bukan lah sebuah masalah. Hal seperti itu bukanlah alasan bagiku untuk berhenti mencintaimu. Terima kasih untukmu karena telah menjadi bidadariku. Terima kasih karena telah mengisi hari hariku yang sepi. Dan terima kasih karena telah memberi ku kesempatan untuku mencintaimu. Bidadariku... Terima kasih telah mempercayakan hatimu untukku... Akan ku jaga hatimu bagai rasa rindu yang tak pernah berhenti. Akan kujaga dirimu semampuku. Dan takkan kubiarkan lagi bidadariku jatuh lagi. Karena ku tau, bidadari seindah dirimu memang tak pantas untuk disia-siakan...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untukmu bidadariku...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang