i got lost 8

6.7K 479 57
                                    

Melanie duduk di salah satu café bali, café yang terlihat sangat unik dan berada di sekitar pantai. Seorang pemilik café terlihat seperti orang Indonesia asli, dengan putri yang memiliki wajah campuran. Keduanya terlihat cantik dan ramah. Gadis kecil itu juga terlihat senang dengan kehadiran Nick dan mengajaknya bermain. Setelah berbicara sedikit dengan pemilik café yang baru ia ketahui namanya, Gita. Wanita itu beranjak untuk melayani beberapa pengunjung lainnya. bersamaan dengan itu Veraline datang dan menaruh tasnya di meja." Kamu yakin Samuel tidak tahu kamu keluar," tanya Veraline. Melanie mengangguk yakin. Karena Samuel terlihat memiliki jadwal yang padat untuk hari ini.

"Pertama aku ingin memberi kabar baik," ucap Veraline dengan wajah yang sangat bahagia." Aku hamil dan suamiku pun turut bahagia dengan kehamilanku." Melanie tersenyum dan berucap," selamat. Jika kamu merasa mual, teh mint dan kue asin akan sedikit membantu." sarannya. Veraline mengangguk, seakan berterima kasih atas sarannya. Lalu, ia mulai menceritakan apa yang terjadi setelah Melanie pergi dari pesta.

"Billy itu memang pria paling brengsek yang berteman dekat dengan Samuel. Dan hampir seluruh sifat bajingan Samuel itu karena pria itu, termasuk hobinya bermain wanita." Di saat Veraline menceritakan Billy, ia membayangkan pria brengsek yang dengan lancang memegang tubuhnya.

"Mereka sudah sangat sering bergantian wanita, sudah seperti bergantian pakaian," membayangkan apa yang Veraline ucapkan. Membuat Melanie ingin menangis. Ternyata bukan hanya dia wanita yang dengan tulus di sentuh Samuel. Melanie menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak menangis di hadapan Veraline.

"Sebelum kamu menangis, aku mendapatkan kabar dari seseorang. Samuel tidak pernah sekali pun menyentuh wanita-wanita di klub semenjak menikah." kini mendung di hati Melanie berubah menjadi pelangi. Ia tersenyum malu pada Veraline yang terlalu memperhatikan raut wajahnya." Lalu, karena itu Billy sudah tidak pernah bertemu lagi dengan Samuel. Walau, ia masih sesekali menemuinya. Bahkan Sam tidak pernah tahu kalau Billy akan datang ke sini." jelas Veraline.

"Aku sengaja menegaskan pada Billy saat itu, apa benar kamu menggoda dia terlebih dahulu atau tidak. Karena aku tahu bahkan Samuel pun tahu, kalau Billy yang lebih dulu bersikap lancang padamu."

" Tapi sayang kamu sangat bodoh karena pergi begitu saja, membuat kamu tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya." Ucap Veraline yang meminum satu gelas teh panas yang di pesannya." Apa yang terjadi? Apa acaranya berantakan? Apa aku membuat Sam rugi?"

"Bodoh!" ucap Veraline." Bukan itu masalahnya, dia tidak akan rugi apapun karena hotel dan apartemennya sudah terlalu banyak di seluruh dunia. Yang terpenting adalah dia memukul Billy di depan semua tamu." Melanie terbelalak tidak percaya. Bukan hanya pelangi yang terlukis di hatinya, tapi juga bunga yang seakan bertebaran.

"Karena itu, aku sangat marah karena kamu pergi seperti orang bodoh," ucap Veraline." maaf, aku... aku terlalu takut. Semua orang memandangku seperti jalang." balas Melanie. Veraline menghela napas keras. Ia tahu tidak mudah untuk Melanie percaya pada dirinya sendiri.

"Kamu cantik Melanie, gaun itu sangat indah untukmu. Hanya saja kamu tidak terlalu percaya diri untuk gaun itu. Aku memilihnya karena memang sesuai untuk tubuhmu." Melanie menggigit bibirnya masih tidak percaya dengan yang di ucapkan Veraline.

"Sudah, aku yakin waktu akan membuat kamu percaya pada dirimu sendiri. Sekarang, ceritakan tentang Samuel." Melanie menggigit bibirnya yang hampir tersenyum karena mengingat beberapa hal yang dilakukan Samuel selama ia sakit. Dari Samuel yang menjaga Nick, memandikannya, dan bangun di tengah malam saat Nick menangis dengan kencang. Melanie benar-benar tidak bisa menahan tawanya, karena mengingat kejadian tadi malam. Melanie yang sedikit cemas dengan Samuel dan Nick, membuat matanya dan diam-diam memperhatikan Samuel yang menggantikan popok Nick. Lalu tanpa sengaja bayi kecil itu membasahi baju Samuel dengan kemih. Melanie harus menahan mulutnya dengan bantal, menahan tawa yang hampir lepas dari bibirnya tadi malam. Samuel pun terlihat menahan emosinya dan melanjutkan memasang popok Nick. Melanie juga mendengar suara riang pangerannya membuatnya harus menahan tawanya lebih dalam.

I got lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang