Sudah seminggu berlalu. Dan libur hampir selesai. Akane menggeliat di atas kasurnya. Tubuhnya terasa berat karena masih terbawa sifat malas. Untuk pertama kalinya ia merasakan libur panjang tanpa terganggu jadwal dadakan rapat di sekolah.
Akane mendengar suara cekikikan Yurina yang sedang menonton televisi di ruang tamu. Akane tidak tinggal di asrama seperti sepupunya Rika. Akane tinggal di sebuah rumah sederhana yang diberikan oleh ibu Manaka padanya.
Akane perlahan beranjak dari atas kasurnya dan berusaha untuk tidak membangunkan Yuuka yang masih tertidur di sampingnya. Ia meraih pakaian yang berserakan di lantai dan membawanya ke kamar mandi untuk di masukkan ke mesin cuci.
*TOK TOK TOK*
"Papaa... papa udah bangun? Aku lapar niiih..."
Seru Yurina dari balik pintu"Iya, tunggu sebentar"
Akane mempercepat langkahnya dan membuka pintu kamar. Yurina masih berdiri di sana dan langsung menyambut Akane dengan senyum ceria.
"Pagi Akanen-samaaaa.."
"Hmmmmhhh!"
Gerutu Akane. Terlihat jelas kalau Akane masih sangat mengantuk"Ish.. pagi-pagi udah ngambek. Enggak baik loh pa"
"Cerewet. Duduklah dulu. Aku mau minum sebentar"
"Oke!"
Yurina menuruti perintah Akane dan berlari melompati pinggiran kursi dan langsung menduduki bantalan kursi.
"Kau pikir kita sedang festival olahraga? Kalau kursi itu patah bagaimana?"
Seru Akane yang hampir meneguk minumannya"Hehe.."
Akane kembali meneguk minumannya dan kemudian menyeka sisa minuman yang tertinggal di bibirnya. Yurina memperhatikannya dari kejauhan, dan saat Akane menghampirinya, Yurina langsung membuang pandangannya sambil berpura-pura menonton televisi.
Akane membanting keras tubuhnya di samping Yurina sambil mengikat tinggi rambutnya.
"Nih. Makanlah sampai kenyang. Aku ada rencana pergi keluar hari ini"
"Kemana?"
"Entahlah. Mungkin ke pusat kota. Atau mungkin ke tempat Rika. Aku bosan di rumah terus"
Yurina hanya mengangguk paham dan segera merapatkan tubuhnya ke tubuh Akane.
"Anu, Akanen-sama..."
"Ada apa?"
"Putar sedikit tubuhmu ke sini. Kalau menyamping begini aku sedikit susah, dan kesannya kau membenciku"
Akane memutar bola matanya dan menghela nafas berat setelah mendengar rengekan Yurina.
"Iyaaaaa...iyaaaa..."Akanen memposisikan tubuhnya sesuai permintaan vampirenya yang manja itu. Yurina tersenyum, kini ia menarik tubuh Akane
"Kita tukar tempat. Biar Akanen-sama bisa senderan dan tidak capek menahan tubuhku"
Karena banyaknya permintaan Yurina, Akane menghadiahkan sebuah tepukan di kepala vampire berambut pendek itu.
Yurina hanya mengelus bekas tepukan Akane tadi. Akane menuruti permintaan Yurina dan berganti tempat.
"Sekarang apa lagi? Perlu aku ambilkan air putih? Atau aku lumuri leherku dengan saus dan kecap?"
Tanya Akane jengkelYurina langsung tertawa dan langsung duduk di pangkuan Akane.
"Selamat makan~"
Ia langsung menancapkan taringnya di leher Akane tanpa basa-basi
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I, LOVE You? (1) [Complete]
Fanfic[GxG content available] [Adult Content] Rika tinggal dengan seorang vampire bernama Manaka yang sudah menjaganya sejak ia kecil. Manaka tidak pernah bersikap sopan terhadap Rika, Rika terbiasa dengan hal itu. Namun, semakin lama.. ada vampire lain y...