Ku harap kamu adalah seseorang yang akan menemani hidupku sampai aku menutup mata
-fania angelina***
Setelah siap dengan pakain dan tas sekolahnya Fania segera turun dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan. "Pagi ma"sambil duduk disalah satu bangku meja makannya. "Pagi juga sayang"balas Dinar yang sedang sibuk menyiapkan makanan. "Ma papa ko ga keliatan sih?"tanya Fania yang tak melihat sosok papa nya disini. "Oh iyaa mama lupa bilang, papa mu lagi keluar kota selama ya kurang lebih satu bulan. " ucap Dinar. "Iiih papa pergi ko ga pamit ke aku sih?"Fania memanyunkan bibirnya karena kesal. "Papa berangkat dadakan sayang, jadi dia ga sempet pamit lagipula kamu masih sekolah"jelas Dinar sambil menaruh sebuah piring yang sudah berisikan sarapan untuk Fania. "Ma kak Randi mana ya?"tanya Fania dengan kepala sedang lingak linguk kesana kesini dan tiba tiba suara serak menggema didalam rumah. "Ngapain lo nyariin gue hah?" sinis Randi sambil memicingkan matanya. "Biasa aja kale, gue cuma minta lo anterin gue sekolah sekarang."
"Ogah ngapain gue anter manusia setengah dugong kaya lo."
"Heeh! Lo minta gue gampar apa?! Dasar manusia JOMBLO" sinis Fania dengan penekanan dikata 'jomblo'
"Dasar adek terkutuk"dengar kata jomblo yang diutarakan oleh Fania membuat Randi naik pitam. "Bodo amat wlehhh"kata Fania sambil menjulurkan lidahnya untuk mengejek Randi. "Oh jadi gitu okey fine. Lo ga gue anter ke sekolah!"ancam Randi. "Eh bujukbusettt lo lagi pms pa kak? Sensi amat jadi orang."
"Au ah gelap"dengan wajah ditekuk Randi malah semakin lahap menyantap masakan Dinar. "Iya deh iya gue yang ngalah, oke kakak gue yang ganteng idaman para cewe lo mau kan anter gue ke sekolah"disertai senyuman lebar dan pupyy eyes dari Fania.
"Najis bgt idaman para cewe? Laku juga kagak buktinya jomblo terus dasar kakak ogeb. "batin Fania.
"Nah gitu dong baru adek gue yang cantik."senyum Randi mengembang setelah mendengar kata kata Fania barusan. Fania hanya membalasnya dengan senyuman. "Giliran gini nih baru bilang gue cantik dasar kutil gajah."batin Fania.
"Udah ayok buruan entar gue telat"pinta Fania kepada Randi yang masih sibuk dengan piringnya. "Sabar nape ini masakan mama enak bgt"yang masih terus lahap dengan makanan didepannya. "Dasar perut karet! Ayoo buruan gue telat nih!"dan menarik paksa Randi. "Eh kunyuk sabar dong gue bisa jalan sendiri"protes Randi karna tangannya ditarik paksa oleh adiknya. "Ma Fania berangkat dulu."pamit Fania sambil mencium tangan Dinar."Iya hati hati ya bawa montornya"pesan Dinar kepada Randi."Iya ma Randi berangkat dulu."
Tak butuh waktu lama untuk Randi mencapai sekolah adiknya."Gue masuk dulu bye."kata Fania yang langsung masuk kedalam gerbang dan hanya dibalas anggukan oleh Randi.
Fania melewati koridor sekolahnya yang sudah ramai siswa siswi dan tidak sedikit dari mereka yang menatap iri, sadis, benci dll. Ke arah Fania. Tapi bagi Fania mereka semua adalah fans fanatiknya.
"Hei Fania, tungguin gue!"teriakan melengking dari arah belakang membuat Fania menghentikan langkahnya. "Woi tungguin gue cape bgt lari lari ngejar lo"
"Suruh siapa lo ngejar gue?"balasnya kepada seseorang yang tak lain adalah Ria, ya Rianti Putri Glinda sahabat Fania sejak kelas X walaupun sekarang sudah beda kelas Fania dan Ria masih sering bersama. "Isshh lo dasar!"kata Ria sambil nonyor kepala Fania. "Lo apaasi sakit tau! Udah ayok buruan ke kelas bentar lagi bel masuk"pinta Fania yang segera menarik tangan Ria. "Woi lepasin tangan lo! Kelas gue bukan disini ogeb!"teriak Ria tepat disebelah telinga Fania. "Buseett lo ngomong sante aja budeg kuping gue bego!"sambil mengelus elus kupingnya yang baru ditimpa badai dan segera ia melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Ria. "Fa faa woi Fania!"teriak Ria tepat dikuping Fania lagi. "Bego! Kuping gue tambah budeg oon!"lalu kembali nonyor kepala Ria. "Udah lo diem aja itu liat Darka sama cewe"sambil menunjuk Darka yang bersama seorang cewe disampingnya. "Siapa dia?"kata Fania yang langsung menitihkan airmata melihat Darka berdua dengan cewe yang saling tertawa lepas dan dia melihat ke arah tangan Darka ya! Dia tidak salah lihat Darka mengandeng tangan cewe yang disebelahnya dan seketika badan Fania terasa lemas hingga dia hampir jatuh tersungkur di lantai untuk ada Ria yang segera menopang Fania masuk kedalam kelas. Dalam pikirin Fania hanya 'Siapa dia? Siapa cewe itu? Apa hubungannya dengan Darka? Apa ini alasan kenapa Darka tidak menjemputnya tadi pagi?!' Fania terus menitihkan airmata sepanjang pelajaran hari itu berlangsung tatapan Fania kosong dia tidak fokus untuk mengikuti pelajaran yang ada dipkikiranya hanya kejadian tadi pagi. "Dan kenapa hari ini Darka ga ke kelas gue? Ngajak gue ke kantin ato pulang bareng? Kenapa?!"gumam Fania
Hanya itu yang sekarang menhantui pikiran Fania. Kejadian itu terus terputar dipikirannya ditambah pikiran pikiran negatifnya.
"Siapa dia Darka?!!"jerit Fania di dalam hati sambil terus menitihkan air mata. Ada beberapa temannya menanyakan kondisinya dan menghiburnya ato sekedar mengajak ke kantin. Tapi semua itu diacuhkan oleh Fania. Dia sekarang hanya berkelana dalam pikirannya mencari jawaban.
'siapa cewe yang bersama Darka?'•
••
•••
Bagaimana nasib cinta Fania setelah ini? Siapa cewe itu? Dan apa hubungannya dengan Darka?
Readers kira kira apa yang terjadi diantara Fania dan Darka ya?Penasaran? Tungguin nex part nya ya! Happy reading 😍
Author pamit sampai ketemu di part berikutnya. See you
Jangan lupa vote dan komen ya 💓8-10-2017
Salam,
naa
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kau dan Dia
Teen FictionKita pernah sama-sama jatuh cinta, sama-sama mengetahui bahwa kita saling memiliki rasa yang sama. Namun pada akhirnya sekeras apapun mencoba semuanya tetap sama, hilang begitu saja. Darka:"Maafin gue Fa! gue janji ga bakal ngelakuin ini lagi. Gue...