Awal kami bertemu

23 3 1
                                    

Sasha yang saat itu baru berumur 6 tahun sedang menangis di tepi danau. Tanpa ia sadari ada seseorang yang mengawasinya dari kejauhan. Ya, dia adalah Galih.

Galih baru beberapa bulan tinggal disana. Dia dan keluarganya pindah ke sana karena ayahnya dimutasi kesana. Galih mengenal Ratna setelah seminggu tinggal disana. Sejak saat itu Galih ingin berkenalan dengan Sasha, tapi dia masih malu. Itu sebabnya dia selalu memperhatikan Sasha dari jauh.

Galih yang tidak tahan  melihat Sasha terus-terusan menangis, perlahan mendekati anak itu secara tidak sadar dia memperkenalkan namanya.

"Hai nama aku galih. Nama kamu siapa?" tanyanya dengan polos.

Sasha yang sedang menangis itu menoleh ke arah datangnya suara. Dilihatnya seorang anak laki-laki yang sedang menjulurkan tangan  mengajak berkenalan.

"N—na—nama akh—ku Sasha" jawabnya sambil sesengukkan.lalu mereka berjabat tangan.

Galih yang tadi berdiri kini duduk diatas rerumputan di samping Sasha. "Kamu kenapa? Kok kamu nangis?"

"O—rang tua akh—ku bertengkar lagi, te—rus akh—ku bilang,  mama papa jangan bertengkar. Setelah itu, mereka bukannya ber—henti bertengkar, papa malah mukh—kul aku, terus mam—ma jadi makin marah sama papa , terus mereka bertengkar lagi" Sasha mengelap air matanya yang sudah menggenang di matanya dengan lengan bajunya lalu melanjutkan ceritanya.

"Terus pap—pa aku nyuruh aku keluar. Mak—kanya aku pergi ke danau ini. Sa—sakit hiks hiks" Sasha memegangi pipinya yang sakit karena ulah papanya.

"Mana? Mana yang sakit?" tanya Galih cemas.

"Ini, disini" ucap Sasha sambil memegangi pipinya yang merah.

"Sakit banget ya?" pertanyaan itu hanya dibalas dengan anggukan dari Sasha.

Galih menarik tangan Sasha dan mengajaknya ke suatu tempat. Sasha yang agak kaget karena tangan nya ditarik secara paksa tidak bisa mengelak karena tenaga anak itu lebih besar daripada tenaganya, ia hanya bisa mengikuti arah anak itu membawanya. Tidak sampai 10 menit mereka sudah berada di tempat tujuan.

Mereka kini berdiri di depan sebuah rumah. Bangunan itu terdiri dari 2 lantai, ayunan, dan halaman yg luas. Sasha dan Galih yang sudah berhenti berlari kini kecapean, sampai-sampai mereka terduduk tepat di depan pintu rumah itu, mereka menarik napas dalam-dalam sebanyak beberapa kali.

Sasha sudah berhenti menangis sejak tadi. namun, matanya masih merah dan agak bengkak. Sasha melihat Galih yang melompat-lompat berusaha menekan bel pintu, rasanya Sasha ingin menertawai Galih saat itu juga tapi apa daya, jangankan untuk tertawa untuk tersenyum saja rasanya sakit.

Napas Galih mulai tersengal-sengal, dia berhenti melompat dan menatap sekitar mencari sesuatu yang dapat digunakan. Tatapannya berhenti pada sapu yang tergeletak di atas rumput. Dia mengambil sapu itu,lalu memukulkan bagian ujung gagangnya ke bel pintu.

Gagang pintu diputar dan ditarik ke dalam, terlihat sosok wanita mengenakan celemek dan di tangannya terdapat kemoceng.

"Galih sudah capek main yaa?" ucap wanita itu dan dibalas gelengan kepala Galih "belum kok bun, bun liat deh aku bawa siapa" Tatapan wanita itu beralih ke arah Sasha yang berdiri di samping Galih.

"Hei, nama kamu siapa anak manis?" ucapnya ramah sambil mengelus lembut rambutnya. Dilihatnya wajah anak itu yang menangis sambil memegangi pipinya.

"Lho, kok dia nangis galih? Kamu ngapain anak orang sampai nangis kayak gini? Kamu berantem sama perempuan ya?" dia menatap tajam ke arah Galih.

"Bu—bukan aku kok bun"

"Terus siapa?"

"Siapa ya? Aku lupa bun, hehehe"

"Hadeuh, anak ini" ucapnya sambil menghela napas.

"Ya sudahlah, kalau begitu sekarang kita masuk ngobatin kamu dulu ya" dia mengulum senyum di wajahnya, suaranya terdengar sangat ramah, seperti seorang ibu yang sangat penyayang dan hangat pada anaknya.

Wajahnya tampak ragu. Namun, ia mengiakannya. Ibunya Galih melihat raut wajahnya Sasha. ia terlihat seperti ragu-ragu, lalu dia berkata "sudah, kamu ngga usah takut. saya ini dokter, jadi kamu ngga bakal kenapa-napa" ucapnya sambil mengulum senyum.

Deg..

'Dokter?'

'Dokter?'

'Apakah telingaku tidak salah dengar?'























Hola!!! Ini karya pertama aku di wattpad,jadi kalian jangan marah-marah yaa kalo aku ada typo, mungkin bisa dikasih tau letak typonya ada dimana😀

Jadi mohon kerja sama nya yaa!!🙏🙏🙏

Budayakan vote and comment yaaa😘😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang