Berubah

242 8 2
                                    

Bukannya aku ingin menjauh darimu tapi aku hanya ingin menjagamu dari jauh dan memelukmu disetiap doaku.

Darka Pov

Setelah kemarin malam saat Darka dan Fania berdua ditaman. Menurut Darka hari dan malam itu adalah saat terakhir berada disisi Fania. Ia sebenarnya tak ingin begini tapi entah mengapa perasaan ia berubah kepada Fania. Setelah bertemu dengan seseorang yang membuatnya lebih nyaman bukan berarti disisi Fania, Darka tidak nyaman. Hanya saja wanita ini membuatnya nyaman juga. Entah mengapa hati Darka berkata seperti itu. Apa kah mungkin ia sudah tak mencintai Fania?
"Agrhhh"teriak Darka frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
"Sebenernya gue kenapa sih?! Kenapa gue jadi gini! Sadar ka sadar lo pacar Fania!"Darka semakin frustasi karena pikiran dan hatinya tak sejalan.
"Kenapa perasaan gue ke Fania semakin memudar?!Apa gue udah bosen? Tapi lusa gue sama Fania Anniversary 2tahun, apa iya gue harus putusin Fania? Gue ga yakin kalo Fania bakal terima ini, gue tau Fania sayang ke gue itu tulus tapi gue juga ga bisa bohongin perasaan gue kalo gue mulai suka ke cewe lain."gumam Darka. Segera dia mengambil hapenya yang berwarna hitam pekat yang terpampang gambar apple bekas gigitan kecoak dan ia membuka aplikasi line miliknya.

Darka_gtg
Besok gue jemput lo, kita ke sekolah bareng.

Entah apa yang dipikirkan Darka sehingga ia menulis pesan singkat itu. Darka tak mau ambil pusing semua itu ia memilih untuk memejamkan matanya. Berharap hari esok yang lebih baik.

Darka yang sudah siap dan rapi kemudian ia segera keluar kamar menuju bawah untuk sarapan. "Pagi ma, pa" begitulah sapaan Darka."Pagi sayang"balas Santi mama Darka. "Pagi juga, tumben kamu udah siap biasanya juga masih molor" ejek Feron yang tak lain adalah papa Darka. "Enak aja papa kalo ngomong"kata Darka dengan nada ketus. "Udah ayo sarapan nanti pada telat"sela Santi yang menghentikan berdebatan mereka. Tak butuh waktu lama Darka sudah selesai sarapan dan segera pamit kepada orang tuanya.

***

Montor ninja merah milik Darka melaju menuju rumah seseorang yang ia janjikan tadi malam untuk berangkat ke sekolah bersama. Setelah beberapa menit montor Darka berhenti di sebuah rumah yang cukup dibilang mewah. Tak selang lama tiba tiba muncul gadis cantik dengan rambut panjang hitam lekat badan ramping dan pipi sedikit chubby.
"Hei Dar!"sapanya
"Hei juga, ayo buruan lo naik ke montor gue keburu bel masuk bisa berabe kita."
"Iya iyaa bawel deh lo"sambil menaiki montor Darka dan memeluk Darka dari belakang. Tak ada tolakan dari Darka tentang kelakuan gadis ini.
Darka melaju dengan cepat membela jalanan jalanan agar sampai disekolah sebelum bel masuk. "Woi Dar! Kalo lo mau bunuh diri jangan ajak ajak gue! Gue ga mau mati sekarang"teriak gadis yang berada dijok belakang. "Bawel, biar cepet sampe, apa lo mau kena hukuman gara gara telat?"ucap Darka yang secara langsung bisa membius mulut gadis itu sehingga tidak mengeluarkan kata kata sedikit pun.
Setelah montor Darka memasuki halaman sekolah banyak anak yang menatap ke arah Darka 'diakan Darka pacar Fania yang cantik itu?' 'eh liat itu Darka kan? Ko sama cewe lain?' 'Darka sama Fania udah putus?'begitulah bisikan bisikan para siswa siswi yang menatap ke arah Darka. "Ka ko mereka pada liatin kita?"tanya gadis itu yang risih dengan tatapan beberapa siswi. "Udah lah abaikan yuk kita masuk kelas, kelas kita satu arah"ajakan Darka agar membuyarkan pikiran gadis yang berada disampingnya. Dan hanya dijawab anggukan oleh gadis itu. Lalu Darka menggandeng tangan gadis itu. Selama melewati koridor Darka dan gadis itu tertawa bersama saling tatapan dan bergandengan. Mereka tidak tau bahwa ada sepasang mata yang sedang menatap mereka dengan miris dan hati yang tersayat sayat melihat kedua pasangan itu.

Fania Pov

Bel pulang sekolah berbunyi lima menit yang lalu. Tapi Fania masih tetap setia dengan bangkunya. "Hei Faniaaa!!" teriakan itu menggema didalam kelas XI-IPA1 yang sudah sepi. Fania hanya menengoknya dengan lemas. "Hei lo kenapa?"tanya salah seseorang. Fania hanya menggeleng lemah. "Fa lo masih mikirin yang tadi pagi?"tanya Ria. "Ri emang Fania kenapa?"suara cempreng yang menggelegar tepat dikuping Ria. "Eh lo kalo ngomong ga usah deket kuping gue"nada ketus Ria yang ia tunjukan kepada Felys, ya Felys Nathania adalah sahabatnya Rianti dan Fania sejak kelas X namun hanya Fania yang berbeda kelas sedangkan Ria dan Felys satu kelas di kelas XI-IPS1 karna otak mereka berdua berbeda dengan otak Fania. "Hehe maafin gue ri"kata Felys diiringi cengiran tanpa dosa. "Jadi gini nih tadi pagi gue sama Fania liat, Darka jalan sama cew--"belum selese ucapan Ria langsung dipotong oleh Felys. "Sumpah demi apa?! Siapa cewe itu? Ko bisa Darka jalan sama cewe? Apa jangan jangan Fania sama Darka putus?"pertanyaan heboh keluar dari mulut Felys dan mereka tidak tau bahwa Fania semakin hancur. "Heh! Lo bisa ga usah heboh! Kasian Fania."Ria berkata dengan nada tinggi gara gara ucapan Felys barusan membuat Fania semakin hancur dan semakin menitihkan ait matanya. "Eh iyaa maafin gue yaa Fa, soalnya gue syok"sambil menggengam tangan Fania agar Fania lebih kuat. "Ya udah gue sama Felys bakal anter lo pulang sampe rumah kalo perlu gue sama Felys nginep dirumah lo"tawaran Ria langsung disetujui oleh Felys. "Lo berdua ga usah repot repot gue bisa pulang sendiri"tolak Fania dengan nada yang begitu lemah. "Gue sama Ria ga bakal repot kalo buat sahabat sendiri"sahut Felys. "Iya bener kata Felys kita itu sahabat, dan sahabat selalu ada disaat kita susah maupun senang"ucap Ria yang setuju dengan ucapan Felys. "Makasih kalian semua selalu ada disamping gue"sahut Fania disela isak tangisnya. Dan akhirnya mereka bertiga berpelukan. Setelah itu menuju parkiran ke tempat dimana mobil Ria terpakir.

***
Akhirnya mereka sampai di halaman rumah Fania. Dan segera turun dari mobil Ria. "Fa ko rumah lo sepi?"tanya Felys yang heran kenapa rumah besar Fania sepi. "Papa gue ke luar kota, kalo mama paling arisan kalo kakak gue entah kemana"jelas Fania dengan singkat. "Ya udah ayo kita ke kamar lo"ajak Ria yang cape hanya berdiri diambang pintu. Dan dijawab anggukan oleh Fania. Mereka menaiki tangga dan masuk ke kamar Fania, yang didominasi oleh warna putih dan biru muda. "Fa kita berdua boleh pinjem baju lo?"ucap Ria yang bingung mau memakai baju apa. "Iya boleh, lo berdua tingal pilih di lemari gue tuh"sambil menunjuk lemari yang berada disudut kamar. "Makasih Fa"ucap Ria dan Felys bersamaan lalu memeluk Fania. Dan mereka bertiga saling mengeratkan pelukannya sama seperti persahabatan mereka yang semakin erat.

*** jam 07:00 malam
Setelah mereka mandi dan sudah berganti pakaian kaos polos, mereka lalu berkumpul diatas kasur milik Fania. Dan tiba tiba hape Fania berbunyi menandakan ada notif line segera Fania mengambil hapenya itu lalu membukanya dan dilihatnya notif itu dengan miris, notif dari Darka yang tadi pagi berjalan beriringan dan bergandengan tangan dengan cewe. Dan semua itu membuat Fania menitihkan air mata. "Fa faa lo kenapa? Lo kok nangis?"nada khawatiran Felys yang tau bahwa sekarang Fania kembali menangis. Fania hanya menggeleng pelan. "Kalo lo kenapa napa bilang gue sama Felys"sahut Ria yang juga khawatir. Dan Fania sekali lagi hanya menggunakan bahasa isyarat dia hanya mengangguk. Lalu setelah itu Fania membuka notif dari Darka

Darka_gtg
Lo lagi ngapain? Maaf seharian ini gue ga bareng lo, gue sibuk. Gue harap lo baik baik aja.

Fania membaca notif itu dengan senyum miris dan melihat kata kata yang tertulis dari pesan singkat Darka 'maaf' 'gue sibuk' 'gue harap lo baik baik aja'
"Segampang itu lo ngucapin semua ini? Setelah semua yang lo lakuin ke gue tadi pagi? Lo bilang lo sibuk? Oh atau lo sibuk dengan cewe lain? Dan lo berharap gue baik baik aja?! Lo punya otak ga si Ka?!!"jeritan dari dalam hati Fania yang menggebu gebu ingin rasanya dia mengungkapkan semua itu secara langsung kepada Darka.

Faniaaa_
Gue baik. Lo tenang aja lanjutin aja apa yang sekarang lo lakuin asal itu buat lo bahagia.

***

Gimana ceritanya? Btw ini partnya panjang jadi moga aja kalian para readers enjoy!
Gimana nih nasib Fania? Kira kira mereka bersatu atau berpisah?
Hoaahoaaa pasti pada penasaran kan? Tungguin next partnya yaa:)

Jangan lupa vote dan komen, see youu and lovyu

Salam,
naa
8-10-2017

Aku Kau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang