Delapan

332 8 0
                                    

"Mama,, papa,,.." ucap Vina menitikan air mata. Karena melihat jasat orang tuanya dan darah-darah yang bersebaran di kamar.

"Ma... pa.. bangun.. jangan tinggalin Vina sm kakak.." ucap Vina.

Kakak.. aku akan ke kamar kak Nabila sama kak Rizki. Batin Vina.

Vina berlari ke kamar kakaknya, Kak Nabila.

"Kak.. ini Vina tolong bukain dong kak.. kak" teriak Vina.

Tidak ada jawaban dari sang kakak.

"Kak.. ini Vina tolong buka pintunya kak.." teriak Vina lebih keras. Lalu Vina mendorong pintu kamar kakaknya, Nabila.

"Kakak... Hiks.. Hiks.. Kak, jangan tinggalin Vina. Cuma kak Nabila temen curhat yang paling baik. Kak.. " teriak Vina. Aku harus ketemu sama kak Rizki. Batin Vina.

Sesampainya didepan pintu kamar kak Rizki, tanpa mengetuk pintunya Vina langsung masuk dan menemukan kakaknya yg bernasib sama seperti kak Nabila. "Kakak... Kak Rizki.." Teriak Vina.

Ya Allah, aku harus tinggal dengan siapa lagi. Aku udah gak punya siapa-siapa lagi selain keluargaku.. Hiks.. Hiks..

Bersambung...


Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang