Part 7

484 80 8
                                    

Sesampainya Al di restoran, dia langsung masuk ke dalam dan seperti biasa dengan ramah menyapa para karyawan.

"Aduuuh pak Al....benar-benar ganteng....pagi-pagi udah kelihatan segar."

"Yaaaaa..betul banget...pagi-pagi udah liat pemandangan yang sejuk, hahaha...."

"Selamat pagi semuanya...sebentar lagi restoran akan buka, semoga hari ini, restoran kita laris, dan kita bisa bekerja dengan lebih giat dan semangat lagi. Semuanya berjalan dengan lancar." Beberapa kalimat yang keluar dari mulut Al sesaat sebelum restoran dibuka, dia memberikan breafing pagi untuk seluruh karyawan.

                                ***

"Dok....pacar dokter, tampan ya." Ucap suster yang sedang berada bersama dengan Yuki.

"Haaaaah ?"

"Iya, pacar dokter tadi memang tampan."

"Pacar yang mana sus ?"

"Aaah...dokter Yuki suka pura-pura."

"Aaah...suster ada-ada aja."

"Dokter dan pacar dokter terlihat serasi, yang satu tampan..dan yang satunya lagi cantik."

Yuki pun hanya bisa tersenyum mendengar perkataan suster itu.

"Dok...itu ada pasien baru datang dari mobil ambulance...."

"Ayo kita lihat !"

Yuki dan suster itu pun berlari ke arah mobil ambulance melihat pasien yang terlihat luka parah akibat tusukan di perutnya.

"Suster, bawa pasien ke ruang operasi sekarang juga !" Pinta Yuki setelah melihat keadaan pasien, jika tidak ditolong segera mungkin, maka pasien akan segera meninggal dunia.

Pasien pun dibawa langsung ke ruang operasi, dan disana sudah disiapkan alat, dan Yuki pun segera masuk untuk memulai jalannya proses operasi itu.

Di dalam ruang operasi, terlihat Lusia dan Kley yang sedang mengamati pasien. Kali ini Kley hendak mencabut nyawa pasien tersebut. Tapi, Lusia mendekati Kley dan mengatakan sesuatu padanya, "Kak...apa yang akan kakak lakukan pada bapa itu ?"

"Aiiiiiiish...kamu kenapa berada disini ? Ini adalah urusanku."

"Lihat kak ! Kasihan bapa itu. Apa kakak tidak punya seorang bapa ?"

"Heeeiii...aku ini adalah malaikat pencabut nyawa, dan tugasku adalah mencabut nyawa manusia."

"Kenapa kalian kejam sekali ? Jika saja, kalau kakak sebagai manusia apakah kakak merasakan hal yang sama ?"

"Aduuuuh....kamu itu masih anak kecil, jadi kamu tidak tahu apa-apa."

"Aku itu anak kecil yang pemikirannya dewasa, taaau !"

"Aiiiiisssh....susah ngomong ama anak kecil."

                                  ***

Ponsel Yuki pun bergetar, dan tertulis nama 'Mommy' di layar ponselnya, "Hallo mom...."

"Hallo ibu dokter...apa kabar ?"

"Hmm...baik mom...mommy, apa kabar ? Sehat kan ? Daddy sehat juga kan ?"

"Sehat sayang....kamu kapan pulang ? Mommy kangen nih."

"Belum tahu juga, mom. Paling juga, nanti aku ambil cuti, jadi bisa pulang."

"Yuki...."

"Ya mom ?"

"Mommy mau ngenalin seseorang sama kamu, sayang."

"Whaaaaat ? Mommy...ya ampuun, masih jaman jodoh-jodohan ?"

Angel of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang