Part 6

2.1K 250 34
                                    

"nagisaa~ ko lama?" panggil karma dari ujung koridor. "are? koro-sensei, sekolah udah selesai dari tadi~ kalau mau lanjut ngajar ya besok aja." cibir karma saat melihat nagisa sedang bersama koro-sensei.

"urk" koro-sensei menunjukkan muka kesal. "kalau muridnya kayak kamu, seharian ngajar juga kayaknya gak cukup. :v" balas koro-sensei.

"apa??" kaget karma, tidak terima. "sudah, sudah karmaa" nagisa kebingungan. menggaet tangan kiri karma dan menghadap koro-sensei.

"sensei, kami pulang dulu! terima kasih sensei!" senyum nagisa tulus sekaligus ceria sambil menggeret karma agar ikut bersamanya.

"tapi nagisa gue belom selsai ngomong" nagisa tak mendengarkan. "ey, nagisaaaa. nagisaaaa" tapi nagisa tak perduli. karma bisa saja melepas gaetan tangan nagisa, tapi karma hanya mendengus, membiarkan nagisa menariknya.

"... hah~ indahnya masa muda~" gumam koro-sensei mangut-manggut sendiri sambil tersenyum mencurigakan, memperhatikan nagisa dan karma yang terlibat perdebatan kecil, tapi terlihat menyenangkan.

***

"karma" panggil nagisa saat mereka ditengah perjalanan.

"hm?"

"ada yang mau aku omongin."

karma langsung berhenti berjalan, merasakan atmosfer berubah menjadi serius. menatap nagisa. nagisa juga ikut terhenti disebelah karma.

"karma" nagisa menatap karma, tersenyum, "aku suka kamu."

hening.

karma hanya terpaku menatap nagisa. melihat nagisa dengan seksama. seolah baru pertama kalinya menyadari bahwa ternyata orang yang berada dihadapannya adalah nagisa.

perlahan tapi pasti, telinga karma memerah. serius serius serius serius serius serius serius serius serius serius serius serius??? yak, hanya itu yang ada di otak anak jenius kita saking girangnya.

"hahaha", geli nagisa, sadar akan telinga karma yang memerah, walau nagisa juga menyadari ada sedikit seburat merah dipipi nagisa sendiri.

"k-kenapa ketawa!?" karma berusaha sangar, entah karna apa, tapi gak berhasil. :v hal ini lebih membuat telinganya memerah total.

"karna karma kawwaii" jujur nagisa lanjut tertawa.

"urk..." karma makin gak ngerti. gue kawwaii??? "......gue begini hanya khusus dihadapan lu doang kali." gumam karma kesal.

"huh?"

"anyway nagisa," karma berhenti berbicara sejenak, mendekatkan diri kepada nagisa dan berbisik, "akhirnya lu ngaku juga kalau lu suka gue. mehehehe" karma the devil is back ==; 

nagisa blushing. "Apa-apan sih!!"

karma hanya tertawa jahat(?) sambil menjaga jarak dari nagisa yang ngamuk. dasarr!! dia bener-bener suka ngusik orang! batin nagisa.dan nagisa tahu, ada hal lain yang masih harus disampaikan.

"Tapi Karma, aku gak mau hal ini ganggu belajarku." Aku Nagisa. "Fokusku jadi terbagi."

"Ah... lu jadi sering mikirin gue yak, dari pada nyari cara buat bunuh Koro-sensei." Santai Karma sambil nyengir menyebalkan.

Nagisa kesal walau mukanya memerah, "bodo Karma."

"Kalau gitu Nagisa..." Karma mendekati Nagisa hingga hanya menyisakan sedikit jarak diantara mereka. "... lu maunya kita gimana?" Tanya Karma jentel dengan senyum lembut yang dia sendiri gak sadari. Sadar atau tidak, Nagisa sudah menjadi hal yang penting baginya. Karma ingin menghargainya. Kalaupun jika memang dia tahu hal ini, harga dirinya gak akan membuat Karma mengakui keras-keras kalau Nagisa mampu mengontrolnya.

"Um... kita jaga jarak dulu", jawab Nagisa sambil mundur selangkah.

"Oh... tapi tetep deket seperti teman sewajarnya gak papa kan~" Karma maju selangkah.

"Iya gapapa sih", Nagisa mundur selangkah lagi. "Kaya biasa setiap hari aja- KARMA" sentak Nagisa kesal saat Karma ingin maju selangkah lagi. "Mau seperti ini terus sampai mentok tembok??"

"Ahahaha sorry" Karma tertawa geli. "Okeh. Gue setuju. Lagi pula membunuh Koro-sensei adalah prioritas utama gue sekarang."

"Kalau gitu kenapa nembak =_="

"Well, gue penasaran sama respon Nagisaku~" jawab Karma dengan nada bercanda. "Dan Nagisa, gue emang setuju kita jaga jarak dulu. Gue juga bakalan bersikap biasa dikelas atau sekitar elu, tapi gue punya syarat."

Nagisa menatap Karma curiga, "...apa?" Berharap bukan sesuatu yang aneh.

"Kiss" Karma nyengir devilish, "cium gue sehari sekali buat asupan gue."

Nagisa menyesal bertanya.

assassination classroom fanfic [KaruNagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang