Lost

176 10 9
                                    

Background Music:
Yiruma - Kiss The Rain

Play the bgm first on mulmed or your music list

Story begin~
Happy reading~

tit tit

Suara monitor detak jantung terdengar hingga ke gendang telingaku. Aku mencoba menggerakkan tangan, namun tak bisa. Ku coba sekali lagi dengan menggerakkan kaki ku, tetap tak bisa.

Aku tak menyerah, aku mencoba membuka kelopak mataku. Namun. . . Mengapa rasanya berat sekali? Bahkan membuka sedikitpun tidak. Seolah ada lem yang merekat kuat pada kelopak mataku.

Mengapa saraf ku tak merespon sama sekali? Padahal aku bisa mendengar semuanya.

Hingga akhirnya suara isakan pelan dari ibuku menyapa telingaku. Lalu suara ayah yang bergumam pelan berusaha menenangkan ibu. Kak Erik? Aku tak mendengar suara kakak ku, barang sedikitpun.

Ku dengar isakan ibuku semakin keras.

"Kenapa Ily tidak bangun? Kenapa? KENAPA ADRIAN??"

Aku menangis mendengar jeritan ibuku. Ingin ku rengkuh tubuh ibuku dan ku tenangkan dia. Namun sayang, tangan dan kaki ku tak mau merespon. Bahkan kelopak mataku tak dapat terbuka.

"Tenanglah Anna, Ily akan baik-baik saja. Aku yakin Ily gadis yang kuat" Ucap ayahku. Entah apa yang akan ku lakukan sekarang aku tak tahu.

'Sialan! Kenapa mataku tak bisa membuka'

"KAU GILA? ILY SAAT INI KOMA ADRIAN MANA MUNGKIN DIA BAIK-BAIK SAJA, SIALAN"

BRAKK

Apa?

'A-aku k-koma?' Ucapku dalam hati. Aku menangis dalam hati, meratapi nasibku yang tak beruntung.

"Anna. .Tenanglah, kita harus terus berdo'a semoga Ily segera sembuh dan bangun dari koma nya" Ucap ayahku.

"Tak bisa Adrian. .hiks. .Aku. .hiks. .Ingin. .Hiks. .menggantikan. .Ily"

Aku berteriak dalam hati, menangis, meraung bahkan mengolok-olok.

Kenapa takdir ku begini Tuhan? Apa Engkau mencoba mempermainkanku?

'Penyakit sialan! Lihat karena dirimu ibuku menangis!"

Aku menangis dalam hati di saat ibuku menjerit tak karuan.

Brakk

Ku dengar pintu terbuka. Entah siapa yang masuk. Yang jelas ada banyak pasang kaki yang melangkah mendekat menciptakan derap langkah yang berirama.

"Nyonya Anna, anda harus sabar" Ucap pria-mungkin seorang dokter?

"MANA MUNGKIN AKU BISA TENANG, ANAKKU TENGAH SEKARAT! APA YANG ADA DI PIKIRAN KALIAN???"

"KAU SEBAGAI DOKTER HARUSNYA BISA MENYEMBUHKAN ANAKKU!" Jerit ibuku.

'Tenanglah ibu. .'

"Anna, tenanglah. .Suaramu bisa mengganggu pasien lainnya" Ucap ayahku.

"AKU TAK PEDULI, AKU HANYA ING- Akkkhh" Ucapkan ibuku terpotong oleh ringisan nya.

Apa yang terjadi apa ibuku?

Mengapa setelahnya aku tak mendengar suara ibuku lagi? Bahkan. . Aku tak mendengar apapun. . Apa yang terjadi?

'Ibu. .'

'Ayah. .'

'Kak Erik. .'

'K-kalian d-dimana?'

Ayah. . Peluklah akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang