Beberapa hari setelah Edenia dan Selenica merasakan kalau Sinbad telah memasuki istana suci, hujan telah menguyur selama 3 hari berturut-turut. Selenica yang terdiam hanya bisa berpikir apa yang terjadi setelah Sinbad pergi kesana? Aku tidak merasakan kehadiran Ugo ataupun rukhnya sama sekali, dan hujan ini telah membuat ia sedikit khawatir.
Didalam air hujan yang terus mengalir, Selenica merasa dirinya dipanggil. Ia pun menengok ternyata itu adik kembarnya, Edenia memanggilnya. Edenia berkata kalau Kouha, Kouen sudah ada di meja makan untuk berdiskusi. Ia pun mengikuti Edenia menuju ruang makan. Bagusnya, Kouran and Kouryoku sedang tidur. Inilah kesempatan yang pas untuk berdiskusi.
Mereka pun duduk bersama di meja makan.
"Kalian tahu kenapa kalian dipanggil kemari?" tanya Selenica.
Edenia dan Kouen mengangguk, Kouha hanya bingung.
"Ada apa sebenarnya?" tanya Kouha.
"Kouha, beberapa hari yang lalu aku dan Nee-san merasakan keberadaan Sinbad yang telah memasuki istana suci." balas Edenia.
Kouha terkejut bukan main.
"Apa? kau yakin tentang hal itu?"
Selenica mengangguk dengan jawaban Kouha.
Edenia menghela nafas panjang, setelah itu mereka hanya diam dan berpikir dan akhirnya karena tidak tahu apa yang harus dilakukan mereka bubar kembali ketempat masing-masing.
~Keesokan harinya~
Hari ini biasa saja bagi kedua saudara kembar itu, tapi kali ini Edenia punya firasat buruk. Mereka melihat kalau Sinbad menyiarkan siaran secara langsung di digedung Aliansi Internasional, mereka pun kaget Muu dan Takeruhiko dan Sinbad pun berada disana. Selenica khawatir tentang keberadaan Ugo. Kouen kaget melihat Kougyoku yang tidak jadi keluar dari aliansi.
"Apa yang terjadi disini? Katamu Sinbad pergi ke istana suci, Selenica?" kata Kouen kebingungan.
"Ah, iya. Apakah dia kembali begitu cepatnya? dan apa terjadi pada Ugo? Aku merasa perasaan yang tidak enak. Sepertinya semua orang berubah. Kupikir Alibaba dan Aladdin tahu hal ini, juga Hakuryuu dan Judal." balas Edenia.
~Selenica POV~
Kami semua hanya menatap layar itu bersama. Aku sangat tidak suka dengan cara kembali ke pada rukh. Ini semua benar-benar gila, aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Sinbad sendiri. Aku cemas, karena Kouen hanya diam. Sementara, anakku dan keponakanku juga, Kougyoku dan Koumei telah di cuci otak oleh Sinbad.
"Aku merasakan Aladdin telah pergi menuju gedung internasional aliansi bersama Alibaba, Judal dan Hakuryuu. Mereka akan segera pergi ke istana suci." kataku.
"Jadi apa yang akan kita lakukan?" balas Kouha.
"Kita harus melakukan sesuatu selagi mereka disana. Kita akan menunggu jika kupikir sudah saatnya bertindak, kita akan pergi. Kuharap semuanya tidak akan lebih buruk lagi dari ini tetapi aku salah." balas Edenia.
"Apakah semua akan lebih buruk lagi?" tanya Kouen.
"En-Nii, menurutmu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" balas Kouha.
Kouen menggelengkan kepalanya.
"Kita akan diam untuk sementara waktu, Kouha. kita akan menunggu kesempatan yang bagus. Serahkan semuanya kepada Aladdin dan yang lainnya untuk sekarang." balas ku lagi.
Aku harap kau bisa melakukan sesuatu Aladdin, aku melakukan sesuatu disini terlebih dahulu, dunia menjadi tambah buruk, lagian aku juga khawatir dengan Ugo. Sepertinya dia telah di kalahkan oleh Sinbad sendiri. Inilah skenario terburuk yang pernah ku hadapi dalam hidupku. Kuat aku Sheba dan Solomon juga Wahid, Tess, dan yang lainnya. Aku berdoa untuk yang terbaik demi masa depan dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanfictionCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.