PROBLEM

83 46 230
                                    

Kulangkahkan kakiku di lorong ROASH TOWER dengan perasaan campur aduk. Aku tak tahu kenapa aku sangat gelisah. Masalahnya FOM memanggilku di saat suasana sedang kacau.

Krek!

"Yo,Fucking Old Man." Sapaku santai berusaha mencairkan suasana. Walaupun cara bicaraku terdengar santai sebenarnya aku sangat gugup. Kepalaku tak berhenti memikirkan alasan pak tua ini memanggilku. Apa dia akan menanyakan tanggapanku soal Peter? Atau dia ingin menanyakan apa aku masih berkomunikasi dengan Cloud? Atau dia akhirnya akan menginterogasiku tentang kematian Letty? Apa dia tahu sesuatu? Sial,kepalaku rasanya akan meledak.

"Sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana liburanmu?" Ucapnya basa-basi.

"Langsung ke intinya saja." Balasku cepat. Rasanya tanganku terasa dingin sekarang. Aku ketakutan. Aku punya firasat buruk.

"Baiklah,Rashlee kau selalu saja menghancurkan kesenanganku. Sekarang aku yang akan menghancurkan kesenanganmu." Ucapnya dengan nada rendah. Aku mengernyitkan dahi mendengar perkataannya.

"Apa maksudmu?" Ucapku bingung. Aku curiga dia akan melakukan hal buruk padaku.

"Kau kutugaskan untuk menyamar menjadi seorang siswi baru di sebuah sekolah. Di sanalah harus menemukan targetmu. Silahkan lihat daftarnya." Balasnya. Aku mengernyitkan dahi mendengar perkataannya. Apa-apaan dia? Apa membunuh saja tidak cukup baginya? Apa maksudnya menyuruhku berbaur dengan anak-anak tak berdosa? Sepertinya pria tua ini mulai melewati batas karena aku selalu menurutinya.

"Apa? Kenapa aku harus menyamar? Bukankah aku bisa melakukannya tanpa harus menyamar? Jangan membuatku jijik dengan permainan bodohmu pak tua!" Geramku padanya. Aku menggigit bibir bawahku saat kurasa nafasku mulai menggebu. Sial! Sebenarnya apa rencananya!

"Jangan bercanda,kau pikir siapa kau bisa menolak?" Balasnya meremehkanku. Sial,beraninya dia mengatakan itu padaku.

"Memangnya siapa kau bisa memutuskan apa yang harus kulakukan?" Balasku sarkas. Aku juga bisa berlaku tidak tahu diri sepertinya.

"Jangan membuat kesabaranku habis dan lihat saja daftar itu." Ucapnya memaksaku untuk mengambil berkas itu. Kukepalkan tanganku sambil menghela nafas. Sial,aku selalu saja tak bisa melakukan apapun. Pada akhirnya aku hanya bisa mengumpat.

"Kau adalah manusia busuk yang paling menjijikkan. Aku bahkan ragu menyebutmu manusia." Umpatku. sambil mengambil berkas itu. Biar saja dia mendengarnya! Karena dia memang bajingan tua.

"Jangan mati." Gumamnya. Aku berdecih mendengar gumamannya. Dasar pria bodoh!

"Aku takkan mati sebelum membunuhmu." Balasku sambil berjalan keluar.

***

Suasana malam terasa begitu dingin. Apalagi aku baru saja keluar dari ROASH TOWER yang memiliki aura mencekam. Rasanya aku baru saja bisa bernafas lega. Cih,kenapa dia malah memutuskan untuk membuatku terpisah dari teman-temanku! Apa dia sengaja memisahkanku dengan mereka agar rencana pemberontakkan kami gagal? Ck!

Kret!

Aku menghentikan grimmcarku di depan Magz. Aku harus segera memberitahu mereka soal ini. Dengan cepat aku memasuki gedung itu. Terlihat sudah banyak S-Assassin di sini. Ya karena ini memang tempat perkumpulan S-Assassin di malam hari. Tenang saja,semua S-Assassin benar-benar seperti saudara dan tidak akan ada yang buka mulut soal apapun yang dikatakan di sini. Lagipula tak ada satupun orang yang berada di pihak FOM. Mereka ada di sini hanya karena tak bisa lepas dari Shadow.y

"Rash!" Panggil Aby. Aku pun segera mempercepat langkahku menuju meja mereka. Semua orang sudah di sini. Kulihat ada Sam,Aby,Cecil,Bogz dan Annie.

"Ada apa dengan wajahmu?" Pertanyaan Cecil langsung membuat semua orang tersadar. Akhirnya mereka semua pun terfokus padaku. Aku tak menjawab perkataannya dan menjatuhkan tubuhku di kursi. Setelah itu baru aku membuka suara.

"Aku baru saja dari ROASH TOWER dan aku mendapat masalah." Ucapku. Mereka pun mengerutkan alis mendengar jawabanku.

"Ada apa? Apa ini ada hubungannya dengan Letty?" Tanya Sam menebak. Tiba-tiba suasana menjadi sangat tidak nyaman. Ya karena kematian Letty benar-benar menjadi pertanyaan besar bagi kami. Wajar saja dia mengira hal itulah yang menjadi masalah. Aku pun menggeleng untuk menjawabnya. Kuhembuskan nafas kasar dan membuka suara.

"Dia mengirimku untuk menyamar di sebuah sekolah." Jawabku. Mereka saling bertukar pandang sambil menatapku tak percaya.

"Apa?" Ucap Annie tak percaya.

"Dia bilang aku harus menyamar untuk menemui targetku." Jelasku. Aby menggeleng cepat sambil menangkup wajahnya.

"Shit! Dia mencoba menjauhkanmu dari kami." Ucapnya frustasi. Kudengar Cecil berdecih sambil menyandarkan tubuhnya di kursi. Dia mendongakkan kepalanya sambil memejamkan mata.

"Setelah Cloud sekarang kau juga?" Ucap Bogz dengan penuh rasa kecewa. Aku pun mengalihkan pandanganku dari Cecil. Kutatap Bogz dengan mata lesuku. Sekarang saja aku sudah cukup frustasi. Mungkin aku yang paling frustasi daripada mereka semua.

"Aku juga sama frustasinya dengan kalian. Tapi bukankah ada hal yang harus kita persiapkan?" Ucapku berusaha membuat mereka tetap fokus. Karena merenung tidak akan menyelesaikan masalah dan malah membuat masalah baru. Kami harus mengabaikan ketakutan kami dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan,bukan?

"Pesawat itu tidak akan siap untukmu,Rash." Ucap Aby putus asa. Dia menatapku dengan tatapan sendu. Aku pun membalas tatapannya. Padahal dia sangat bersemangat membuat pesawat itu untukku. Tapi sekarang aku bisa apa?

"Aku tidak bisa memikirkan apapun. Tolong jangan tanya pendapatku." Sahut Annie sambil memijat pangkal hidungnya. Aku menggigit bawah bibirku mendengar perkataannya.

"Tunggu,kenapa kita harus sefrustasi ini? Bukankah Rashlee hanya perlu menyelesaikan misinya dengan cepat dan kembali?" Sahut Sam dengan nada senang. Aku menghembuskan nafas kasar mendengar perkataan Sam. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini.

"Kau tidak mengerti Sam. Berdasarkan pengalamanku,orang seperti Rashlee yang dikirim untuk melakukan misi akan terus-menerus diberi misi di luar markas. Sehingga dia tidak ada waktu untuk kembali. Jika itu terjadi Rashlee benar-benar tidak akan bisa bertemu dengan kita lagi." Ucap Bogz menjelaskan mengapa kami semua terlihat lesu.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita tak tahu langkah Master selanjutnya. Kita juga tidak bisa mencari kemungkinannya." Ucap Sam. Tak ada satu pun yang membuka suara untuk menjawab perkataan Sam. Keheningan selama beberapa saat menyelimuti kami. Hingga akhirnya Aby membuka suara.

"Kita antisipasi saja. Rash,pinjamkan Shyfmu." Aku mengernyitkan dahi mendengar permintaan Aby. Tapi aku tetap mengikuti permintaannya walaupun aku gak mengerti untuk apa.

"Aku akan berusaha meretasnya agar kami bisa menghubungimu lewat benda ini juga." Ucapnya sambil mengangkat Shyfku yang berada di tangannya. Aku tersenyum tipis mendengar semangatnya. Tapi apa dia bisa melakukannya dengan cepat?

"Kau yakin bisa melakukannya dalam waktu semalam?" Tanyaku padanya. Dia tersenyum tipis sambil menatapku.

"Serahkan padaku." Ucapnya. Baiklah sebaiknya kita coba.


##
Tbc?
-Life For Dance
.COLD.

DESIRE TO SAVE 1- THE CRUEL WORLD (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang