Cessa Arestarizky. Dia adalah perempuan cantik dan sangat ramah. Maka tak jarang pula Cessa mendapat banyak sapaan dari orang-orang yang mengetahui tentang nya. Dan Cessa mempunyai seorang kakak yang bernama Cassandra Aresgatama. Jarak umur Cessa dan kak Sandra terpaut 4 tahun. Cessa sekarang sedang menjalankan Ordik terakhirnya. Dan seharusnya kak Sandra sudah lulus tahun ini. Tetapi sepertinya kelulusannya tertunda, mungkin karena mata kuliah yang dia ambil banyak yang mengulang dan padahal dia lumayan cukup pintar. Bahkan Ayah dan Bunda sangat membanggakannya. Entahlah aku tidak mengerti.
Hari ini seperti biasa, rutinitas Cessa sebelum berangkat ke kampus yaitu mengikuti ayah nya. Cessa hanya ingin memastikan ayah nya sampai di kantor dengan selamat. Setelah melihat ayah nya sudah memasuki kantor, Cessa langsung memutar arah untuk menuju ke kampusnya karena sekarang jam menunjukan pukul 07:15.
Jam sudah menunjukan pukul 07:45 dan Cessa sudah terjebak dalam kemacetan selama 30menit. Cessa tidak pernah habis pikir kapan Jakarta akan bebas dari kemacetan? Ya, Cessa sekarang sedang berada di dalam metro mini dan di tengah kemacetan kota Jakarta. Membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk Cessa sampai di kampusnya. Sesampai nya
di kampus, Cessa langsung berlari agar sampai pada kelasnya karena kelas Cessa hari ini sedang mengadakan kuis. Sesampai nya di depan kelas, Cessa hanya berdiam diri karena Cessa tidak tahu harus memasuki kelas itu atau tidak karena kuis itu sedang berlangsung. Yang sekarang Cessa bisa lakukan adalah mondar-mandir di depan pintu kelas nya seraya memikirkan alasan yang akan diberikannya nanti jika ditanya mengapa ia baru datang.Saat Cessa sedang panik bagaimana caranya ia memasuki kelasnya, tiba-tiba ada yang menggenggam tangannya dan menariknya ke arah depan pintu kelas nya. Dengan pede nya membuka pintu lalu memberikan salam kepada Dosen yang sedang menoleh ke arahnya dan memberikan tatapan tajam. "sekarang jam berapa?! Kenapa kamu baru datang? kamu kan tau kalau hari ini kita mengadakan kuis!" Cessa yang mendengar nada bicara dosen tersebut hanya diam dan tak berani berkutik. "dia telat gara-gara saya pak. Ban saya bocor dijalan jadi saya harus menambalnya dulu pak. Tadinya dia udah mau naik angkutan umum pak tapi saya larang. Saya menyuruh dia untuk menunggu saya" ucap pria tersebut seraya memberikan ponsel nya untuk memberikan bukti bahwa ban pria tersebut benar-benar bocor. Dosen tersebut lalu melihat kearah Cessa "yasudah kalau begitu kamu boleh mengikuti kuis hari ini. Tapi untuk hari ini saja. Jika kamu mengulangi hal ini jangan harap kamu bisa memasuki kelas ini. Yaudah kamu duduk sana" perintah dosen kepada Cessa. Rasa taku dan rasa senang menjadi satu ketika mendengar perkataan sang dosen bahwa dia masih bisa mengikuti kuis hariini.
Saat Cessa ingin beranjak untuk duduk di kursinya, tiba-tiba pria tersebut menariknya lalu menepuk ujung kepala Cessa "isi kuis nya yang bener ya. Nanti aku kasih hadiah" Cessa yang mendengar itu langsung membulatkan mata nya dan banyak pasang mata yang melihatnya langsung berbisik ricuh membicarkan hal yang terjadi di depan kelas nya. Tanpa rasa berdosa, pria itu berlenggang pergi meninggalkan kelas. Saat Cessa sudah duduk dikursi nya tiba-tiba saja Alana mendekat "gilakkkkk yang tadi ganteng banget Ces! Lo ada hubungan apa sama dia? Hayoooo ngaku Cessss. Gila yaaa Ces lo dianterin ke kelas sama senior hits di kampus ini" Cessa yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Alana "apaan sih Naaa aku aja nggak kenal sama dia" jelas Cessa pada Alana "ahhh demi apa lo nggak kenal sama dia?! Lo tinggal di pedalaman mana sih Cesssss. Dia itu Galensyah Antariksa pria tertampan di kampus Cesss" Cessa mendengus kesal karena sahabat nya ini tidak mempercayai nya "iyaaa Naaa aku emang nggak kenal sama dia dan aku aja baru tau nama nya barusan dari kamu. Udah ahhh aku mau ngerjain kuis dulu. Nanti nilai aku jelek. Huft"