~03~

90 4 0
                                    

Cerita sebelumnya...

Mereka telah tiba di desa Asri Hijau dan akan memulai syuting mereka esok harinya. Ketika tiba disana, Nirmala sempat melihat hal yang sedikit aneh di desa itu. Mbok Rinah juga menceritakan hal yang agak mengejutkan Mereka tentang hutan itu. Sebuah cerita yang membuat bulu kuduk Mereka menjadi merinding.

*

*

*

"Hutan angker?" kata Mereka dengan perasaan takut yang mulai merayapi pikiran mereka.

"Benar. Hutan itu adalah hutan yang angker. Setiap manusia yang masuk kesana pasti tidak akan pernah kembali lagi. Dulu ada seorang pemuda dari kota yang nekat untuk masuk kedalam hutan itu karena tidak percaya dengan omongan warga, dan hingga sekarang pemuda itu tidak pernah kembali lagi kemari. Padahal barang-barang dan mobil milik pemuda itu masih tertinggal disini. Makanya Desa ini sangat mengeramatkan hutan itu" kata Mbok Rinah menjelaskan.

"Sebagai orang baru disini saya cuma ingin mengingatkan kalian saja agar kejadian dulu tidak terulang lagi" lanjut Mbok Rinah.

"Apa tidak ada kemungkinan kalau pemuda itu ternyata tersesat lalu mencari jalan lain dan keluar dari hutan ini? Atau mungkin saja pemuda itu sebenarnya telah meninggal didalam hutan karena diterkam binatang buas?" tanya Nirmala kurang percaya.

"Itu tidak mungkin! Karena hutan ini dikelilingi jurang yang sangat dalam. Dan satu-satunya jalan hanya melalui desa ini. Kalaupun pemuda itu sudah meninggal, tentu warga akan menemukan mayatnya. Tapi bagaimanapun cara yang dilakukan warga untuk mencari pemuda itu hasilnya tetap nihil. Bahkan sejumput rambut dari pemuda itu tidak ditemukan sama sekali. Warga desa ini percaya bahwa pemuda itu telah dibawa oleh penghuni hutan ini untuk dijadikan tumbal karena kesombongannya itu" kata Mbok Rinah tegas sambil memandang tajam kearah Mereka.

Mendengar penjelasan dari Mbok Rinah tersebut, kontan saja membuat Mereka menjadi ketakutan. Rencana mereka untuk melihat-lihat hutan itu segera mereka batalkan karena tidak ingin mengalami hal yang sama dengan pemuda dari kota itu.

"Saya rasa malam sudah begitu larut. Sebaiknya kalian segera beristirahat. Kalau kalian ingin memerlukan sesuatu, saya selalu ada dibelakang" kata Mbok Rinah.

"Baiklah Mbok. Kami rasa malam ini ngobrol-ngobrolnya cukup sampai disini saja. Terima kasih atas informaisnya. Kami pasti akan mematuhi peringatan itu" kata Wina.

Mereka beranjak dari tempat itu dengan perasaan lega karena dari tadi selalu dicekam dengan perasaan takut saat mendengar cerita Mbok Rinah tadi. Mbok Rinah memandang kepergian mereka dengan pandangan yang tidak bisa dijabarkan. Sesampainya dikamar mereka masing-masing, Mereka segera menuju tempat tidur untuk melepas penat. Tapi dikamar dua yang ditempat oleh Nirmala, Diana, Khayla, Natalia dan Wima masih terdengar pembicaraan diantara mereka.

"Seram banget ya hutan itu. Aku kira tadi tuh hutan enggak seangker kelihatannya" kata Natalia.

"Iya. Padahal aku tadi rencananya mau jalan-jalan kesitu setelah syuting" sahut Diana.

"Gagal deh rencana kita" kata Natalia dengan malas.

"Kitakan masih bisa lihat-lihat desanya. Desa ini juga sebenarnya keren banget kok" ucap Wina memberikan solusi.

"Kalian percaya dengan cerita Mbok Rinah tadi?!" tanya Nirmala sambil bangun dari baringnya dengan tiba-tiba membuat kaget teman-teman sekamarnya.

"Ya ampun Nirmala! Kamutuh mau bikin kita jantungan apa. Ngagetin aja" kata Diana dengan sewot sambil mengusap-usap dadanya.

"Iya. Nih anak suka banget bikin kita jantungan. Untung dalam riwayat keluarga aku enggak ada yang punya penyakit jantung" tambah Natalia.

"Penyakit jantung malah bawa-bawa keluarga. Kamu nih gimana sih Nat. "Ucap Khayla menetralkan suasana yang sedikit heboh. Padahal sebenarnya Khayla juga terkaget-kaget dengan ulah Nirmala.

Hutan Angker Terlarang🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang