01-Hukuman

8 1 0
                                    

Hukuman telak telah dijatuhkan kepala sekolah kepadanya, "kamu tau kesalahan mu?" Cewek itu mengangguk samar, "telat lebih dari tiga kali secara berturut?" Kepala sekolah itu mengangkat dagunya, "bapak kasih hukuman kamu bersihin lapang sampai bersih, kalau belum bersih ga boleh pulang," Melza Oktavia Olive Nabila tercengang.

"Ini guru sarap apa!? Beresin lapangan, sendirian, musti bersih!? Bodo amat, sabar-sabar"

Elza mengangguk patuh, setengah hatinya berkata tidak ikhlas, setengah hatinya berkata kerjakan saja.

"Permisi pak," Elza keluar dari ruang guru sambil menatap sepatunya.

Sruk.

Elza mendongkak, ada jeda beberapa detik namun ia hanya menatap bet anak itu, kelakuannya setiap bertemu orang baru. Bergegas ia mengucapkan permisi, dan hengkang dari tempat itu.

"Sabintang? Thoriq? A R? Kayak pernah denger tapi dimana ya?" Setelah mengucap itu ia menggeleng-geleng, "dih, siapa dia siapa elu Za?" Ia segera kelapangan sekolah yang lumayan besar, "bersihin berapa lama gue?"

Hologram

Ingin rasanya Elza pergi kekantin sekarang, lapang sudab dipenuhi anak laki-laki yang bermain basket, kebanyakan angkatan dia yang beruntung masih kelas XI.

"Nih gue tau lo cape," seseorang melemparnya teh kemasan yang dingin, "songong lo ya Kuk!" Panggilan sayangnya kepada sahabatnya, Kookie, nama aslinya sih, Az-Zahra Dega Rahma, "bacot lu Mol, minum aja apa susahnya?" Cimol--panggilan sayang Zahra pada Elza, "cimol lima ribu ngga ada?" Zahra memutarkan bola matanya, "mau nguras duit gue lo?" Elza tertawa hingga membungkuk, "apa yang lucu?"

"Muka lo!"

"Gue?"

"Iya, serius"

"Ah tau lah gue mah,"

"Si ogeb, untuk cintah."

Hologram

Menjelang sore lapang itu baru bersih, karena 2 kali istirahat itu sama dengan anak basket main basket disitu, lalu buang sampah semena-mena.

"Elza!" Yang memiliki nama mendekati sumber suara, "ya pak?"

"Bapak ganti hukumannya," mendengar itu Elza ingin segera sujud syukur rasanya, "diganti dengan kamu mata-matai anak berandalan bersama Sabintang," --atau mungkin ia ingin menggaplok guru itu bolak-balik.

"Tugasnya menyenangkan, tidak ikut belajar, atau kamu bisa belajar bersama Bintang, diperpustakaan, dan ya mengelilingi sekolah mencari murid pelanggar aturan."

"Nampol guru dosa kagak sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HologramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang