Ada yang kangen sama Bang Arka dan Dedek Silvy?
#enjoyreading
***
"Hai bro, apa kabar? Lo beberapa hari ini gue liat lo lemes amat. Nggak dikasih makan sama emak lo ya," celetuk Tama, teman sekelas Arka sambil menepuk pundak Arka, dan Arka hanya mengangkat kedua bahunya.
"Gue denger-denger beberapa hari ini lo jadi trending topic di sekolah ini," ucap Tama lagi sehingga membuat Arka menoleh padanya tanda tak mengerti.
"Trending topic apaan maksud lo?" tanya Arka.
"Denger-denger lo lagi deket sama anak kelas sebelah. Kalo nggak salah namanya Sil..... Sil siapa ya? Sisil mungkin," ucap Tama sambil mengingat-ingat.
"Silvy maksud lo?" tanya Arka malas, seketika membuat Tama mengulas senyum di bibirnya.
"Ya. Itu yang gue maksud," ucap Tama mantap.
"Emang bener ya? Gue dengar juga dia tuh sohib deketnya Nessa. Cantik nggak sih orangnya? Kalo cantik, kenalin ke gue dong," ucap Tama lagi sambil mengedipkan matanya.
"Kepo," ucap Arka ketus.
"Hhhh, mentang-mentang lo cakep, jadi kayak gitu ke gue," ucap Tama mendengus sebal.
"Baru tau kalo gue cakep?" Tanya Arka angkuh.
"Eits, secakep-cakepnya lo, lebih cakepan gue," bela Tama.
"Terse......." ucapan Arka terhenti ketika dilihatnya wajah-wajah cewek menyebalkan lewat di depannya. Lebih tepatnya di depan kelasnya, karena dia dan Tama sedang bercakap-cakap di depan kelas.
"Hai Arka......." sapa seseorang sambil tersenyum jahil sehingga membuat Arka jengah. Dia adalah Nessa, bersama dengan Silvy, dan 4 sahabat lainnya.
"Eh, ini nenek lampir kegenitan amat sih," cibir Tama, seketika senyum Nessa memudar berganti dengan kemurkaan.
"Gue lagi nggak ngomong sama lo ya..... jauh-jauh gih. Gedeg gue lihat lo lama-lama," cibir Nessa sambil melirik sinis ke arah Tama.
"Gue lebih gedeg liat lo. Ngapain lo ke sini? Seharusnya lo yang pergi dari sini. Ini kan kelas gue," cibir Tama tak kalah pedas.
"Kalo gue nggak mau pergi," ucap Nessa menantang. Belum sempat Tama membalasnya, tiba-tiba datang tiga orang dari arah belakang Tama dan Arka.
"Yang, ini ada apa kok ribut-ribut sih?" tanya seseorang sambil merangkul lengan kiri Tama, sehingga membuat Tama risih. Dia adalah Rania, kekasih Tama.
Rania cs, yang terdiri dari 3 orang yaitu Rania, Linda, dan Dini, adalah musuh bebuyutan dari Silvy cs. Apalagi dengan Nessa, dia dan Rania adalah musuh bebuyutan dari SD. Bisa dalam hal prestasi, ketenaran, dan juga kecantikan. Lebih sialnya, Nessa dan Rania selalu satu sekolah terus dari SD, SMP, dan kini SMA.
"Eh, ini ngapain tante-tante genit pada di sini. Dia pasti godain kamu ya, yang. Huh, kalian itu kelihatan nggak laku banget sih. Sana cari mangsa yang lain," usir Rania sambil mengeratkan pelukannya di lengan Tama, membuat Tama bertambah risih.
"Rania, lepasin pelukanmu di tanganku deh. Malu di liat yang lain, inikan di sekolah," bisik Tama di telinga Rania.
"Nggak mau, biar mereka tau kalau kamu itu cuma punyaku," ucap Rania dengan nada yang dibuat-buat sehingga membuat Tama kesal atas sikap kekanakan Rania.
"Rel, si cabe nyadar nggak sih kalo dia itu persis kayak tante-tante di pinggir jalan yang obralin dirinya dengan harga murah," ucap Nessa dengan gaya berbisik ke Narel. Tetapi, suaranya terdengar jelas oleh semua orang yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days With You
Fiksi RemajaSeorang gadis bernama Silvya Marcellina Squard, memendam rasa kepada cowok paling populer di sekolahnya yang bernama Arka Putra Wijaya. Ia harus bersabar ketika mamanya menelepon bahwa akan pergi ke luar negeri selama 3 bulan dan akan ada seseorang...