Pelajaran kimia berakhir dengan lancar, Sora langsung menuju tempat duduk Naka setelah menyuruh teman sebangku gadis itu pergi. Walau tidak enak, Naka juga tidak bisa berkata apa-apa karena Sora memang terkenal dengan keangkuhannya, anehnya Sora malah akur dan hangat padanya.
Satu sekolah pun tahu betapa dinginnya Sora pada orang sekitar, tapi dia hanya akan bersikap manis pada Gauri, Ishya dan Naka. Bagi Sora yang selalu hidup dikelilingi oleh orang-orang palsu, dia lebih nyaman dengan ketiga temannya itu.
Walau Ishya menyebalkan karena selalu memaksanya memakai lipstik hasil endorsement lalu diunggah ke media sosial, laki-laki itulah yang menyelamatkan Sora ketika Sora nyaris diracuni dan meski Gauri selalu teriak-teriak menghebohkan segala sesuatunya, gadis tomboy itulah yang mampu memahami emosi Sora dengan baik.
Sementara Naka, Sora sudah memperhatikan Naka sejak pertama kali mereka masuk ke sekolah. Kala itu Sora sedang bersembunyi setelah dia tahu jika Ishya berada di SMA yang sama dengannya. Sora memang sudah mendapatkan pesan dari Ishya yang tentu saja diabaikannya, tapi tidak disangka lelaki itu serius mengikutinya sampai sini.
Selintas Sora menyesal, dia ingin menarik dana donatur yang baru saja disumbangkan lalu keluar dari sekolah, tapi niatnya terhenti ketika dia melihat Naka terdiam di depan gerbang. Sora yang sedang berada di belakang mobil yang langsung mengarah ke jalanan luar pun menaruh perhatian pada Naka. Masalahnya, Naka kelihatan sangat cantik dengan rambut hitam legam dan kulit putih yang agak kemerahan jika tersengat terik matahari.
Pergerakan Naka-lah yang mencuri perhatian Sora. Gadis itu tampak ragu melangkahkan kakinya, sesekali Naka melihat ke belakang kemudian menghela napas mencoba menenangkan dirinya yang seperti dilanda kegelisahan.
Sora tidak tahu apa masalah Naka, tapi sorot matanya yang sedikit takut itu membuat Sora berpikir, mungkinkah dia pernah menerima perlakuan buruk di sekolah?
Atas rasa penasaran itulah Sora diam-diam mengamati Naka. Namun, semakin Sora mengenal Naka dia tidak menemukan sedikit pun tanda jika Naka dirundung, justru gadis itu sangat disukai oleh semua orang. Saking banyaknya yang menyukai Naka, kadang-kadang Sora sampai turun tangan menghentikan mereka semua mengganggu Naka.
Sora tidak ingin ada satu pun orang terutama lelaki di dunia ini yang mendekati Naka dengan motif tertentu. Tidak. Naka yang polos nan suci ini harus Sora jaga. Naka tidak boleh sampai jatuh ke tangan laki-laki brengsek yang tidak bisa membuatnya bahagia apa lagi sampai menghancurkan pendidikannya.
"Kemarikan tanganmu," ujar Sora duduk di bangku sebelah Naka.
Naka mengerutkan kening lantas menurutinya. Ternyata Sora memberikan sebungkus peralatan medis beserta obat pereda nyeri. Dia benar-benar melakukan apa yang dikatakannya pagi tadi.
Naka tersenyum. "Astaga, Sora, kamu tidak perlu melakukan ini. Aku sudah memilikinya di rumah." Naka meletakkan bungkusan tersebut di atas meja lalu membongkar semuanya. Ketika Naka melihat satu plester bergambarkan kelinci gadis itu memekik girang. "Ya, ampun! Ini imut sekali! Aku ingin memotretnya!"
Naka menatap semua pemberian Sora di hadapannya. Keriangan Naka membuat Sora terhibur, dia berdeham pelan sambil menunjuk foto yang baru saja diambil Naka.
"Tag namaku dan kasih emot love."
"Ya, apa kamu baru saja memintaku mem-publish sesuatu?" goda Naka, selama ini Sora tidak suka jika segala sesuatu yang ada kaitannya dengan dirinya jadi konsumsi publik. "Aku tidak akan memberi emot itu saja, aku akan menambahkan kata-kata lain seperti terima kasih banyak Sora kamu memang sahabat super baikku!"
Sora memberikan jempol. "Terdengar bagus."
Mereka tertawa pelan.
Selang menit berikutnya teman-teman sekelas yang tadinya berada di luar menonton kelas lain yang sedang olahraga mendadak berhambur masuk ke dalam. Sora tidak mau mendengarkan teman sebangku Naka yang memintanya kembali, terpaksa dia pun duduk di bangku Sora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naka's Mission
Novela Juvenil[CERITA INI AKAN TERSEDIA GRATIS PADA 17 SEPTEMBER 2021] Naka dihidupkan kembali oleh seorang Knight-malaikat maut-bernama Chan, tetapi hanya sampai 100 hari ke depan dan selama itu Naka harus membantunya menemukan roh nomor 666 yang memberontak dan...