19

834 112 10
                                    

Kalau ditanya apa yang paling menyebalkan di dalam hidupnya, Soojung akan menjawab dengan lantang jika saat ini adalah saat yang paling menyebalkan untuknya. Hanya berdiam diri di kamar rawatnya tanpa bisa melakukan apapun. Hanya ada Yifan yang notabenennya adalah kakak sepupunya. Kedua orangtua Soojung tengah berkonsultasi dengan dokternya mengenai kondisi kesehatan Soojung saat ini.

Soojung diminta untuk menghentikan segala aktivitas beratnya terutama menyangkut taekwondo. Soojung menghembuskan nafasnya kasar, ia benar-benar bosan saat ini.

"Wae? Ada yang mengganggu fikiranmu?".

"Oppa, apakah Sehun tidak datang untuk menjengukku? Aku tidak pernah melihatnya mengunjungiku".

"Sehun? Nuguya? Aku tidak mengenalnya. Tapi jika kau bertanya tentang pemuda berkulit seputih susu dengan hidung yang menjulang tinggi maka jawabannya adalah dia kemari. Bahkan setiap hari ia selalu datang untuk mengunjungimu".

"Oppa, itu benar-benar Oh Sehun. Benarkah Sehun selalu menjengukku? Tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya?".

"Dia selalu datang disaat kau masih tertidur dan pulang sebelum kau bangun atau temanmu yang bernama Chanyeol itu datang. Aku tidak tau kenapa sepertinya mereka saling menghindari satu sama lain. Sepertinya mereka memiliki masalah sendiri".

"Saling menghindar? memangnya mereka habis bertengkar ya? Setahuku mereka sangat berteman baik,lalu kenapa mereka bertengkar?".

"Molla, yak! Kenapa kau jadi memikirkan mereka? Bukankah kau seharusnya memikirkan dirimu sendiri? Lihatlah kaki kurusmu itu sudah di gips lalu bengkak juga. Kau benar-benar senang mencari mati ya? Sudahlah berhenti saja dari taekwondo Jung. Pergilah ke studio balet, kau lebih pantas menjadi balerina".

Soojung mengalihkan perhatiannya, mengingat setiap kenangan yang ia dapatkan selama menggeluti taekwondo. Begitu banyak kenangan manis yang ia dapatkan selama ini, salah satu kenangan manis untuknya adalah saat ia secara tidak sengaja menendang pintu yang sialnya mengenai Sehun saat itu. Jika saja Soojung bukanlah bagian ari anggota taekwondo pasti saat itu ia tidak akan bisa mengenal Sehun.

Pria itu sudah benar-benar mencuri hatinya dan mulai saat ini Soojung akan benar-benar berhenti membodohi perasaannya sendiri. Perkataan Joy benar-benar membekas difikirannya hingga akhirnya Soojung memilih untuk berhenti berpura-pura tidak peka. Soojung akui dirinya begitu naif hingga akhirnya memilih untuk tidak memperdulikan perasaan pria-pria yang mendekatinya selama ini. Cepat atau lambat akhirnya Soojung harus mempertegas perasaannya sendiri.

***

"Berhentiklah bertindak bodoh. Hanya datang sesaat lalu pergi lagi, jangan sia-siakan kesempatan yang kau miliki. Masuklah". Minhyuk menyodorkan sekaleng kopi kepada Sehun yang sat ini sedang duduk sendirian di salah satu bangku rumah sakit tak jauh dari ruang rawat inap Soojung.

Sehun membuka masker yang menutupi separuh wajahnya dan menerima sekaleng kopi yang Minhyuk berikan untuknya.

"Masuklah,aku tau jika kau benar-benar menyukai Soojung. Berhentilah bersikap seperti pecundang, jelas-jelas kau masih memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan Soojung. Aku mengerti sepertinya ada kesalahpahaman antara kau dan Chanyeol, namun bukan berarti itu bisa menghentikan langkahmu untuk mendekati Soojung. Kau tau? jatuh cinta tidak pernah salah. Yang salah adalah disaat kau bertindak bodoh dengan cara melepaskan perasaanmu tanpa tau bagaimana perasaannya".

Minhyuk meneguk kopinya sementara Sehun terdiam mencerna perkataan Minhyuk. Butuh waktu yang agak lama untuk Sehun hingga akhirnya ia bisa menjawab pertanyaan Minhyuk.

"Tapi aku memang benar-benar bersalah karena mencintai Soojung. Chanyeol datang dan jatuh cinta terlebih dahulu kepada Soojung. Lalu akhirnya aku datang dan menghancurkan segalanya".

Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang