#CHAPTER I
" surat lagi ? " pikirku
" emang ga ada kerjaan nie orang "
entah sudah ke berapa kalinya aku menemukan surat didepan pintu rumah, yang anehnya, surat itu selalu datang tepat jam 5 sore, seperti jelangkung saja. Ck !
akupun membuka surat beramplop putih polos itu, dari amplopnya saja aku sudah tak berminat membukanya, tapi karna di depan amplop itu tertulis dengan jelas namaku, mau bagaimana lagi?
akupun mulai membukanya, jangan kalian pikir aku dag dig dug hanya karna surat sialan ini, jangan harap pemirsah ! haha..
Dear Marryl Sahilla,
Hei, bagaimana kabarmu?
arrghh, bahkan isi suratnya pun tak membuatku tertarik, aku pun membuang sembarangan surat itu dan berlalu ke dalam kamarku,
oh ya, Perkenalkan namaku Marryl Sahilla, jangan kalian pikir aku berdarah campuran seperti orang-orang sana, aku asli orang Indonesia,
tapi jangan salah, walaupun aku asli Indonesia yang ga ada campur-campurannya dengan negara tetangga ataupun negara nun jauh yang disana, Cih ! sudah seperti gado-gado saja, oke abaikan !
aku mempunyai tubuh yang proporsional, kulitku putih, hidungku mancung, bulu mataku yang lentik dan terserah kalian mau mendeskripsikan aku bagaimana lagi,
aku bersekolah di sekolah berstandar biasa, maklum aja aku orang sederhana !
aku tidak bisa bersekolah di sekolah kaum borjuis, sekalipun ada yang menawarkan aku untuk bersekolah disana, aku ga kan menerimanya. karna apa ?
jawab aja sendiri ! haaha, *evillaugh !
mungkin saudara-saudara yang sederajad dengan ku pasti tau alasannya,
aku merebahkan tubuhku di kasurku, karena bosan akupun mengambil handphone yang terletak di nakas dekat tempat tidurku, aku mulai browsing entah apalah itu, yang penting menghilangkan rasa jenuhku dikamar ini,
mengenai orangtuaku, orangtuaku tidak tinggal denganku, mereka tinggal di kampung kecil yang jauh dari perkotaan, aku sendiri dikota Jakarta ini, dan tempat tinggal ku ini adalah salah satu harta peninggalan orangtua papaku yang sudah meninggal sejak aku kecil,
mengenai belanja dan uang makanku, aku tidak mengharapkan seluruhnya dari orangtuaku, aku bekerja di kantin sekolahku, aku tidak malu sekalipun aku ditatap sinis oleh orang-orang yang tidak menyukai ku di sekolah, khususnya si Cewek Centil Sheila,
aku tak tau mengapa dia membenciku, mungkin dia iri dengan kecantikan alami ku, hahah !
*kring kring kring...
alarm yang kusetel pukul 05.00 am pun berbunyi, aku pun beranjak dari kasurku dan bersegera mengambil air wudhu dan langsung menunaikan shalat Subuh, setelah selesai aku pun langsung mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah,
tepat pukul 06.30 akupun keluar dan mengunci rumah, setelah itu aku pergi ke halte di persimpangan jalan untuk menunggu angkutan bus jurusan ke sekolahku,
tak berapa lama angkutan yang kutunggu pun datang, aku pun naik sambil berdesakan dengan penumpang yang lain, kalau tidak begitu jangan harap akan kebagian tempat duduk,
aku pun memilih duduk di sudut bangku nomor dua, aku tak memperhatikan orang yang disamping tempat yang hendak ku duduki, saat aku hendak duduk,.
"oiii, siapa bilang lo bisa duduk disini "
"lahh, emng nie bis, punya bapak lo apa ? " tantangku
" walaupun ngga bunyak bapak gue, lo jangan seenaknya dong pen duduk disini " sulutnya
" shitttt, " jawabku
aku pun memukulkan buku yang ke pegang ke kepalanya dan bersegera pergi dari bangku yang hendak ku duduki, aku pun memilih duduk di bangku yang paling belakang.
to be continued !
bagaimana ??
masih flat yaa..
tenang ntar di next chap dilanjutin, hahahah !
vote dan comment ditunggu, okeyyy ! * kedipp mata :D