[18] - Setengah Sadar

19 7 16
                                    


Aku masih berbaring seraya mengotak-atik layar ponselku. Rasa bosan mulai datang. Perlahan, sedikit, demi sedikit, hingga pada akhirnya menyelimuti diriku.

Aku hendak pergi dari rasa bosan itu. Bukan lari, tapi menghindari agar tidak kembali pada rasa bosan yang membuatku semakin malas untuk melakukan tugasku sebagai salah satu Author dari ceritaku.

"Ayolah, kemana rasa semangatku untuk menulis? Mengapa rasanya bosan sekali? Apa yang harus kulakukan agar semangatku kembali?"

Aku mengingat beberapa hal yang biasa kulakukan ketika rasa bosan datang menyelimutiku. Dan salah satunya adalah mendengarkan musik favoritku dengan volume yang sedikit lebih keras.

Tak lama setelah itu, suara nyanyian terdengar dari ponselku. Tak lupa kuatur volumenya lalu menyambungkannya pada speaker yang ada dikamarku agar terdengar lebik keras dan suaranya lebih ngebass.

Setelah memutar lagu yang cocok, akupun kembali pada aplikasi wattpad dan berniat untuk melanjutkan tulisanku. Satu persatu kulihat daftar kerjaku, lalu memilih Story of my life yang akan terlebih dahulu kuperbarui.

Terpangpang jelas tulisan 18 - Meet Up dibagian judul lalu bawahnya tulisan tidak jelas hakdhdk.

Aku kembali berfikir tentang apa yang akan kutulis dan kubahas di work itu. Dan rasanya dikepalaku hanya ada sedikit materi tentang meet up, jadi aku putuskan untuk berhenti dan membuka work yang lain.

Pilihanku yang kedua jatuh pada ceritaku yang berjudul Perfect Couple. Aku membuka work itu lalu mulai melanjutkan cicilan dari tulisanku yang kemarin. Tapi tidak lama setelah itu suara pintu kostan terbuka dan tertutup begitu keras.

Aku melirik sekilas kearah pintu, setelah itu kembali fokus pada layar ponselku.

"Hi Sista, tumben elo kesini, ada apa?"

Tak ada jawaban dari pertanyaanku. Nailun melewati tubuhku begitu saja lalu berbaring di kasur berlawanan dengan posisi tidurku. Sementara aku masih berkata sembari berpikir tentang kata yang kuucapkan.

"Touch me sista, kau pasti merindukanku. Eh touch, emmh peluk, eh peluk bahasa inggrisnya apa sih?" Tanyaku pada Nailun sembari masih berpikir.

Nailun sedikit menahan senyumnya "touch mah sentuh dodol." Lalu iya menyentuhkan kakinya pada kakiku.

"Iya gue tau, abis gue nggak tau kalo peluk apa? Gue lupa."

"Emm, kalo peluk itu, hug teh."

"Hug" ucpapku mengulang kata-katanya.

"Iya hug."

"Hug me sister."

"Apaan sih elo?"

Aku terkekeh lalu kembali fokus pada layar ponselku. Tapi tak lama setelah beberapa obrolan antara kami Nailun mencoba meminjam ponselku dan akhirnya mood menulis yang sudah kubangkitkan dengan cukup susah itu hilang lagi.

Dan setelah tujuannya selesai atas maksud kedatangannya ke kostan. Dia kembali pulang meninggalkanku begitu saja.

Niatku untuk kembali menulis kuurungkan dan yang kulakukan hanya berbalas pesan dengan beberapa orang saja. Dari wattpad, line, dan akun yang lainnya. Tidak banyak notif yang muncul diponselku, ma'lum aku hanya seorang jomlo hehe.

Rasa kantuk pun mulai menyeruak semakin besar, tapi aku masih berbals pesan dengan beberapa orang sembari mendengarkan alunan musik yang terdengar cukup keras.

Seorang pemuda tiba-tiba mengirimi aku pesan, dan akupun membalsnya. Tak terlalu penting, hanya obrolan perkenalan biasa dan dia meminta no WA, tapi sebelum aku membalasnya rasa kantuk dan bosan kembali datang. Alhasil kubiarkan ponselku tergeletak begitu saja lalu berbalik dan memejamkan mata.

**

Aku terbangun dengan keringat memenuhi wajahku, sekilas kulirik jam dinding yang menggantung di tempat yang sama seperti biasanya kulihat.

"Ah gerah. Baru tidur dua jam ternyata."

Kubuka baju bagian luarku yang sedari tadi membalut tubuhku. Kini tubuhku hanya mengenakan tang top saja. Dan aku mengambil buku tipis disamping tempat tidurku lalu mengibas-ngibaskannya.

Pandanganku beralih pada kipas angin yang tak jauh dari tempat tidurku. "Ah bebeb kenapa kamu pake rusak segala sih? Aku kan jadi kepanasan, gerah beib." Gumamku dengan suara parau dalam kondisi setengah sadar.

Beberapa kali aku mengerejap lalu meraba dan mencari keberadaan ponselku yang masih memutar lagu dengan deretan play list favoritku.

Terlihat beberapa notifikasi dari beberapa sosmed dan salah satunya wattpad. Aku membukanya dan membalas salah satu pesan yang masuk, lalu meninggalkan komentar disalah satu bacaan yang sudah kubaca. Aku tersenyum miring dan terdengar sedikit suara hehe. "Pencitraan" ucapku pelan.

Ada rasa kesal, bercampur amarah saat membaca salah satu paragraf dari bacaan tersebut. Teringat suatu hal yang membuatuku kecewa.

Entah mengapa aku bisa berkata seperti itu, padahal dalam kondisi setengah sadar setelah bangun tidur. Seluruh nyawaku atau kesadaranku belum berkumpul semua, tapi aku mampu melakukan sesuatu.

Dan itu tidak hanya satu, dua kali juga. Tapi sering kali terjadi. Bahkan saat proses penulisan Dream Story, sering kali aku seperti itu.

Karena jujur saja, saat aku menulis cerita Dream Story membutuhkan ketenangan dan imajinasi yang tinggi. Karena ini genre fantasy dan akupun tetap harus menyesuaikan isi dari ceritaku itu.

Terkadang saat aku menulisnya sembari berpikir adegan selanjutnya, dan melihat gambaran dari adegan yang akan kutulis itu, sering kali aku terdiam sejenak lalu memejamkan mata. Dan disitulah terkadang aku lupa lalu tertidur.

Mungkin karena kelelahan juga setelah bekerja, dan melakukan hal lainnya. Dan hal yang selalu aku lakukan dikala kondisi setengah sadar itu aku mampu melanjutkan ceritaku, tulisanku disela waktu bangun dari tidurku itu.

Dan inilah salah satu alasan mengapa typo sering sekali terjadi dan bertebaran dalam tulisanku. Tidak hanya dalam sebuah cerita tapi saat berbalas pesan juga.

Dan adalagi dampak dari kegiatan setengah sadarku yang tiba-tiba mempublikasikan cerita yang belum selesai. Nah inilah sebab dan alasan mengapa terkadang aku unpublis sementara cerita yang baru aku publikasikan.

Setengah sadar aku melakukannya.

Dan ketika aku tersadar dengan kesadran sepenuhnya. Aku hanya bisa berkata "ya ampun...,  kapan gue ngelakuin ini?"

Langsung kuambil tindakan atas kesalahanku yang telah kulakukan selama setengah sadar itu. Entah itu mengedit atau meminta maaf. Yah... aku lakukan itu.

So..

Bagi kamu sekalian yang membaca ini sebaiknya jangan lakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan.

Ingat, "belajar, dan mendapat pelajaran itu tak selalu harus kamu yang mengalaminya. Tapi bisa juga kamu dapat dari kisah, cerita atau pengalaman seseorang."

Karena itu memalukan.

Dan ini adalah salah satu penggalan kisahku dimasa lalu dan masa sekarang yang memalukan. Jadi cukup pantas masuk story of my life.

[※]

Sorry gaes updatenya ngaret mulu akhir-akhir ini. Kondisi badan saya tidak menentu, dan harus kamu tahu. Ketika saya berkata, saya adalah orang so sibuk. Sebenarnya memang keadaan saya begitu sibuk.

Dream Story, Perfect Couple, dan Jebot dalam proses pengetikan.

Untuk triangle masih ngegantung sorry.


See you

Queen typo.

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang